24
Gambar 2.3 Rumus bangun midazolam
25
Dibandingkan diazepam, midazolam 2-3 kali lebih poten dan afinitasnya 2 kali lebih besar. Efek amnesia pada midazolam lebih besar dari efek sedasinya. Jadi
pasien mungkin bangun saat pemberian midazolam, namun dia akan lupa beberapa kejadian atau percakapan instruksi setelah operasi selama beberapa jam.
23,25
2.4.1 Farmakokinetik
Midazolam dapat dengan cepat diabsorbsi dari saluran cerna dan cepat melalui sawar darah otak. Durasi kerja yang singkat dari pemberian tunggal dikarenakan
kelarutan yang tinggi terhadap lemak, cepat berdistribusi kembali dari otak ke jaringan melalui bersihan melalui hati.
23
Waktu paruh midazolam 1 – 4 jam, lebih singkat dari diazepam. Waktu paruh meningkat pada usia lanjut, dikarenakan menurunnya aliran darah hati dan
mungkin juga aktifitas enzim. Volume distribusi Vd dari midazolam dan diazepam memiliki kesamaan karena kelarutan dalam lemak dan ikatan protein
yang tinggi. Sebagai contoh, pada orang gemuk, dosis induksi midazolam harus
Universitas Sumatera Utara
25
sesuai dengan berat badan sebenarnya dikarenakan meningkatnya timbunan obat pada lemak. Namun, pemberian terus – menerus pada pasien gemuk harus
berdasarkan pada berat badan ideal, karena bersihan obat tidak tergantung berat badan.
23,25
2.4.2 Farmakodinamik
Seluruh golongan benzodiazepin memiliki efek hipnosis, sedasi, tenang, lupa, anti kejang dan relaksasi otot secara sentral. Hingga sekarang belum diketahui
secara pasti mekanismenya. Namun itu muncul dari sub tipe reseptor yang berbeda. Sebagai contoh ketenangan, anti kejang dan relaksasi otot dari reseptor GABA
A
sub unit α
1
dan γ sedangkan efek hipnotik dari reseptor lainnya.
23,24,25
2.4.2.1 Efek pada sistem saraf pusat
Midazolam, seperti benzodiazepin lainnya, menghasilkan penurunan kebutuhan oksigen untuk metabolisme otak CMRO
2
dan aliran darah otak seperti barbiturat dan propofol. Pada orang sehat, pemberian midazolam 0,15
mgkgBB IV, menghasilkan pasien tidur dan pengurangan aliran darah otak 34. Perubahan EEG mirip dengan diazepam seperti tidur ringan walaupun secara
klinis pasien sudah tertidur.
23,24,25
Universitas Sumatera Utara
26
2.4.2.2 Efek pada sistem pernapasan
Benzodiazepin, seperti obat anestesi intravena lainnya, dapat menekan sistem pernapasan. Efek depresi lebih besar pada midazolam dari diazepam dan
lorazepam. Henti nafas sementara terjadi setelah pemberian secara cepat dan dosis besar 0,15 mgkgBB IV terlebih jika bersama dengan opioid.
23,24,25
2.4.2.3 Efek pada sistem kardiovaskular
Diantara golongan benzodiazepin, midazolam menyebabkan penurunan tekanan darah terbesar, tapi dengan efek hipotensi yang minimal seperti pada
thiopental. Walaupun memiliki efek hipotensi, midazolam dosis tinggi 0,2 mgkgBB IV aman dan efektif untuk induksi pada pasien dengan aorta stenosis.
Midazolam tidak mengurangi curah jantung, jadi penurunan tekanan darah dikarenakan penurunan tahanan pembuluh darah sistemik.
23,25
2.4.3 Penggunaan klinis
Midazolam adalah obat golongan benzodiazepin yang paling banyak digunakan sebagai premedikasi terutama pada anak. Mula kerja yang cepat pada
midazolam, dengan efek puncak mencapai pada 2 – 3 menit setelah pemberian, namun masa pulih sama dengan diazepam dikarenakan kedua obat memiliki
redistribusi plasma yang sama.
3,23,25
Dosis midazolam 1 – 2,5 mg IV mula kerja 30 - 60 detik, dengan efek puncak 2 – 3 menit, lama kerja 15 – 80 menit efektif sebagai sedasi saat
Universitas Sumatera Utara
27
anestesi regional. Dibanding diazepam, midazolam menghasilkan mula kerja yang cepat, lebih amnesia dan cepat pulih sadar setelah operasi.
Efek samping terbesar pemberian midazolam adalah menekan sistem pernapasan dikarenakan
menurunnya ambang nafas, terlebih jika digabung dengan opioid.
23,25
Tabel 2.4 Efek farmakodinamik obat anestesi intravena
3,23,25
PROPOFOL KETAMIN
MIDAZOLAM
Dosis induksi mgkgBB
1,5 – 2,5 1 – 2
0,1 – 0,3
Dosis koinduksi
mgkgBB 0,4 – 0,5
0,2 – 0,4 0,01 – 0,05
Tekanan darah
Menurun Meningkat
Tetap sampai menurun
Nadi Tetap sampai
menurun Meningkat
Meningkat sampai menurun
Tahanan pembuluh
sistemik Menurun
Meningkat Tetap sampai
menurun
Ventilasi Menurun
Tetap Tetap
Laju nafas Menurun
Tetap Tetap
Aliran darah otak
Menurun Meningkat
hingga tetap Tetap
Ketenangan Tidak
Tidak Ya
Analgetik Tidak
Ya Tidak
Mual dan muntah
Menurun Tetap
Tetap hingga menurun
Universitas Sumatera Utara
28
2.5 KERANGKA TEORI
INDUKSI PROPOFOL
• INHIBISI NMDA
o Reseptor
Glutamat •
GABA o
Subunit α o
Subunit ß o
Subunit γ MIDAZOLAM
• GABA
o Subunit α
KETAMIN •
Antagonis reseptor NMDA
EYE LID REFLEKS -
• TOTAL DOSIS
• KECEPATAN
• KOINDUKSI
• USIA
• Henti nafas
• Penurunan
tekanan darah
Universitas Sumatera Utara