Desain Penelitian Perkiraan besar sampel Cara kerja

30

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian uji klinis acak tersamar ganda untuk mengetahui perbandingan pengurangan dosis induksi propofol pada kelompok yang diberikan koinduksi ketamin 0,3 mgkgBB IV dibandingkan dengan kelompok yang diberikan koinduksi midazolam 0,03 mgkgBB IV. 3.2 Tempat dan Waktu 3.2.1 Tempat Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

3.2.2 Waktu

Dilakukan mulai dari bulan September 2014 sampai bulan Januari 2015. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dewasa yang menjalani pembedahan elektif dengan anestesi umum dan induksi anestesi menggunakan propofol di RSUP Haji Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara 31

3.3.2 Sampel

Sebagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dipilih secara consecutive sampling sampai jumlah sampel terpenuhi. 3.4 Kriteria inklusi, eksklusi dan putus uji 3.4.1 Kriteria inklusi 1. Bersedia ikut dalam penelitian. 2. Berumur 20 - 50 tahun. 3. PS ASA 1 4. Operasi elektif dengan anestesi umum dan induksi anestesi menggunakan propofol 3.4.2 Kriteria eksklusi 1. Pasien dengan riwayat alergi atau hipersensitif terhadap obat yang digunakan dalam penelitian. 2. Pasien dengan riwayat penggunaan alkohol dan obat psikotropika.

3.4.3 Kriteria putus uji

1. Terjadi reaksi alergi saat dilakukan penyuntikan. Universitas Sumatera Utara 32

3.5 Perkiraan besar sampel

Untuk menentukan besar sampel dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus 1 = n2 = 2 Zα + Zβ S gab X1 − X2 S gabungan = √ S1= Simpangan baku kelompok satu dari penelitian sebelumnya =19,30 10 S2= Simpangan baku kelompok dua dari penelitian sebelumnya =18,51 10 n1= Jumlah sampel kelompok satu dari penelitian sebelumnya = 30 10 n2= Jumlah sampel kelompok dua dari penelitian sebelumnya = 30 10 Dari perhitungan dengan rumus di atas diperoleh S gabungan = 18,90 1 = 2 = 2 1,96 + 0,842 18,90 15 1 = 2 = 25 Zα = 1,96 adalah deviat baku pada 0,05 Zβ = 0,842 adalah deviat baku pada 20 Sgabungan = 18,90 X1-X2 = Perbedaan rerata yang dianggap bermakna ditetapkan = 15 Universitas Sumatera Utara 33 Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh besar sampel minimal 25 orang untuk masing-masing kelompok penelitian. 3.6 Alat dan bahan 3.6.1 Alat 1. Timbangan berat badan CAMRI ® 2. Spuit 1 ml, 3 ml, 5 ml dan50 ml TERUMO ® 3. Stop watch LAZEBO ® 4. Lembar observasi pasien 5. Alat tulis 6. Tensimeter Omron ® HEM-7203 7. Syringe Pump Medfusion ® 3500 8. Extension Tube TERUMO ®

3.6.2 Bahan

• Fentanyl ® Janseen • Propofol 1 MCTLCT Propofol FRESOFOL ® • Ketamin 10 KTM ® -100 • Midazolam 0,1 Miloz ® • Aquadest steril 25 ml Otsu Universitas Sumatera Utara 34

3.7 Cara kerja

1. Penelitian ini dilakukan setelah disetujui oleh komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan . 2. Setelah mendapat persetujuan komite etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, peneliti meminta informed consent dari pasien atau keluarga pasien yang akan menjalani operasi. 3. Sampel dibagi secara random menjadi 2 kelompok. 4. Randomisasi tersamar ganda dilaksanakan oleh relawan yang sudah dilatih dengan memakai cara randomisasi blok sebagai berikut: dengan memakai tabel angka random, pena dijatuhkan diatas tabel angka random, angka yang terkena ujung pena merupakan urutan untuk memulai penelitian. 5. Kelompok A mendapat ketamin 0,3 mgkgBB IV dan kelompok B mendapat Midazolam 0,03 mgkgBB IV. 6. Randomisasi dilakukan satu kali, urutan A atau B dibuat dan disimpan daftarnya oleh relawan yang melakukan randomisasi yang telah dilatih. Obat disiapkan oleh relawan yang melakukan randomisasi peneliti dan pasien tidak mengetahui komposisi obat dalam spuit, kemudian obat tersebut diberikan ke peneliti di dalam amplop putih. 7. Setelah semua sampel terkumpul, relawan memberikan daftar identitas pasien dan jenis perlakuan yang diberikan selama penelitian. Universitas Sumatera Utara 35 8. Kedua kelompok menjalani prosedur persiapan operasi elektif yaitu dipuasakan makanan padat selama 6 jam dan air mineral selama 2 jam sebelum operasi dan tidak mendapat premedikasi di ruang rawat inap. Kebutuhan cairan selama puasa telah dipenuhi sebelum operasi dengan infus RL 2cckgBBjam IV di ruangan. 9. Pada hari penelitian obat disiapkan oleh relawan yang melakukan randomisasi. 10. Setelah memasuki kamar operasi, dipasang alat pantau non invasif yaitu monitor standar yang ada di ruang operasi RSUP HAM Medan EKG, tensimeter dan saturasi oksigen selama tindakan operasi dan Tensimeter Omron ® HEM-7203 selama penilaian penelitian. 11. Dicatat data mengenai tekanan darah dan laju jantung. 12. Semua pasien yang menjadi sampel penelitian diberikan injeksi fentanyl 2 µgkgBB IV, kemudian dicatat data mengenai tekanan darah dan laju jantung. 13. Setelah satu menit pasien diberikan Inj. 5ml cairan dalam Spuit 1 dan dua menit kemudian diberikan Inj. 5 ml cairan dalam Spuit 2. Dicatat mengenai tekanan darah dan laju jantung. 14. Cairan dalam Spuit 1 mengandung Aquadest 5 ml pada kelompok A dan Midazolam 0,03 mgkgBB yang diencerkan menjadi 5 ml pada kelompok B. 15. Cairan dalam Spuit 2 mengandung Aquadest 5 ml pada kelompok B dan Ketamin 0,3 mgkgBB pada kelompok A. 16. Satu menit kemudian semua sampel di induksi dengan Propofol 1 dengan kecepatan 10 mg5 detik 720 mljam IV menggunakan syringe pump hingga Universitas Sumatera Utara 36 eyelid refleks -, kemudian dicatat data mengenai total dosis induksi propofol, tekanan darah dan laju jantung. 17. Anestesi kemudian dilakukan sesuai rencana. 18. Setelah operasi, pasien diamati di ruang pemulihan hingga sadar penuh. 3.8. Identifikasi Variabel 3.8.1 Variabel bebas :

Dokumen yang terkait

Perbandingan Propofol 2 Mg/Kgbb-Ketamin 0,5 Mg/Kgbb Intravena Dan Propofol 2 Mg/Kgbb-Fentanil 1µg/Kgbb Intravena Dalam Hal Efek Analgetik Pada Tindakan Kuretase Kasus Kebidanan Dengan Anestesi Total Intravena

0 38 101

Perbandingan Ketamin 0,5 MG/KGBB Intravena Dengan Ketamin 0,7 MG/KGBB Intravena Dalam Pencegahan Hipotensi Akibat Induksi Propofol 2 MG/KGBB Intravena Pada Anestesi Umum

2 53 97

PERBANDINGAN DOSIS INDUKSI KETAMIN 1 MG KgBB DAN 2 MG KgBB TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 41

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 15

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 1 2

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 7

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 21

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 3

Perbandingan Efek Koinduksi Ketamin 0,3 MG/KGBB IV Dengan Midazolam 0,03 MG/KGBB IV Terhadap Pengurangan Dosis Induksi Propofol

0 1 13

Perbandingan Efek Koinduksi Ketamin 0,3 MG/KGBB IV Dengan Midazolam 0,03 MG/KGBB IV Terhadap Pengurangan Dosis Induksi Propofol

0 0 15