BADAN DIKLAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
H a l a m a n | 11
b. Evaluasi Per Indikator Berikut adalah data capaian evaluasi menurut
indikator evaluasi pasca diklat baik tentang penerapan kompetensi di tempat kerja, peningkatan kinerja pasca
diklat, peningkatan karir, dukungan dari pimpinan atas hasil
diklat serta
rencana perubahan
dalam implementasi diklat.
Tabel 10 Capaian Evaluasi Diklat Kepemimpinan III
No Indikator Evaluasi
Prosentase Kategori
1 Penerapan Kompetensi Diklat
79.47 B
2 Peningkatan Kinerja
83.79 SB
3 Peningkatan Karir
76.32 B
4 Dukungan Pimpinan
82.32 SB
5 Rencana Perubahan
82.46 SB
Gambar 3 Capaian Evaluasi Diklat Kepemimpinan Menurut Indikator
Gambar Gambar menunjukkan bahwa capaian evaluasi diklat sangat bervariasi, nilai tertinggi
diperoleh dari penilaian tentang peningkatan kinerja di tempat kerja sedangkan terendah peningkatan karir
sebagai dampak diklat. Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa keikutsertaan peserta diklat dalam
kegiatan diklat kepemimpinan III tidak serta merta mampu mendorong alumni diklat untuk meningkatkan
karirnya.
c. Hasil Evaluasi Kualitatif
Hasil analisis kuantitatif dilengkapi dengan analisis kualitatif yang diperoleh dari kegiatan FGD.
Data yang dikumpulkan berkaitan dengan kondisi pasca diklat yang dialami oleh alumni diklat.
1 Kesesuaian kompetensi yang dilatih dengan aktivitas pengerjaan tugas pokok dan fungsi
Berdasarkan hasil FGD dapat disimpulkan bahwa kesesuaian antara kompetensi yang
dilatihkan dengan aktivitas pengerjaan tugas pokok dan fungsi sangat bervariasi, ada yang
sesuai ada juga yang tidak, namun jawaban responden lebih banyak cenderung pada
banyaknya kesesuaian antara yang dilatih dengan yang dilakukan. Meski demikian,
beberapa masukan juga diutarakan oleh responden meliputi penyempurnaan materi
diklat yang lebih operasional, pengetahuan- pengetahuan bidang layanan publik perlu
ditambahkan dalam materi diklat. 2 Kesesuaian metode diklat dengan aktivitas
pengerjaan tugas pokok dan fungsi Hasil FGD menunjukkan bahwa proses diklat
kepemimpinan III yang dilaksanakan di Badan Diklat Provinsi DIY secara umum dipandang
sangat relevan, meskipun masih banyak ditemui
beberapa kelemahan
dalam implementasinya,
khususnya penerapan
metode yang
dilaksanakan oleh
instrukturfasilitator diklat. Perlu penyesuaian kembali terkait metode diklat khususnya bagi
fasilitator agar
lebih meningkatkan
kemampuan membelajarkan peserta diklat, sehingga tidak monoton dan sesuai dengan
kondisi lapangan. harapan dari peserta adalah metode studi kasus bisa lebih banyak
diterapkan karena pada prinsipnya studi kasus
72 74
76 78
80 82
84 Penerapan
Kompetensi Diklat Peningkatan
Kinerja
Peningkatan Karir Dukungan
Pimpinan Rencana
Perubahan
BADAN DIKLAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
H a l a m a n | 12
mendekatkan peserta pada kondisi realitas di tempat kerja.
3 Kesempatan menerapkan kompetensi yang didapat di tempat kerja beserta kesulitan-
kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan kompetensi
Sebagian besar
responden berpendapat
bahwa kesempatan
untuk menerapkan
kompetensi sangat terbuka, namun demikian hal
tersebut tidak
dengan mudah
terimplementasi. Peserta diklat perlu lebih pandai untuk memilah mana saja kompetensi
yang sesuai dengan bidang pekerjaannya atau tidak karena sering kali materi diklat bersifat
umum yang relevan untuk semua pekerjaan. Kesulitan lainnya yang dialami oleh peserta
diklat pasca
pelatihan adalah
bahwa penerapan
kompetensi tersebut
tidak selamanya hanya bersifat individual, bahkan
beberapa bersifat komunal artinya perlu kerjasama dengan pihak lain yang bisa jadi
tidak memiliki
kompetensi yang
dipersyaratkan. Perlu harmonisasi yang baik antar personal dalam instansi sehingga
masing-masing kompetensi yang dimiliki oleh staf terimpementasi dengan baik atau optimal.
4 Dukungan pimpinan terhadap penerapan kompetensi dan hasil diklat
Implementasi diklat melalui model baru ini salah satunya adalah memberikan dampak
pada peserta
khususnya dalam
implementasinya hasil diklat ditempat kerja. Pimpinan sangat mendukung semua aktivitas
yang dilakukan oleh peserta diklat setelah masuk di lingkungan kerja. Bukti dukungan
tersebut dapat berupa dorongan, perintah, penghargaan dan kesempatan yang diberikan
pimpinan. Meski demikian permasalahan masih tetap muncul dalam implementasinya
dan itu sangat tergantung pada latar belakang pimpinan dan peserta yang mengikuti diklat.
5 Identifikasi perubahan kompetensi setelah mengikuti diklat
Terkait dengan
identifikasi perubahan
kompetensi setelah mengukuti diklat dapat teridentifikasi bahwa kompetensi peserta
mengalami peningkatan, bahkan sangat terasa peningkatannya terhadap kinerja masing-
masing lembaga. Beberapa instansi bahkan sudah bertransformasi menjadi smart office
yang berbasis online sehingga mampu memberikan
kemudahan layanan
pada masyarakat. Namun permasalahan tetap saja
muncul terutama yang berkaitan dengan kesiapan infrastruktur terhadap perubahan
yang dihasilkan. 6 Identifikasi
perubahan kinerja
setelah mengikuti diklat.
Perubahan kinerja setelah mengikuti diklat dirasakan cukup berdampak, instansi-instansi
pemerintah telah
banyak mengimplementasikan rencana perubahan
yang direncanakan dalam diklat. Pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih mudah,
penanganan masalah
kemasyarakatan menjadi lebih humanis dan mengurangi
tindakan represif terhadap masyarakat. Diklat telah
memberikan warna
lain terhadap
pelayanan instansi pemerintah yang lebih pro rakyat meskipun beberapa permasalahan
masih kerap ditemui khususnya ketersediaan anggaran
untuk menerapkan
proyek perubahan yang sudah direncanakan.
BADAN DIKLAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
H a l a m a n | 13
d. Saran Perbaikan