BADAN DIKLAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
H a l a m a n | 1
LAPORAN EVALUASI PASCA DIKLAT BADAN DIKLAT PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2016
A. Pendahuluan
Pendidikan dan Pelatihan Diklat merupakan salah satu cara ampuh dalam memperoleh aparatur
pemerintah yang profesional. Diklat merupakan proses yang terencana dan sistematis juga berdampak jangka
panjang dalam membekali kompetensi bagi aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Harapannya, aparatur yang profesional akan mampu berkinerja tinggi sehingga visi lembaga dimana
mereka mengabdi bisa teracapai. Pencapaian visi tentu
akan berdampak
pula pada
efektivitas pembangunan yang dijalankan pemerintah saat ini.
Pendidikan dan latihan merupakan suatu rangkaian kegiatan pendidikan yang mengutamakan
perubahan pengetahuan,
keterampilan dan
peningkatan sikap
seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Pergub DIY No. 12 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan menyebutkan bahwa diklat adalah Pendidikan dan Pelatihan yang
diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 disebutkan
bahwa Diklat
adalah proses
penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Balai
Diklat Provinsi DIY menyelenggarakan beberapa jenis diklat diantaranya adalah: Diklat Prajabatan, Diklat
Kepemimpinan, Diklat Fungsional dan Diklat Teknis. Diklat
Prajabatan dilaksanakan
untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan
wawasan kebangsaan,keperibadian dan etika PNS, disamping
pengetahuan dasar
tentang sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan
tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Diklat kepemimpinan yang selanjutnya disebut
Diklatpim dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang
sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Sedangkan diklat Fungsional dilaksanakan untuk mencapai
persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang Jabatan Fungsional masing-masing.
Masih berdasarkan PP No. 101 Tahun 2000 disebutkan bahwa diklat bertujuan : a meningkatkan
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional
dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi; b menciptakan aparatur
yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat
persatuan dan
kesatuan bangsa;
c memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang
berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; dan d menciptakan
kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan
tugas pemerintahan
umum dan
pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.
Efektivitas Diklat aparatur pemerintah harus diukur agar tujuan pengembangan SDM pemerintah,
atau penciptaan aparatur yang profesional bisa diketahui efektivitasnya. Maka dari itu, evaluasi pasca
diklat merupakan
langkah strategis
dalam pengembangan
program Diklat
ataupun pengembangan SDM itu sendiri. Saat ini, evaluasi
pasca diklat yang dijalankan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta sudah
BADAN DIKLAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
H a l a m a n | 2
dijalankan. Namun berangkat dari pengalaman, evaluasi yang dijalankan saat ini belum memiliki
standar normatif yang komprehensif dan melibatkan semua stakeholder, sehingga rekomendasi yang
diperoleh dari evaluasi pasca diklat yang dilakukanpun belum optimal. Selain itu, evaluasi atas evaluasi
pascadiklat belum
pernah dilakukan,
sehingga kelemahan dan kekuatan atas program evaluasi
pascadiklat belum bisa gali informasinya secara sistematis
dalam sebuah
proses kajian
yang mendalam.
Berangkat dari kondisi di atas, maka rumusan masalah dalam evaluasi ini disusun sebagai berikut.
1. Bagaimana kesesuaian kompetensi yang dilatihkan dengan aktivitas pengerjaan tugas
pokok dan fungsi di tempat kerja. 2. Bagaimana relevansi metode diklat dengan
aktivitas pengerjaan tugas pokok dan fungsi di tempat kerja.
3. Bagaimana kesempatan
menerapkan kompetensi yang didapat di tempat kerja
beserta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan kompetensi.
4. Bagaimana dukungan pimpinan terhadap penerapan kompetensi dan cara kerja hasil
Diklat. 5. Bagaimana perubahan kompetensi peserta
diklat setelah mengikuti diklat. 6. Bagaimana perubahan kinerja peserta diklat
setelah mengikuti diklat. Hasil evaluasi pascadiklat ini diharapkan akan
menjadi umpan balik untuk merencanakan kembali penyelenggaraan diklat di masa mendatang dan
memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja alumni peserta diklat.
B. METODE EVALUASI