RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
a.  Satuan Pendidikan  : SMP Negeri 1 Sleman b.  Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
c.  KelasSemester : VIIIGasal
d.  Materi Pokok : Teks Fabel
e.  Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit
f.  Tujuan Pembelajaran :
1.  Siswa mampu memperbaiki kesalahan penulisan kata depan di- dan awalan di-
2.  Siswa mampu memperbaiki kesalahan penggunaan huruf kapital teks cerita fabel
g.  Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi:
NO KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR KI 1
1.1 Menghargai
dan mensyukuri  keberadaan  bahasa
Indonesia sebagai
anugerah Tuhan  Yang  Maha  Esa  untuk
mempersatukan bangsa
Indonesia ditengah
keberagaman bahasa
dan budaya.
1.1.1  Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran
Tuhan YME
atas keberadaan bahasa Indonesia untuk
mempersatukan bangsa Indonesia.
1.2 Menghargai  dan    mensyukuri keberadaan  bahasa  Indonesia
sebagai  anugerah  Tuhan  yang Maha
Esa sebagai
sarana memahami  informasi  lisan  dan
tulis. 1.2.1  Menunjukkan
rasa syukur
terhadap  kebesaran  Tuhan  YME atas  keberadaan  bahasa  Indonesia
sebagai sarana
memahami informasi lisan dan tulis.
1.3 Menghargai  dan  mensyukuri keberadaan  bahasa  Indonesia
sebagai  anugerah  Tuhan  Yang Maha Esa untuk mempersatukan
bangsa
Indonesia ditengah
keberagaman bahasa
dan budaya.
1.3.1  Menunjukkan rasa
syukur terhadap  kebesaran  Tuhan  YME
atas keberadaan bahasa  Indonesia sebagai
sarana menyajikan
informasi lisan dan tulis.
KI 2  2.1  Memiliki perilaku jujur danpercaya diri dalam
menangani kejadian dan memberikan makna kejadian
dalam konteks budaya masyarakat.
2.1.1  tidak menyontek saat menentukan perbedaan  teks  cerpen  dan  teks
fabel. 2.1.2  tidak
menyontek saat
membedakan teks cerpen dan teks fabel.
2.1.3  Berani presentasi di depan kelas 2.1.4  Berani
berpendapat, bertanya,
atau menjawab pertanyaan.
KI 3
4.2
4.3 Menelaah dan merevisi teks
cerita fable sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan
maupun tulisan. 4.3.1.     Memperbaiki kesalahan
penulisan kata depan di- dan awalan di-
4.3.2.     Memperbaiki kesalahan penggunaan huruf kapital teks
cerita fabel
.
h. Materi Pembelajaran
Kata depan di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan
daripada. Pada prinsipnya, penulisan di dan ke ada dua macam, yaitu sebagai awalan dan sebagai kata depan.
1.  Penulisan di sebagai kata depan harus ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Biasanya, di sebagai kata depan merupakan penentu tempat
dan merupakan jawaban dari pertanyaan, Di mana? Misalnya: di rumah, di kantor, di jalan, di gudang, di pantai dan lain-lain.
2.  Penulisan di sebagai awalan harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya: dibaca, diminum, diangkat, ditonton dan lain-lain.
3.  Penulisan ke sebagai kata depan harus ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Biasanya, ke sebagai kata depan menyatakan arah atau tujuan,
dan merupakan jawaban atas pertanyaan, Ke mana? Misalnya, ke kantor, ke pasar, ke rumah teman, ke pesta dan lain-lain.
4.  Penulisan ke sebagai awalan harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya: ketiga, ketua, kekasih, kemanusiaan dan lain-lain.
Nah, ada juga pedoman lain yang bisa digunakan untuk membedakan kata di dan ke, apakah berfungsi sebagai awalan ataukah kata depan.
Simak yuk.
1.  Umumnya di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, yang berarti sedang berfungsi sebagai kata depan, jika di dan ke tersebut dapat diganti
dengan kata dari, dan terasa sangat lazim. Misalnya:
di sini, ke sini ~ dari sini di kantor, ke kantor ~ dari kantor
di pasar, ke pasar ~ dari pasar di Jakarta, ke Jakarta ~ dari Jakarta
2.  Ke pada kata kemari, meskipun menunjukkan arah, harus ditulis serangkai karena ke pada kata kemari tidak lazim diganti dengan kata di dan dari.
kemari ~~ di mari tidak lazim, dari mari tidak lazim 3.  Cara penulisan kata keluar, ada dua macam. Jika merupakan lawan kata dari
masuk, maka ditulis serangkai. Jika sebagai lawan kata dari ke dalam, maka ditulis terpisah. Tergantung konteks kalimatnya.
Contoh: Pak Fulan baru saja keluar kelas
Pak Fulan berangkat ke luar negeri. Dia sudah keluar dari kantor tempatnya bekerja selama ini.
Dia memandang ke luar ruang.
I. Langkah Pembelajaran