Jadwal Kegiatan METODE PENELITIAN

Dokumentasi,yaitu dilakukan dengan menggunakan kamera foto untuk mengabadikan hal-hal yang tidak terobservasi serta aktivitas masyarakat atau perilaku buruh tani etnis jawa ketika bekerja.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara spenelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen,yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil refrensi, dokumen, majalah, jurnal dan bahan dari situs internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini tentunya yang berkaitan dengan etos kerja dan mobilitas sosial buruh tani etnis Jawa.

3.5 Interprestasi Data

Dalam penelitian kualitatif peneliti dapat mengumpulkan data baik dari hasil wawancara,observasi maupun dokumentasi. Data tersebut semua umumnya masih dalam bentuk catatan lapangan, oleh karena itu perlu diseleksi dan dibuat kategori-kategori. Data yang telah diperoleh dari study kepustakaan juga terlebih dahulu di evaluasi untuk memastikan relevansinya dengan permasalahan penelitian. Setelah itu data dikelompokkan menjadi satuan yang dapat dikelola kemudian dapat dilakukan interprestasi data mengaju pada tinjauan pustaka. Sedangkan hasil observasi dinarasikan sebagai perlengkapan data penelitian. Akhir dari semua proses ini adalah pengambaran atau penuturan dalam bentuk kalimat-kalimat tentang apa yang telah diteliti sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan.faisal,2007:275

3.6 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi X 2 ACC Judul X 3 Penyusunan Proposal Penelitian X X 4 Seminar Proposal Penelitian X 5 Revisi Proposal Penelitian X 6 Penelitian Ke Lapangan X X X X 7 Bimbingan Laporan Akhir X X X X 8 Sidang Meja Hijau X 3.7 Keterbatasan penelitian. Dalam penelitian ini penulis masih banyak keterbatasan penelitian baik baik Karen Faktor intern dimana peneliti memiliki keterbatasan ilmu dan materi dan juga karena factor eksternal seperti informan. Untuk itu bagi para akademis yang menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar kajian ilmiah maupun bagi praktisi yang menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar pengambilan keputusan diharapkan memperhatikan keterbatasan peneliti dalam penelitian ini yaitu : 1. Penelitian ini hanya hanya membahas bagaimana etos kerja dan mobilitas social buruh tani etnis Jawa di desa Raya. Adapun pembahasan etos kerja dan mobilitas social dibahas secara singkat. Padahal masih banyak hal-hal lain yang dapat diteliti dan berhubungan misalnya kaitan nya dengan pertambahan penduduk yang datang merantau dan cara bertahan hidup di desa Raya. 2. Ruang waktu dalam penelitian ini hanya sekitar 2 bulan untuk pencharian data di lapangan dengan observasi lapangan dan wawancara dengan para informan. Penelitian ini sebaiknya dilakukan dalam waktu yang relatif lebih lama supaya data-data lapangan dapat terkumpul lebih mendalam lagi. 3. Dalam melakukan wawancara, peneliti kesulitan untuk mencari informan karena mayoritas penduduk adalah buruh tani. Buruh tani di desa ini mulai bekerja pukul 08.00 WIB dan kembali pulang bekerja pukul 16.00 WIB sehingga peneliti hanya dapat menjumpai informan pada sore hari dan waktu nya juga terbatas karena para infoman tidak mau diganggu setelah pukul 19.00 karena waktu itu digunkan untuk beristirahat.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN INTERPRESTASI DATA

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4.1.1 Sejarah Desa Desa Raya adalah desa yang tidak diketahui secara jelas sejak kapan berdirinya. Dulunya desa Raya ini adalah hutan belantara dan semak belukar dan masyarakat nya hidup di pinggir hutan dimana di daerah tempat tinggal nya itu sangat dekat dengan mata air yang selalu dipergunakan masyarakat desa untuk kebutuhan sehari-hari. Tetapi pada tahun 1923 pemukiman masyarakat itu terbakar dan rata dengan tanah, sehingga pada saat itu orang yang paling berkuasa yang di kenal dengan Sibayak Lingga memerintahkan agar masyarakat yang tinggal di pinggir hutan dan terkena kebakaran dapat mengambil lahan tanah di sekitar hutan dengan bebas tanpa harus membayar kepada yang berkuasa sehingga dengan perlahan masyarakat mulai membangun desa tersebut. Banyak masyarakat dari desa lain juga ikut mengambil bagian tanah dan mendirikan rumah bersama-sama. Ada mendirikan rumah siwaluh jabu, siempat jabu, dan si sepulu dua jabu.