Kemampuan untuk mengambil inisiatif.

13 1 Mampu menentukan keputusan yang benar tanpa campur tangan orang lain. Banyak manusia didunia ini yang menunggu atau mengantungkan orang lain dalam mengambil keputusan di setiap masalah yang dihadapi sehingga ia tidak memiliki kemandirian dalam hidup. Oleh karena itu perlu adanya belajar untuk memutuskan pilihan dengan keputusan dirinya yang telah dipikir masak-masak. Orang yang telah memiliki kehendak bebas adalah orang yang mampu enentukan dengan sendirinya apa yang akan dilakukan sudah baik atau buruk tanpa campur tangan orang lain. 2 Mampu mengendalikan emosi. Kesuksesan diri kita bukan tergantung akan kemampuan intelejensi tetapi kemampuan mengendalikan diri atau mampu menguasai emosi diri. Dengan kemampuan mengedalikan emosi, kita akan mampu menempatkan diri dalam pergaulan sehari-hari. 3 Mampu merubah kebiasan buruk yang ada didirinya. Dengan kehendak bebas seseorang akan mampu mulai merubah sedikit demi sekedit terhadap perilaku atau karakter diri menuju karakter diri yang lebih baik dari semula.

2.2.2.2 Kemampuan untuk mengambil inisiatif.

Kemampuan mengambil inisiatif merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk 14 memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, menciptakan peluang baru atau untuk menghindari timbulnya masalah www.e-psikologi.comepsiartikel.com Sugiharto 2007: 10 menyebutkan manusia proaktif mampu mengambil inisiatif. Kemampuan mengambil inisiatif bukan berarti menjadi orang yang penghayal, menjengkelkan atau agresif melainkan cermat, penuh kesadaran dan sensitif terhadap sesuatu yang ada di sekelilingnya. Sedangkan Daresh 1987 dalam Asrori, 1995: 79 mendefinisikan perilaku proaktif sebagai berikut : “proactive, what I men by this, simply, is that they plan ahead ang anticipate proper way of behaving in advance, before little problems become major crisis.” Rumusan ini mengandung dua unsur penting antara lain merencanakan dengan segera dan mengantisipatif cara-cara yang tepat. Dari uraian definisi diatas disimpulkan bahwa pada kemampuan mengambil inisiatif lebih menekankan pada perilaku yang cermat, penuh kesadaran serta sensitif terhadap sesuatu yang ada disekelilingnya. Sehingga ada dua unsur penting yang mendasari individu memiliki kemampuan inisiatif yaitu kemampuan merencanakan sesuatu dengan segera dan antisipatif bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang, akan terjadi. 2.2.2.2.1 kemampuan merencanakan sesuatu dengan segera Adalah kemampuan seseorang untuk membuat rencana-rencana apa yang akan dilakukan sesegera dengan baik dan benar. Kemampuan ini hampir edentik dengan sifat kreatif dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga orang mampu melihat pelbagi masalah dari berbagai sudut penyelesian. Perwujudan perilakunya adalah : 15 1. Mampu mengambil langkah cepat dan benar dalam penyelesian masalah tanpa harus menunggu orang lain memerintah. Seseorang yang memiliki kemampuan inisiatif ini akan selalu memiliki sifat segera mencari solusi dalam penyelesian masalah yang dihadapi dengan mempertimbangkan segala kemungkinan sehingga mampu menyelesiakan masalah dengan baik dan benar. 2. Mampu melihat setiap peluang baru yang ada dalam kehidupannya. Dengan kemampuan mengambil inisiatif orang akan memiliki peluang- peluang untuk melakukan segala perubahan dalam hidupnya untuk kemajuan diri. 3 Memiliki rasa sensitif atau peduli terhadap peristiwa disekitarnya. Orang yang memiliki inisiatif tinggi akan selalu sensitive terhadap apa yang terjadi disekitarnya kemudian ia akan melalukan langkah untuk segera menyelesaikannya. 2.2.2.2.2 kemampuan antisipatif Antisipatif adalah membuat rencana cadangan untuk mengatisipasi apabila rencana awal yang telah tersusun rapi tidak sesuai rencana. Dengan kemampuan ini orang telah memiliki berbagai rencana untuk menyelesaikan sebuah masalah. Untuk perwujudan perilakunya antara lain : 1 Mampu memperkirakan dan meminimalisasi dampak-dampak yang kan terjadi dari setiap pengambilan keputusan. 2 Mampu menyiapkan diri terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya.

2.2.2.3 Kemampuan untuk bertanggung jawab