23
diharapkan siswa mampu berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan potensi- potensi yang dimilikinya, yang pada akhirnya mampu berperilaku proaktif.
2.3.4 Fungsi Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai informasi yang bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai siswa, anggota keluarga dan masyarakat. Dengan layanan bimbingan kelompok para siswa diajak
untuk mengemukakan pendapat tentang sesuatu dengan membicarakan topic-topik penting, mengembangkan nilai-nilai dan mengembangkan langkah-langkah
bersama untuk menangani masalah yang akan dibahas dalam kelompok. Dengan demikian selain dapat menciptakan hubungan baik diantara anggota kelompok,
kemampuan berkomuikasi antar anggota kelompok dan untuk mengembangkan sikap.
Fungsi utama dari layanan bimbingan kelompok adalah fungsi pemahaman dan fungsi pengembangan. Fungsi pemahaman yaitu pemahaman tentang anggota
kelompok beserta permasalahannya oleh anggota kelompok itu sendiri maupun dengan lingkungan. Pemahaman tersebut tidak hanya saling mengenal antara
anggota kelompok melainkan pemahaman menyangkut latar belakang kepribadian, kekuatan dan kelemahannya serta kondisi lingkungannya. Sedangkan
fungsi pengembangan adalah pengembangan tentang intelegensi, bakat dan minat anggota kelompok yang menonjol. Individu mengembangkan segenap aspek
24
sangkut paut yang bervariasi dan komplek sehingga tidak dapat berdiri sendiri dengan kegiatan bimbingan kelompok tiap anggota dapat saling Bantu membantu.
2.3.5 Asas-asas Bimbingan Kelompok
Pada dasarnya ada empat asas yang perlu diterapkan dalam layanan bimbingan kelompok. Adapun keempat asas itu yatu asas kerahasiaan, asas keterbukaan, asas
kesukarelaan, dan asas kenormatifan. Keempat asas itu tersebut harus benar-benar dilaksanakan agar kegiatan layanan bimbingan kelompok dapat terlaksana secara
optimal. Menurut Paryitno 1995: 79 ada 4 empat asas dalam layanan bimbingan kelompok antara lain :
1. Asas Keterbukaan yaitu semua peserta bebas dan terbuka mengeluarkan
pendapat, ide, saran dan apa saja yang dirahasiakannya dan dipikirkannya, tidak merasa takut, malu atau ragu-ragu dan bebas berbicara tentang apa saja,
baik tentanng dirinya, sekolah, pergaulan dan keluarga. Keterbukaan dari anggota kelompok sangat menunjang proses layanan bimbingan kelompok.
Keikutsertaan dan kejujuran anggota akan sangat membantu dalam pemecahan masalah, sehingga jika keterbukaan ini dari anggota dan anggota dengan
pemimpin kelompok yang akan memudahkan proses layanan bimbingan kelompok akan berjalan optimal.
2. Asas Kesukarelaan yaitu semua peserta dapat menampilkan dirinya secara
spontan tanpa disuruh-suruh atau malu-malu atau dipaksa oleh teman yang lain atau oleh pemimpin kelompok. Dalam hal itu, anggota kelompok dalam
25
mengungkapkan pendapat dan ide-ide tidak ada paksaan dari pemimpin kelompok atau anggota kelompok yang lainnya.
3. Asas Kenormatifan yaitu semua yang dicarakan dan yang dilakukan dalam
kelompok tidak boleh bertentangan dengan norma-norma dan peraturan yang berlaku; semua yang dilakukan dan dibicarakan dalam bimbingan kelompok
harus sesuai dengan norma-norma dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku. 4.
Asas Kerahasiaan yaitu semua yang hadir harus menyimpan dan merahasiakan apa saja, data dan informasi yang didengar dan dibicarakan dalam kelompok,
terutama hal-hal yang tdak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini pemimpin berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua
data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin. Apabila kerahasiaan data atau informasi anggota sampai diketahui oleh orang
lain, maka akan menimbulkan suatu ketidakpercayaan apada anggota kelompok.
2.3.6 Materi dalam Bimbingan Kelompok