Nilai Kasih Sayang Nilai-nilai

68 Kutipan di atas menunjukkan bahwa kakak-kakak tokoh ‘aku’ juga memberikan pengajaran-pengajaran yang dapat diambil oleh ‘aku dalam menjalani kehidupannya sebagai kanak-kanak dan dapat memberi ‘aku’ pengetahuan kecil mengenai hal-hal sederhana.

4.4.4 Nilai Kasih Sayang

Nilai-nilai kasih sayang merupakan nilai berikutnya yang dapat dilihat dari novel SLdK, yang tentunya sangat wajar ditemukan dalam sebuah keluarga yang dilukiskan berkehidupan harmonis seperti yang ditunjukkan oleh keluarga ‘aku’ ini. Melihatku keluar dari pintu ruang tengah, ibuku mengulurkan lengan seperti memanggilku. Sambil mengusap kedua mataku, aku mendekat. Langsung duduk di pangkuan ibuku yang menjadi lebar karena kakinya yang bersila.SLdK, hlm. 13 Setelah memberi kesempatan kepada semua anak mengutarakan pendapatnya, ayah berkata lagi: SLdK, hlm. 21 Ayah memiliki cara tersendiri untuk memanjakan anak- anaknya.SLdK, hlm.77 Kutipan di atas menunjukkan nilai-nilai kasih sayang terhadap keluarga yang ditunjukkan oleh orang tua ‘aku’ terhadap anak-anak. Ayah dinyatakan mampu memberi kesempatan kepada anak-anaknya untuk memberi pendapatnya masing-masing. Selain nilai kasih sayang yang ditunjukkan oleh orang tua kepada masing-masing anak, terdapat pula kutipan-kutipan lain mengenai kasih sayang yang ditunjukkkan secara khusus oleh ayah, ibu dan anak sulung Heratih kepada ‘aku’. Kuambil kain leher dari tangannya, kulingkarkan pada tengkuknya. Dengan demikian pastilah dia memakainya. Direngkuhnya badanku dengan lengannya yang panjang. Sebentar aku berada di dalam pelukannya.SLdK, hlm. 46 Universitas Sumatera Utara 69 Ayah selalu berusaha menyenangkan hati semua anaknya. Dielusnya pipiku sebentar. Pandangannya lembut ketika menjawab:...SLdK, hlm. 21 Kakakku sulung mencuci muka dan kakiku…SLdK, hlm. 23 Tetapi Heratih, kakakku sulung, tidak beranjak dari sampingku. Tangannya erat memegang tanganku.SLdK, hlm. 25 … Tapi awas Jangan terlalu banyak bergerak dan jangan pergi jauh-jauh dari tangga rumah. Kalau kau hanyut, ibu akan menangis.” Kurangkulkan lenganku ke lehernya dengan iba. Aku tidak ingin menjadi sebab kesusahannya.SLdK, hlm. 26 Terdapat pula kutipan-kutipan lainnya mengenai nilai-nilai kasih sayang yang tampak pada cara kepengurusan, yang sangat telaten, yang diberikan oleh Heratih kepada si bungsu ‘aku’. ….Tadi kakakku sulung membangunkanku, mencuci mukaku, mendandaniku, mengenakan sepatuku, menyisir rambutku. Di meja keluarga, menyuapkan isi piringku….SLdK, hlm. 33 Heratih membawaku ke pancuran buat mencuci tangan, menunjukkan gudang dan ruangan….SLdK, hlm. 40 Heratih menangkapku, menarikku ke kamar mandi. Memakaikan baju bersih, sepatu dan jas rangkapan yang biasa kami pakai di hari-hari bepergian.SLdK, hlm. 90 Semua kutipan-kutipan di atas merupakan kutipan-kutipan kasih sayang melimpah yang diberikan kedua orang tua ‘aku’ dan kasih sayang yang didapatkan ‘aku’ dari kakak sulung, Heratih. Kasih sayang tersebut didapatkan oleh ‘aku’ tidak lain dikarenakan ‘aku’ merupakan anak bungsu, anak terkecil, yang biasanya memang mendapatkan lebih banyak limpahan kasih sayang. Universitas Sumatera Utara 70

4.4.5 Nilai Kepemimpinan