Latar Belakang Analisis Struktural Terhadap Novel Sebuah Lorong Di Kotaku Karya Nh. Dini

11 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra merupakan ilmu yang batasan-batasannya sulit untuk dijabarkan. Sastra sangat berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan dijabarkan dalam bentuk tulisan. Luxemburg dalam bukunya Pengantar Ilmu Sastra 1984:23 menyatakan “Sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial. Sastra yang ditulis pada suatu kurun waktu tertentu langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat- istiadat zaman itu.” Dari pernyataan itu dapat ditarik kesimpulan bahwa karya sastra merupakan hasil karya yang dibuat dalam kurun waktu tertentu di dalam lingkungan kemasyarakatan. “Ilmu sastra menunjukkan keistimewaan, barangkali juga keanehan yang mungkin tidak dapat kita lihat pada banyak cabang ilmu pengetahuan lain, yaitu bahwa objek utama penelitiannya tidak tentu malahan tidak keruan” Teeuw, 1984:19. Pendapat ini berhubungan dengan penelaahan ilmu sastra yang termasuk di dalamnya terdapat sosiologi, psikologi, dan filsafat. Karya sastra yang mengekspresikan seorang pengarang lahir dari pengaruh lingkungan masyarakat di sekitar tempat pengarang menciptakan karyanya. Sastra menjadi wadah untuk mengekspresikan dan mencurahkan buah pikiran pengarang yang didasarkan pada pengalaman, baik itu pengalaman si pengarang sendiri maupun pengalaman orang lain yang diterima oleh pengarang. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Suwondo 2001:58 “Di dalam karya sastra, fungsi sarana sastra Universitas Sumatera Utara 12 adalah memadukan fakta sastra dengan tema sehingga makna karya sastra itu dapat dipahami dengan jelas.” Novel cenderung mengungkap pengalaman atau kenangan dari si pengarang. Hal ini seperti yang terjadi pada novel Sebuah Lorong Di Kotaku karya Nh. Dini. Dalam novel ini diceritakan tentang masa kecil pengarang pada akhir penjajahan Belanda hingga awal penjajahan Jepang. Nh. Dini menceritakan kembali tentang masa kecilnya, baik yang berupa kenangan manis maupun kenangan pahit. Dalam novel Sebuah Lorong di Kotaku ini, Nh. Dini menceritakan peristiwa-peristiwa yang telah dialaminya pada akhir pendudukan Belanda hingga awal pendudukan tentara Jepang. Dalam novel ini diceritakan pula antara lain tentang pengalaman Nh. Dini bersama kakak-kakaknya dan sang ayah beramai-ramai menyerok ikan di belakang rumah saat banjir, pengalaman mengunjungi kakek dan nenek dari pihak ayah juga dari pihak ibu, saat pertama masuk sekolah, saat ikut mengungsi, dan lain sebagainya. Kisah-kisah ini sangat menarik untuk dibahas karena Novel Sebuah Lorong di Kotaku ini adalah cerita kenangan pengarang sendiri. Novel ini juga menjadi penting untuk dibahas karena masalah yang akan penulis angkat di sini adalah mengenai struktur yakni tema, penokohan, setting, dan alur serta nilai-nilai yang terdapat di dalam novel Sebuah Lorong di Kotaku. Hal ini tentunya diharapkan dapat menjadi penelitian yang berguna bagi ilmu pengetahuan, terutama ilmu sastra dalam penelitian sastra selanjutnya. Pemaparan masalah unsur ekstrinsik tentunya menarik untuk diteliti. Pemaparan seperti ini akan dapat memberi manfaat pada masyarakat pembaca, Universitas Sumatera Utara 13 karena masyarakat jadi lebih mengetahui secara detail tentang hubungan sastra dengan dunia kehidupan. Pemaparan masalah ini juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis untuk meningkatkan kemampuan berpikir dalam penyelesaian penelitian selanjutnya.

1.2 Masalah