Tema Tokoh dan penokohan Plot

27

2.3.2.1 Tema

Dalam Kamus Istilah Sastra dinyatakan bahwa tema merupakan gagasan, ide, pikiran utama, atau pokok pembicaraan di dalam karya sastra yang dapat dirumuskan dalam kalimat pernyataan. Tema dibedakan dari subjek atau topik Zaidan, 2007: 204. Tema merupakan dasar yang penting dalam sebuah karya sastra, karena tanpa adanya tema maka tidak mungkin tercipta sebuah karya sastra. Tema menjadi sangat penting sebab tema adalah gagasan atau ide dari seorang pengarang untuk menjadi dasar suatu karya sastra. Secara singkatnya, tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita atau sesuatu yang menjiwai cerita dan menjadi pokok masalah dalam cerita. Untuk menentukan tema sebuah karya sastra diperlukan pemahaman secara mendalam terhadap karya sastra yang akan diteliti. Setelah karya sastra dibaca dan dipahami, maka akan mudah diketahui tema karya sastra tersebut. Dalam novel atau roman, tema akan sangat mudah diketahui karena merupakan inti dari permasalahan, dan biasanya sangat sering disebutkan dalam novel atau roman tersebut.

2.3.2.2 Tokoh dan penokohan

Tokoh adalah orang yang memainkan peran dalam karya sastra. Berkaitan dengan itu, terdapat pula penokohan yakni proses penampilan tokoh dengan pemberian watak, sifat, atau kebiasaan tokoh pemeran suatu cerita. Penokohan ini dapat dilakukan melalui teknik kisahan dan teknik ragaan Zaidan, 2007: 206. Karya sastra terutama novel dan roman tidak terlepas dari adanya tokoh-tokoh. Universitas Sumatera Utara 28 Pada umumnya tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel atau roman adalah manusia, namun dapat juga berupa binatang atau benda yang dimanusiakan. Tokoh dapat dibedakan atas dua, yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral adalah tokoh utama dan dibagi atas tokoh sentral protagonis dan tokoh sentral antagonis. Sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung tokoh sentral. Untuk menciptakan suatu tokoh dalam novel atau roman diperlukan proses penciptaan citra suatu tokoh.

2.3.2.3 Plot

Alur merupakan unsur struktur yang berwujud jalinan peristiwa dalam karya sastra yang memperlihatkan kepaduan tertentu yang terwujud oleh adanya hubungan sebab akibat, tokoh, tema atau penggabungan dari ketiganya Zaidan, 2007: 36. Alur dalam sebuah karya sastra terbagi atas dua, yaitu alur maju dan alur mundur. Alur maju adalah gaya penceritaan yang dimulai dari awal hingga akhir, sedangkan alur mundur cerita yang disampaikan dimulai dari akhir cerita yang kemudian kembali ke awal cerita hingga berlangsung sampai akhir cerita kembali.

2.3.2.4 Setting latar