28
Pada umumnya tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel atau roman adalah manusia, namun dapat juga berupa binatang atau benda yang dimanusiakan.
Tokoh dapat dibedakan atas dua, yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral adalah tokoh utama dan dibagi atas tokoh sentral protagonis dan
tokoh sentral antagonis. Sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung tokoh sentral. Untuk menciptakan suatu tokoh dalam novel atau roman
diperlukan proses penciptaan citra suatu tokoh.
2.3.2.3 Plot
Alur merupakan unsur struktur yang berwujud jalinan peristiwa dalam karya sastra yang memperlihatkan kepaduan tertentu yang terwujud oleh adanya
hubungan sebab akibat, tokoh, tema atau penggabungan dari ketiganya Zaidan, 2007: 36. Alur dalam sebuah karya sastra terbagi atas dua, yaitu alur maju dan alur
mundur. Alur maju adalah gaya penceritaan yang dimulai dari awal hingga akhir, sedangkan alur mundur cerita yang disampaikan dimulai dari akhir cerita yang
kemudian kembali ke awal cerita hingga berlangsung sampai akhir cerita kembali.
2.3.2.4 Setting latar
Dalam Kamus Istilah Sastra dinyatakan bahwa latar adalah waktu dan tempat terjadinya lakuan di dalam karya sastra atau drama. Dinyatakan juga bahwa
latar merupakan dekor pemandangan dalam pementasan drama seperti pengaturan tempat kejadian, penncahayaan, dan perlengkapan 2007:118. Dalam KBBI,
setting atau latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra 2007:643. Latar sering menjadi petunjuk mengenai
Universitas Sumatera Utara
29
waktu, ruang dan situasi suatu peristiwa yang terjadi dalam cerita. Setting atau latar ini menentukan
2.3.2.5 Sudut pandang “
Sudut pandang adalah titik tolak pengarang sebagai pencerita akuan yang berada dalam cerita atau penceritaan diaan yang berada di luar cerita; pusat kiasan
point of view” Zaidan, 2007:194. Sudut pandang merupakan cara pandang dan penghadiran tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan narator pada posisi tertentu.
Melalui sudut pandang ini terdapat dua pengisahan dengan sudut pandang berbeda, yakni sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
2.3.2.6 Gaya bahasa
Gaya merupakan cara pengungkapan dalam prosa atau puisi. Analisis gaya meliputi pilihan kata, majas, sarana retorik, bentuk kalimat, bentuk paragraf;
pendeknya, setiap bahasa pemakaiaannya oleh penulis; langgam Zaidan, 2007: 76. Gaya bahasa adalah cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam
bentuk tulisan dan lisan. Gaya bahasa juga diartikan sebagai keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra KBBI, 2007:340. Gaya bahasa yang digunakan
oleh setiap pengarang pada karya sastra yang mereka ciptakan merupakan suatu cara pengungkapan yang khas bagi masing-masing pengarang. Gaya bahasa seorang
pengarang tidak akan sama dengan gaya bahasa pengarang lainnya, karena pengarang akan menyajikan hal-hal yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan
si pengarang juga selera dari masing-masing pengarang.
Universitas Sumatera Utara
30
2.3.3 Nilai-nilai