Tindakan Pengamatan Observasi Hasil Tes Penilaian Akhir Siklus II Refleksi

dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Selain itu, juga berpengaruh pada pengetahuan mereka, kelompok yang anggota kelompoknya aktif cenderung mudah menerima materi yang sedang berlangsung, berbeda dengan anggota kelompoknya pasif, mereka cenderung malas, tidak bersemangat, dan tidak mengerti akan materi yang sedang berlangsung. Karena permasalahan diatas dianggap berpengaruh kurang baik terhadap peserta didik, maka untuk pembelajaran selanjutnya peneliti merubah semua anggota kelompok, kelompok yang baru di bentuk dari perolehan nilai test akhir siklus 1, dari pengelompokan yang baru diharapkan mereka lebih dapat nyaman belajar dan bertanggung jawab kepada anggota kelompok lainnya. Dalam siklus 1 masih banyak peserta didik yang masih belum aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Group Investigation, sehingga untuk langkah selanjutnya peneliti harus dapat menyiapkan LKS yang dapat membuat mereka lebih aktif dalam mengeluarkan pendapat, dan aktif dalam kelompok, tidak hanya diam dan mendengarkan pendapat teman saja.

C. Deskripsi Siklus II 1.

Perencanaan Peserta didik melakukan investigasi Kompetensi Dasar 1.3. Menggunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah.

2. Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran Group investigation Siklus II yang sudah tertulis pada BAB III.

3. Pengamatan Observasi

Sejauh pengamatan yang peneliti lakukan dalam kegiatan investigasi dilapangan, hampir semua peserta didik tidak canggung dalam mengerjakan tugasnya. Pada saat diskusi kelas yang berlangsung kebanyakkan peserta didik sudah bisa mengatasi rasa malu , takut dan kurang percaya diri dalam mengungkapkan pendapat sehingga pada saat guru melontarkan pertanyaan peserta didik bisa menjawab dengan baik, demikian juga ketika ditanya teman sekelompoknya. Peserta didik yang belum begitu jelas sudah mau bertanya kepada teman atau guru sehingga mereka semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kelompok yang dibentuk oleh guru sudah heterogen yang terdiri dari anak yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah, laki-laki dan perempuan secara merata. Saat diskusi kelompok rata-rata peserta didik sudah bisa bekerjasama. Pada saat presentasi pun kelompok penyaji semakin semangat bahkan beberapa kelompok sempat menyajikan dengan power point. Pada saat presentasi, sudah mulai ada tanggapan peserta didik sehingga diskusi kelas menjadi lebih hidup jika dibanding dengan diskusi pada siklus I.

4. Hasil Tes Penilaian Akhir Siklus II

Hasil penilaian akhir siklus I, Nilai tertinggi 100, Nilai terendah 64, Nilai rata- rata 90, Prosentase ketuntasan klasikal 88

5. Refleksi

Temuan-temuan pada kegiatan pembelajaran siklus II diantaranya adalah sebagai berikut: a Pada saat Peserta didik melakukan investigasi di lapangan bersama kelompoknya, secara umum hampir semua peserta didik aktif mengerjakan tugas kelompoknya dengan kerjasama yang baik. b Untuk kelompok yang mendapat tugas investigasi menentukan tingi tiang bendera, tinggi gedung sekolah, dan tinggi pohon mengalami kendala karena pada saat itu sinar matahari kadang hilang tertutup awan. c Untuk kelompok yang investigasi mengitung lebar jalan raya tanpa harus menyeberang, kendalanya kadang terhalang oleh orang yang berlalu lalang di trotoar jalan. d Untuk kelompok yang investigasi menentukan luas bak lompat jauh dan kolam taman sekolah, datanya bisa terjadi bukan dari hasil perhitungan dengan teori kesebangun karena luas bak lompat jauh dan luas kolam taman sekolah bisa diukur langsung menggunakan rol meter. Peneliti melihat bahwa semua temuan yang terjadi disebabkan oleh gejala alam yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu untuk perencanaan pembelajaran dengan model group investigation pada K.D. 1.3. Menggunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah. Untuk investigasi menentukan tinggi gedung, tinggi tiang bendera, dan tinggi pohon sebaiknya di musim kemarau, sedangkan untuk menghitung luas kolam taman sekolah dan luas bak lompat jauh bisa diganti dengan luas lapangan sepak bola atau luas danau yang apabila diukur langsung akan menemui kesulitan. Akan tetapi ketersediaan waktu harus menjadi pertimbangan yang matang.

D. Analisa Data Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Analisa Data