Hasil Belajar Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif “Group Investigation”

3. Hasil Belajar

Briggs menyatakan hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui proses pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Pendapat serupa dikemukakan oleh Sudjana bahwa hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar matematika merupakan perubahan yang diperoleh peserta didik dengan belajar matematika yang meliputi perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap, pemahaman dan penguasaan. Kualitas hasil belajar matematika peserta didik dapat diketahui dari kuantitas pemahaman materi dan hasil ujian peserta didik. Dari uraian di atas, maka hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang diperoleh dari proses belajar dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.

4. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif “Group Investigation”

Pembelajaran kooperatif cooperative learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil peserta didik untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar Sugiyanto 2009 : 37. Pembelajaran kooperatif melibatkan peserta didik yang berkemampuan berbeda dalam beberapa kelompok. Kerjasama antar peserta didik dalam rangka menyelesaikan tugas kelompok yang tujuan sebenarnya adalah membantu peserta didik yang belum atau tidak menguasai suatu kompetensi materi. Secara teoretis model pembelajaran kooperatif ini diadaptasi dari teori belajar kognitif-konstruktivis. Salah seorang pelopor aliran ini, Vygotsky, menyatakan bahwa fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam interaksi atau kerjasama antara individu sebelum fungsi mental yang tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut Tim Bintek, 2004. Kemampuan baru yang dimiliki oleh seseorang akan cepat dikuasai bila terdapat komunikasi sosial dalam suatu kelompok. Dengan kata lain kerjasama diperlukan untuk mempercepat pemahaman dan penguasaan materi. Selain itu, pembelajaran kooperatif ini sesuai dengan salah satu prinsip contextual teaching and learningCTL, yaitu: learning community menciptakan masyarakat belajar dengan cara kerjasama antar peserta didik. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif seperti yang dikemukakan oleh Stahl 1994 dan Johnson 1984 dalam Didang 2006 adalah a. peserta didik belajar dalam kelompok kecil. b. kemampuan dan latar belakang peserta didik bervariasi dalam kelompok. c. terdapat interaksi tatap muka dan saling mendengar pendapat gagasan. d. penekanan pada tugas dan kebersamaan mencapai tujuan. e. efektivitas kelompok tergantung pada kelompok bukan perseorangan. f. penghargaan penilaian baik atau buruk lebih diutamakan pada hasil kerja kelompok bukan kerja perorangan. Model pembelajaran kooperatif sangat unggul dalam membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang sulit dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam hal kerjasama, berpikir kritis, dan tolong menolong. Model pembelajaran menurut Amin Suyitno 2005 adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau 12 kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Pada saat ini banyak dikembangkan model-model pembelajaran. Menurut penemunya, model pembelajaran temuannya tersebut dipandang paling tepat diantara model-model pembelajaran yang lain. Untuk menyikapi hal tersebut, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar sebagian besar masih berada dalam tahap berpikir konkret, sehingga model dan metode apapun yang diterapkan, pemanfaatan alat peraga masih diperlukan dalam menjelaskan beberapa konsep matematika. b. Tidak perlu mendewakan salah satu model pembelajaran yang ada, karena setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan. c. Pilihlah salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, kondisi peserta didik, dan kondisi lingkungan peserta didik. Jika perlu gabunglah beberapa model pembelajaran. d. Model pembelajaran apapun yang diterapkan, jika guru tidak menguasai materi dan tidak disenangi peserta didik, maka hasil pembelajaran menjadi tidak efektif. Investigasi kelompok dikembangkan pertama kali oleh Herbert Thelen dan diperluas oleh Sharn dan kawan-kawan dari Universitas Tel-Aviv. Dalam model ini peserta didik terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari maupun jalannya penyelidikan. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada model pembelajaran yang berpusat pada guru. Selain itu, pendekatan ini memerlukan ketrampilan komunikasi dan ketrampilan memiliki kelompok group process skills yang baik. Berikut tahap-tahap investigasi kelompok : 13 a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen yang berorientasi pada tugas task oriented group. b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan bersama peserta didik merencanakan berbagai prosedur tugas kelompok serta tujuan umum yang konsisten dengan topik pembelajaran yang dipilih. c. Guru memanggil ketua-ketua untuk memberikan satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat satu materitugas yang berbeda dari kelompok lain. d. Masing-masing kelompok membahas materitugas yang diberikan guru secara kooperatif. e. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok f. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan g. Evaluasi h. Penutup

5. Pengertian Film Dokumenter Pembelajaran