BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Luas dan Batas Wilayah
Kecamatan Sei Bamban adalah salah satu dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Serdang bedagai Propinsi Sumatera Utara, wilayah Kecamatan Sei
Bamban berada di ketinggian 13 m diatas permukaan air laut.
Kecamatan Sei Bamban memiliki luas wilayah 81.610 ha dengan bataas wilayah Kecamatan Sei Bamban adalah 72.260 Km² dengan bataas wilayah
Kecamatan Sei Bamban adalah: •
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bandar Khalifah
•
Sebelah Barat berbatasan dengan Sei ular dan Kecamatan Sei Rampah
•
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Teluk Mengkudu
•
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi
4.1.2. Keadaan Penduduk
Dari luas Kecamatan tersebut dibagi ke dalam 10 desa dan 72 dusun. Jumlah penduduk Kecamatan Sei Bamban mencapai 42.791 dengan jumlah
rumahtangga 9.815 RT. Penduduk Kecamatan Sei Bamban pada umumnya memiliki sumber mata pencarian dari sektor pertanian komoditas pertanian,
peternakan, perkebunan dan perikanan. Selain itu, sebagian penduduk memiliki mata pencarian sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS, Pegawai swasta, ABRI,
Wiraswasta dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang bedagai sebagai berikut:
Tabel 6. Tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Sei Bamban pada bulan Maret
No Desa
Tidak tamat
sekolah SD
SMP SMA
Dipl oma
S1 S2
S3 Juml
ah 1
Suka Damai 67
821 353
244 34
11 -
- 1530
2 Sei Bulutu
- 565
383 313
19 36
- -
1316 3
Bakaran Batu 23
433 389
413 107
1 -
- 1366
4 Bamban
Estate 10
151 71
139 9
13 -
- 393
5 Buluh Estate
70 562
384 394
28 12
- -
1450 6
Bamban 234
2372 1796
1998 177
134 5
- 6716
7 Pon
49 989
730 875
18 63
- -
2664 8
Penggalangan 99
1050 843
555 28
23 -
- 2598
9 Gempolan
61 839
709 1135
75 30
- -
2849 10
Rampah Estate
8 99
63 129
1 4-
- -
304
Sumber : Kantor Camat Sei Bamban, 2013.
4.1.3. Karakteristik Usaha Budidaya Ikan Lele dan Usaha Budidaya Belut.
Karakteristik usaha budidaya yang dimaksud adalah pola tanam, pemberian pakan dan pengunaan tenaga kerja baik tenaga kerja dari luar maupun
tenaga kerja dari dalam rumahtangga.
4.1.4. Pola Tanam
Penebaran bibit ikan lele dalam penelitian ini dilakukan dengan bergiliran dari satu kolam ke kolam berikutnya. Penebaran bibit ikan lele untuk kolam
berikutnya dilakukan 2-3 minggu setelah penebaran bibit ikan yang pertama. Ikan lele dapat dipanen pada umur 4 bulan, sehingga panen pertama dan panen
berikutnya hanya berselang waktu 2-3 minggu. Frekuensi panen yang dapat dilakukan pembudidaya ikan lele dalam penelitian adalah 2 kali perbulan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa dalam satu periode satu tahun pembudidaya dapat melakukan 2-3 siklus pola tanam.
Penebaran bibit belut dilakukan saat bersamaan pada semua kolam yang telah disiapkan. Belut dapat dipanen pada umur 5-6 bulan, sehingga frekuensi
panen yang dapat dilakukan adalah satu kali dalam satu periode satu tahun. Hal ini disebabkan karena sebelum melakukan usaha budidaya belut, pembudidaya
harus membuat media pada kolam selama 1 bulan sebelum bibit belut ditebar. Selain itu juga pembudidaya membudidayakan cacing selama 3-4 bulan, cacing
ini adalah pakan yang akan diberikan kepada belut.
4.1.5. Pemberian pakan