II. METODE PENELITIAN
2.1. Metode Pemilihan Lokasi
Penelitian ini akan dilaksanakan di desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai. Metode penentuan daerah penelitian
dilakukan secara purposive yaitu secara sengaja. Pertimbangan pemilihan daerah penelitian ini adalah karena daerah ini merupakan salah satu daerah
pengembangan budidaya ikan lele dan belut yang memiliki produksi yang cukup baik di Kabupaten Serdang Bedagai.
2.2. Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini digunakan metode pengambilan sampel cluster sampling atau metode cluster. Metode cluster adalah metode yang digunakan
untuk memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa kelompok cluster dimana setiap kelompok terdiri dari jumlah elemen yang sama maupun berbeda.
Populasi dalam penelitian adalah pembudidaya binaan pemerintah dan pembudidaya binaan swasta di Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban,
Kabupaten Serdang Bedagai. Jumlah sampel dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini:
Tabel 5. Jumlah populasi dan sampel
Kelompok Usaha Budidaya Populasi
Sampel Binaan Pemerintah
81 81 131 x 50 = 30
Binaan Swasta 51
50 131 x 50 = 20 Jumlah
131 50
Sumber: Balai Penyuluh Pertanian, 2012 diolah
Universitas Sumatera Utara
Menurut Suprian AS 1995, “Minimal sampel 30 syarat statistik, terhadap populasi kurang dari 100 bisa diambil 20 - 50 untuk sampel.
Sampel penelitian adalah sebanyak 50 orang responden dengan demikian telah memenuhi syarat penarikan sampel. .
2.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dan penyebaran
kuisioner kepada sampel penelitian. Data tersebut berupa data luas lahan, kapasitas, jumlah anggota perkelompok dan pendapatan, Sedangkan Data
Sekunder diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, Balai Penyuluh Pertanian, dan lembaga terkait serta literature yang
mendukung penelitian ini.
2.4. Metode Analisis Data
2.4.1. Model Analisis
Untuk indentifikasi masalah 1 dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan melihat kegiatan budidaya binaan pemerintah dan kelompok budidaya
binaan swasta manajemen kelompok, kepatuhan, kepastian pasar, dan pelatihan. Untuk indentifikasi masalah 2 dianalisis dengan metode menggunakan
model regresi logit logit regression yang menggunakan lebih dari dua variabel independen. Regresi logit sebenarnya sama dengan regresi berganda hanya
variabel terikatnya merupakan variabel dummy 0 dan 1. Regresi logit mempunyai asumsi normalitas meskipun screening data outlier tetap bisa
dilakukan
Universitas Sumatera Utara
Model regresi logit menggunakan transformasi logit. Pada model ini yang diregresikan adalah peluang variabel respon = 1. Model umum regresi logit biner
adalah:
Ln
− Pi P
1
= β1 + β
2
X
i
+U
Ln P1-P adalah Odd Ratio perbandingan resiko
i
Dimana p menyatakan probabilitas terjadinya peristiwa y =1; y = β1 + β
2
X
i
+U
i
Dan p-1 menyatakan probabilitas tidak terjadinya peristiwa y = 0. . i=1,...6
β0 = Konstanta
Keterangan : X
1
X = Luas kolam m²
2
X = Pengalaman Tahun
3
X = Pendidikan Tahun
4
X
5
= Manajemen kelompok Dinamika = Umur Tahun
X
6
= Kepatuhan SOP X
7
= Pelatihan dan Pendampingan ada dan kontiniu X
8
= Bantuan permodalan RupiahSaprodi = 1, jika ada bantuan permodalan
= 0, jika tidak ada bantuan permodalan X
9
= Kepastian pasar Kontrak = 1, jika ada kontrak harga
= 0, jika tidak ada kontrak harga E
= Kesalahan error term
Universitas Sumatera Utara
Y = Tingkat keberhasilan pembudidaya
Pertambahan pendapatan Y
1
: Y
1
1
80 : Skor 4
50 Y
1
1
80 : Skor 3 10 Y
1
1
. 50 : Skor 2 Y
1
1
Rp 10 : Skor 1
Pertumbuhan aset Y
2
Y
2
7 : Skor 4
5 Y
2
7 : Skor 3
1 Y
2
5 : Skor 2
Y
2
1 : Skor 1
Y = Total skor skor pertambahan pendapatan + pertumbuhan asset
Rentang total skor : 2 – 8 Total skor 5 : Tidak berhasil
Total skor 5 : Berhasil
Untuk menyelesaikan identifikasi masalah 3 yaitu melihat perbedaan pertambahan pendapatan dan pertumbuhan aset dihitung dengan menggunakan uji
t-test yaitu untuk menguji nilai mean rata-rata 2 kelompok yang secara statistik berbeda. Rumus umumnya adalah:
t =
b a
p b
a
n n
S X
X 1
1 + −
dengan simpangan baku:
Universitas Sumatera Utara
2 1
1
2 2
2
− +
− −
−
b a
b b
a a
p
n n
S n
S n
S Dimana:
Xa = rata-rata kelompok a Xb = rata-rata kelompok b
Sp = Standar Deviasi gabungan Sa = Standar deviasi kelompok a
Sb = Standar deviasi kelompok b na = banyaknya sampel di kelompok a
nb = banyaknya sampel di kelompok b
Untuk menguji hipotesis ini dengan memberikan pertanyaan atau kuesioner kepada responden dan memberikan skor pada setiap pilihan jawaban, pemberian
skor dengan menggunakan skala ordinal. Skala ordinal yaitu skala yang didasarkan pada rangking, diurutkan dari jenjang lebih tinggi sampai jenjang
terendah atau sebaliknya. Skor jawaban yaitu : Adapun rumus U-Mann Whitney adalah sebagai berikut:
U1 =
n
1
n
2
+ 2
1 1
1 +
n n
- R
1
Atau ekuivalen dengan : U2 =
n
1
n
2
+ 2
1 2
1 +
n n
- R
2
Dimana: n
1
= jumlah sampel 1 n
2
= jumlah sampel 2 U
1
= jumlah peringkat 1
Universitas Sumatera Utara
U
2
= jumlah peringkat 2 R
1
= jumlah rangking pada sampel n1 R
2
= jumlah rangking pada sampel n2 Tidak Berhasil
: Bernilai 1 Kurang Berhasil
: Bernilai 2 Berhasil
: Bernilai 3 Sangat Berhasil
: Bernilai 4 Total skor tingkat keberhasilan
Y 8 : Skor 4
5 2 Y 5
: Skor 2 Y 7
: Skor 3
Y 2 : Skor 1
2.4.2. Pengujian Parameter
Model persamaan yang diperoleh perlu dilakukan pengujian signifikansi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel yang terdapat
dalam model memiliki kontribusi yang nyata bagi variabel respon. Pengujian yang dilakukan adalah:
a. Uji Serentak Uji Omnibus Dilakukan untuk mengetahui signifikansi parameter β secara
keseluruhan atau serentak. Hipotesis pengujian ini adalah: H
o
: β
o
= β
1
= … = β
p
H = 0
1
: paling tidak ada satu β
j
Dengan uji statistik: ≠ 0, j = 1, 2, …, p
Universitas Sumatera Utara
G = -2ln
− Π
− =
i i
y i
y i
n i
n n
n n
n n
1 1
1 1
1
1
π π
Daerah penolakan : tolak H
o
2 1
,
α
χ apabila nilai G
dimana p merupakan banyaknya variabel statistic dalam model atau p- value
α
b. Uji Individu Uji Wald Dimaksudkan untuk memeriksa signifikansi param
eter β secara individu. Hipotesis pengujian ini adalah:
H : β
j
= 0 H
1
: β
j
Dengan uji statistik: ≠ 0, j = 1, 2, …, p
W Wald =
j j
E S
β β
. Daerah penolakan : tolak H
2 j
W
apabila
2 1
,
α
χ atau p- value α
c. Uji Hosmer and Lemeshow Uji ini bertujuan untuk membandingkan distribusi observasi dengan
distribusi teori uji model. Hipotesis pengujian ini adalah: Ho : K = 1-B = 1, tidak ada perbedaan distribusi observasi dengan distribusi
teori model sesuai dengan data H
1
Kriteria pengujian: : K = 1-B
≠ 0, ada perbedaan distribusi observasi dengan distribusi teori model tidak sesuai dengan data
Jika sign 0,1 maka terima H
1
Jika sign 0,1 maka terima Ho tolak H tolak Ho
1
Universitas Sumatera Utara
d. Odd Ratio dan perhitungan efek marjinal
Odds ratio adalah kemungkinan hasil yang diperoleh antara individu dengan x = 1 didefinisikan π1[1- π 1]. Demikian pula, kemungkinan hasil
yang hadir antara individu dengan x = 0 didefinisikan sebagai π0[1- π 0]. Odds Rasio yang dilambangkan dengan OR, didefinisikan sebagai rasio
peluang untuk x = 1 dan peluang untuk x = 0 yang dapat dituliskan dalam persamaan berikut Hosmer dan Lemeshow 2002:
− −
1 [
1 1
[ 1
π π
π π
2.5. Definisi Operasional Penelitian
Masing-masing variabel dan cara pengukurannya perlu diperjelas untuk memperoleh kesamaan pemahaman persepsi terhadap konsep-konsep dalam
penelitian ini, antara lain : 1.
Luas kolam adalah luas kolam pembudidaya binaan pemerintah dan luas kolam pembudidaya binaan swasta, dalam satuan m².
2. Tingkat pendidikan adalah lamanya pendidikan formal yang ditempuh
pembudidaya binaan pemerintah maupun pembudidaya binaan swasta. 3.
Tingkat pendapatan pembudidaya adalah pendapatan yang diperoleh pembudidaya dari kegiatan budidaya yang dinyatakan dalam Rupiah
4. Pertumbuhan asset adalah besarnya pendapatan pembudidaya yang disisikan
untuk menambahkan modal usaha. 5.
Jumlah anggota adalah jumlah anggota pembudidaya pada saat penelitian dilakukan
Universitas Sumatera Utara
6. Kepastian pasar adalah kepastian pasar dalam penjualan produk yang
dihasilkan. 7.
Kepatuhan adalah pembudidaya harus mengikuti kontrak kebijakan- kebijakan dalam hal standar produk yang diterima.
8. Usaha binaan adalah kelompok pembudidaya perikanan yang di bina oleh
pemerintah maupun pihak swasta.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Luas dan Batas Wilayah