perusahaan mitra juga berperan sebagai penjamin pasar dengan meningkatkan nilai tambah produk melalui pengolahan dan pengemasan.
Pola ini sering diterapkan pada usaha perkebunan tebu, tembakau, sayuran dan pertambakan. Dalam pola ini telah diatur tentang kesepakan pembagian
hasil dan resiko.
Kemitraan usaha pertanianperikanan adalah kerjasama usaha antara perusahaan mitra dengan kelompok mitra di bidang pertanianperikanan. Secara
formal, konsepsi kemitraan telah tercantum dalam Undang-undang UU Nomor 31 Tahun 2004 pasal 63 tentang Perikanan yang berbunyi : Pengusaha perikanan
mendorong kemitraan usaha yang saling menguntungkan dengan kelompok nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil, baik dari sumber dalam negeri maupun
sumber luar negeri, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keputusan Menteri Pertanian No : 940Kpts.OT.2101097 Bab 1 pasal 2 tentang pedoman Kemitraan usaha pertanian menyebutkan bahwa tujuan
kemitraan usaha pertanianperikanan adalah untuk meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, meningkatkan kualitas sumberdaya kelompok mitra,
peningkatan skala usaha dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan kelompok mitra yang mandiri.
1.2. Landasan Teori
1.2.1. Teori Umum Kemitraan Agribisnis
Martodireso, S dan Suryanto, W.A, 2002 mengatakan bahwa kemitraan usaha pertanian merupakan salah satu instrumen kerja sama yang mengacu kepada
Universitas Sumatera Utara
terciptanya suasana keseimbangan, keselarasan, dan ketrampilan yang didasari saling percaya antara perusahaan mitra dan kelompok melalui perwujudan sinergi
kemitraan, yaitu terwujudnya hubungan yang saling membutuhkan, saling menguntungkan dan saling memperkuat.
Kemitraan adalah kerjasama yang sinergis antar dua atau lebih pihak untuk melaksanakan suatu kegiatan in acion with. Kerjasama tersebut merupakan
pertukaran sosial yang saling memberi sosial rewards, bersifat timbal balik dyadic dan saling menerima reinforcement Mardikanto, 2009.
Pada dasarnya tujuan dan manfaat kemitraan adalah win-win solution partnership. Kesadaran dan saling menguntungkan disini tidak berarti para
partisipan dalam kemitraan tersebut harus memiliki kemampuan dan kekuatan yang sama, tetapi yang lebih dipentingkan adalah adanya posisi tawar yang setara
berdasarkan peran masing-masing Sutawi, 2002 Kemitraan mempunyai beberapa prinsip dasar yang harus dilakukan agar
proses kemitraan tersebut dapat berjalan baik serta tujuan dapat tercapai. Mardikanto 2009 mengatakan bahwa prinsip-prinsip kemitraan adalah saling
membutuhkan, saling ketergantungan, saling percaya, saling menguntungkan, saling mendukung, saling membangun dan saling melindungi
.
Salah satu indikator keberhasilan dari suatu pembangunan ekonomi adalah adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat. Fokus terhadap pertumbuhan seringkali
menimbulkan efek samping berupa kesenjangan dan ketimpangan, yaitu ketimpangan antar wilayah, antar desa dan kota, ketimpangan antar sektor, dan
lainlain, akibat dari kurang diperhatikannya keseimbangan, pemerataan dan keadilan. Tolok ukur keberhasilan pembangunan adalah kesejahteraan yang
merata bagi setiap lapisan masyarakat serta berkurangnya ketimpangan dalam
Universitas Sumatera Utara
masyarakat. Dengan demikian makin dirasakan betapa pentingnya kemitraan dalam era pembangunan dewasa ini dan di masa mendatang untuk menjembatani
lapisan masyarakat yang belum tersentuh oleh derasnya arus pembangunan secara lebih merata ke semua lapisan masyarakat sesuai dengan peran dan partisipasi
aktif dalam pembangunan serta menikmati hasil-hasil pembangunan tersebut Hafsah, 2000.
Karena merupakan suatu strategi bisnis, maka keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan di antara yang bermitra dalam menjalankan
etika bisnis. Dengan kata lain keberhasilan kemitraan merupakan resultan dari konsistensi dalam penerapan etika bisnis, perencanaan yang tepat dibarengi
dengan strategi yang jitu serta proses pelaksanaan yang selalu dimonitor, dievaluasi dalam lingkungan dan kondisi yang kondusif serta hal yang tidak dapat
dipungkiri adalah faktor keberuntungan Hafsah,2000
. Kemitraan juga harus memadukan prosedur guna memastikan kemajuan pada
program-program tindakan efektif dan meletakkan hal-hal dengan benar ntuk menjaga masalah-masalah tidak timbul dan berkembang dalam kemitraan Linton, 1997.
1.2.2. Indikator-Indikator Keberhasilan Kemitraan