Latar Belakang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Usaha Perikanan Rakyat(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi nelayan atau pembudidaya ikan, sumber protein hewani yang bernilai gizi tinggi, serta sumber devisa yang sangat potensial Djazuli,2002. Potensi perikanan dan kelautan yang terdapat di berbagai wilayah Kabupaten Serdang Bedagai akan terus dikembangkan pada masa-masa mendatang dalam upaya menjadikan Serdang Bedagai sebagai salah satu daerah produsen ikan terbesar khususnya ikan air tawar dan ikan air payau hasil tambak. Potensi perikanan budidaya air tawar yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai saat ini lebih 20.000 hekter meliputi kolam air tenang 6.908 hektar, keramba 425 unit, kolam air deras dan budidaya ikan disawah 12.350 hektar, kolam pekarangankolam pancing 744 hektar, pembenihan 75 hektar, sedangkan potensi budidaya air payau atau tambak mencapai 400 hektar. Kapasitas produksi dengan luas kolam 100 m² adalah 10000 -15.000 kg Dinas Perikanan dan Kelautan Serdang Bedagai, 2011. Tingginya permintaan pasar akan kebutuhan ikan setiap hari merupakan tantangan bagi nelayan dan pembudidaya ikan di Kabupaten Serdang Bedagai untuk meningkatkan produksi ikan dari daerah ini. Untuk memenuhi kebutuhan itu, potensi perikanan yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu perikanan tangkap di kawasan perairan laut dan budidya ikan tambak harus dapat diperdayakan secara maksimal oleh para nelayan dan pembudidaya ikan di Universitas Sumatera Utara Serdang Bedagai. Hal ini dikemukakan oleh Bupati Serdang Bedagai H.T. Erry Nuradi di hadapan lima ratus pembudidaya ikan. Menurut Effendi 2004, perikanan budidaya berdasarkan sumber air dibagi menjadi tiga yaitu budidaya air tawar freshwater culture, budidaya air payau brackishwater culture, dan budidaya laut mariculture. Tingginya peluang dalam perikanan budidaya menyebabkan banyak masyarakat mulai tertarik pada sektor ini. Dalam pengembangannya, petambak mendapat binaan baik dari Pemerintah maupun Swasta. Namun demikian jika dibandingkan terlihat indikasi bahwa binaan Swasta cenderung lebih berkembang dibandingkan dengan Pemerintah. Sesuai program nasional Departemen Kelautan dan Perikanan bahwa peningkatan produksi perikanan 5 tahun ke depan yang ditargetkan sebesar 300 dari produksi budidaya perikanan, maka komoditi ikan tidak hanya dari perikanan tangkap di laut tapi harus dapat dipenuhi melalui pengembangan budidaya tangkap dengan berbagai jenis ikan seperti ikan lele, ikan patin, bandeng, dan ikan kerapu. Dalam mencapai target produksi nasional itu maka potensi perikanan budidaya di Kabupaten Serdang Bedagai yang cukup luas harus dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat pembudidaya ikan. Dinas perikanan dan kelautan Kabupaten Serdang bedagai mempunyai harapan kepada pembudidaya yang ada di serdang bedagai untuk dapat meningkatkan gairah dalam melakukan usaha budidaya ikan. Sehingga dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dengan target peningkatan pendapatan 50 dan pertumbuhan aset 5. Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh dapat dilihat dari data yang diperoleh dari penyuluh perikanan Kabupaten Serdang Bedagai 2012, dapat diketahui bahwa kelompok pembudidaya binaan Pemerintah dan binaan Swasta di Kecamatan Sei Bamban sebagai berikut : Tabel 1. Aset Kelompok Pembudidaya Binaan Pemerintah, 2012 No Nama Kelompok tani Luas kolam m² 1 Sejahtera 2700 2 Serasi 2850 3 Mawar 2500 Sumber : Penyuluh Perikanan, 2012 Table 2. Aset Kelompok Pembudidaya Binaan Swasta, 2012 No Nama Kelompok Tani Luas kolam m² 1 Tenang 2380 2 Saroha 2100 Sumber : Penyuluh Perikanan, 2012 Dari data terlihat bahwa luas kolam yang dimiliki oleh pembudidaya binaan pemerintah lebih luas dibandingkan dengan pembudidaya binaan swasta. Karena pembudidaya binaan swasta memanfaatkan perkarangan rumah dengan menggunakan terpal. Table 3. Kelompok pembudidaya Binaan Pemerintah, 2012 No Nama Kelompok Budidaya Jumlah Anggota Awal 2007 Jumlah Anggota Sekarang 2012 Perubahan 1 Sejahtera Lele 20 27 35 2 Serasi Lele 20 27 35 3 Mawar Lele 20 27 35 Jumlah 60 81 105 Sumber : Penyuluh Perikanan, 2012 Universitas Sumatera Utara Table 4. Kelompok Pembudidaya Binaan Swasta, 2012 No Nama kelompok Budidaya Jumlah Anggota Awal 2007 Jumlah Anggota Sekarang 2012 Perubahan 1 Tenang Belut 10 25 150 2 Saroha Belut 10 25 150 Jumlah 20 50 300 Sumber : Penyuluh Perikanan, 2012. Dari data terlihat bahwa dengan ketersediaan dana Pemerintah dan pemberian bantuan dalam bentuk hibah, sejak awal Pemerintah dapat membina kelompok tani dalam jumlah yang relatif banyak. Sebaliknya Swasta tidak memberikan bantuan cuma - cuma dan hanya dapat membina pembudidaya dalam jumlah relatif sedikit. Namun demikian dalam kurun waktu lima tahun ternyata perkembangan jumlah anggota pada kelompok binaan Pemeritah sebesar 35, sebaliknya jumlah anggota binaan Swasta meningkat sebesar 150. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang “Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha perikanan rakyat”

1.2. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Usaha Perikanan Rakyat(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 1 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Usaha Perikanan Rakyat(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Usaha Perikanan Rakyat(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 40

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Usaha Perikanan Rakyat(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Usaha Perikanan Rakyat(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Usaha Perikanan Rakyat(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 20

Analisis Perbandingan Usahatani Padi Sawah Antara Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Sistem Tanam Tegel (Kasus: Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 21

Analisis Perbandingan Usahatani Padi Sawah Antara Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Sistem Tanam Tegel (Kasus: Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 1 2

Analisis Perbandingan Usahatani Padi Sawah Antara Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Sistem Tanam Tegel (Kasus: Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 7

Analisis Perbandingan Usahatani Padi Sawah Antara Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Sistem Tanam Tegel (Kasus: Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 19