pendapatan usahatani dapat kita hitung dengan mengurangi nilai output total penerimaan dengan nilai total input biaya. Sisa itu kita namakan pendapatan
pengelola atau management income. Jadi pendapatan itu jumlah yang tersisa setelah biaya, yaitu semua nilai input untuk produksi, baik yang benar-benar
dibayar maupun yang hanya diperhitungkan, telah dikurangkan dari penerimaan Soekartawi, 1990.
1.2.6. Luas Kolam
Menurut Daniel 2002, luas penguasaan lahan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaha pertanian. Dalam
usaha tani misalnya pemilikan atau penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien dibanding lahan yang lebih luas. Semakin sempit lahan usaha, semakin tidak
efisien usaha tani yang dilakukan. Kecuali bila suatu usaha tani dijalankan dengan tertib dan administrasi yang baik serta teknologi yang tepat. Tingkat efisiensi
sebenarnya terletak pada penerapan teknologi. Karena pada luasan yang lebih sempit, penerapan teknologi cenderung berlebihan hal ini erat hubungannya dengan konversi
luas lahan ke hektar, dan menjadikan usaha tidak efisien.
Luas lahan pertanian akan mempengaruhi skala usaha dan selanjutnya akan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan yang akan diterima petani.
Mubyarto 1989 menyatakan lahan atau tanah sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi
berjalan dan dari mana hasil produksi keluar. Menurut Rosyidi 2002, yang dimaksud dengan tanah bukanlah sekedar
tanah untuk ditanami atau untuk di tinggali saja, tetapi termasuk pula didalamnya segala sumber daya alam. Istilah tanah maksudnya adalah segala sesuatu yang
Universitas Sumatera Utara
bisa menjadi faktor produksi, yang antara lain meliputi: a tenaga penumbuh dari pada tanah, baik untuk pertanian, perikanan, maupun pertambangan; b ikan dan
mineral, baik ikan dan mineral darat sungai, danau, tambak, kuala, dan sebagainya maupun ikan dan mineral laut.
1.2.7. Pendidikan
Singarimbun dan Penny dalam Soekartawi 1999 mengemukakan bahwa banyaknya atau lamanya sekolahpendidikan yang diterima seseorang akan
berpengaruh terhadap kecakapannya dalam pekerjaan tertentu. Sudah tentu kecakapan tersebut akan mengakibatkan kemampuan yang lebih besar dalam
menghasilkan pendapatan bagi rumahtangga. Batoa 2008 menyatakan bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu
indikator untuk melihat mutu sumber daya petani. Pendidikan formal dan informal merupakan ,modal dasar petani untuk dapat mengakses informasi dari berbagai
media, sehingga memudahkan petani untuk menyerapsuatu perubahan inovasi yang berhubungan dengan perilaku.
1.2.8. Penelitian Terdahulu.