I. TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Tinjauan Pustaka
1.1.1. Potensi Perikanan
Budidaya perikanan adalah mengusahakan kecukupan pangan, khususnya pemenuhan kebutuhan protein hewani dari sumber perikanan. Sektor perikanan
sendiri bersifat ekstraktif dan lebih mudah diusahakan untuk penyediaan konsumsi protein hewani yang murah Murtidjo, 2001. Peningkatan perkembangan sektor
perikanan saat ini cukup pesat, hal ini tentunya banyak menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, sehingga akan mengurangi angka pengangguran serta dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung dan memungkinkan berkembangnya bidang lain yang saling berkaitan
satu dengan lainnya. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di
Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1 dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2 teknologi
budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3 pemasarannya relatif mudah dan 4 modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah
Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka
memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawalumpur dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut
mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Bungaran Saragih 2001 dimasa akan datang, kesempatan sub sektor perikanan untuk tumbuh masih terbuka luas, baik dilihat dari sisi
penawaran maupun dari sisi permintaan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka usaha-usaha menjadikan sektor perikanan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi
baru sangat mungkin dilakukan mengingat potensi sumber daya perikanan di Indonesia sangat melimpah. Sampai saat ini usaha perikanan nasional masih
banyak didominasi oleh usaha dengan skala kecil perikanan rakyat yang menggunakan modal investasi terbatas, teknologi sederhana, sangat dipengaruhi
musim dan untuk konsumsi lokal. Karena konsumsi lele dan belut sangat tinggi baik di pasaran lokal maupun
luar negeri. Sementara saat ini, belut masih kekurangan pasokan untuk memenuhi kebutuhan akan konsumsi belut. Pangsa pasar ekspor belut di dunia sangat tinggi.
Permintaan belut dari negara-negara Uni Eropa hingga kini belum terpenuhi. Oleh sebab itu, prospek bisnis belut sangat menjanjikan. Pembudidaya belut tidak perlu
merasa takut hasil panennya tidak ada yang beli. Jika disalurkan atau bekerja sama dengan mitra yang bisa dipercaya, pemasaran belut bukan lagi masalah.
1.1.2. Kemitraan