38
merasakan bahwa apa yang dilakukannya membawa rasa senang dan puas dalam hidupnya ditandai dengan pernyataan kesetujuannya
terhadap hal tersebut.
2. Calling Orientation dalam Bekerja
Calling orientation dalam bekerja diartikan sebagai keadaan di mana individu merasa bahwa pekerjaannya memang ditakdirkan
untuknya, lingkungan
pekerjaannya mendukung
potensinya, pekerjaannya memiliki makna kepadanya secara khusus, serta individu
memiliki standar moral yang tinggi terhadap pekerjaannya yang ditandai dengan respon individu yang mengindikasikan kesetujuannya
terhadap hal-hal tersebut.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai karakteristik subjek penelitian, teknik pengambilan sampel dan jumlah sampel.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti Sugiarto, Siagian, Sunaryanto, Oetomo, 2003.
Populasi dibatasi oleh sejumlah penduduk atau individu yang memiliki setidaknya sifat yang sama. Populasi pada penelitian ini adalah semua
Pemimpin Kelompok Kecil pada pelayanan mahasiswa pada Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 525 orang.
Universitas Sumatera Utara
39
2. Teknik Pengambilan Sampel
Menyadari keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti melakukan penelitian pada sebagian dari
populasi yang disebut sampel. Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu sehingga diharapkan
dapat mewakili populasinya Sugiarto, Siagian, Sunaryanto, Oetomo, 2003. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah
pemilihan sampel non-probabilitas dengan pemilihan sampel insidental convenience sampling. Pemilihan sampel convenience berarti sampel
diambil berdasarkan ketersediaan dan kemudahan mendapatkannya, atau dengan kata lain sampel berada di waktu dan tempat yang tepat
Sugiarto, Siagian, Sunaryanto, Oetomo, 2003.
3. Jumlah Sampel
Sugiarto mengatakan bahwa jumlah sampel sebanyak 10 dari total populasi, namun semakin besar jumlah populasi, maka jumlahnya
dapat dikurangi sesuai dengan kebutuhan peneliti Sugiarto, Siagian, Sunaryanto, Oetomo, 2003. Total populasi PKK di UKM KMK
USU adalah sebanyak 525 orang, sehingga sampel minimal yang harus diuji adalah sebanyak 52 orang.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengukur well-being dan calling orientation pada PKK, metode pengumpulan data yang digunakan adalah self-report. Barker
Universitas Sumatera Utara
40
dalam Diener Diener, 2008 mengartikan self-report methods sebagai suatu metode yang menanyakan informasi secara langsung kepada
individu baik dalam bentuk kuesioner, wawancara dan rating scale. Bentuk dari metode self-report yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertulis atau rating scale. Kelebihan dari penggunaan kuesioner antara lain adalah reliabel karena identitas subjek penelitian disamarkan
sehingga subjek biasanya akan lebih jujur walaupun memang kecenderungan subjek untuk berbohong atau menyalah-nyalahkan
mungkin tidak dapat diketahui, hemat biaya dan penggunaan waktu, mudah diadministrasikan dan mudah diinterpretasikan. Selain kelebihan,
kuesioner juga memiliki kekurangan yaitu persentase kuesioner tidak yang kembali pada peneliti mungkin akan relatif banyak, kesalahpahaman
subjek dalam menjawab atau memberikan respon, dan kemungkinan terdapat perbedaan interpretasi pada masing-masing subjek penelitian
terhadap pernyataan yang diberikan Cohen Morrison, 2007. Dengan menggunakan rating scale responden akan memberikan
nilai numerikal pada beberapa tipe penilaian Barker, dalam Diener 2008. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert.
Skala ini tergolong skala untuk mengukur orang dan disusun untuk mengukur sikap Suryabrata, 2000.
Sebelum membuat rancangan aitem pada alat ukur, maka peneliti harus membuat blue-print terlebih dahulu. Blue print merupakan uraian
yang memuat aspek atau dimensi keperilakuan dan indikatornya masing-
masing Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, 2010.
Universitas Sumatera Utara
41
1. Alat Ukur Well-Being
Alat ukur yang digunakan adalah PEAQ-S Personally Expressive
–Activity Questionnaire - Standarize yang dikembangkan oleh Waterman yang telah diadaptasi. Adapun yang akan diukur yakni
feelings of personal expressiveness yang menunjukkan pengalaman subjektif seseorang yang berhubungan dengan aktivitas yang
dilakukannya, yang berpusat pada perasaan ―being‖ pada diri seseorang. Saat terlibat dalam aktivitas yang mengekspresikan
personal seseorang, individu akan mengalami: a keterlibatan secara mendalam,
b kesesuaian dan kecocokan terhadap aktivitas, c perasaan benar-benar hidup intensely being alive,
d perasaan sempurna dan dipenuhkan fulfillment, e kesan bahwa sesuatu itu memang dimaksudkan untuk
dilakukan, dan f perasaan menjadi diri yang sesungguhnya.
Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan dengan pilihan jawaban yang menunjukkan tingkat kesetujuan responden. Setiap
aitem pada skala ini memiliki 6 pilihan respon jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Agak Tidak Setuju, Agak Setuju, Setuju,
dan Sangat Setuju dengan rentang nilai 1 untuk respon Sangat Tidak Setuju sampai nilai 6 untuk respon Sangat Setuju.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 3.1. Blue Print PEAQ-S
NO Definisi Operasional
DimensiAspek Aitem
Jumlah
1 Eudaimonic
well-being diartikan sebagai suatu kondisi
subjektif saat
individu menyatakan
bahwa ia
menikmati aktivitas
yang berperan dalam pencapaian
potensinya. keterlibatan
secara mendalam
2 1
kesesuaian dan kecocokan
terhadap aktivitas
6 1
perasaan benar- benar hidup
intensely being alive
1 1
perasaan menjadi diri
yang sesungguhnya
3 1
perasaan sempurna dan
dipenuhkan 5
1
2 Hedonic well-being diartikan
sebagai kondisi
di mana
seseorang menikmati
aktivitasnya dan merasakan bahwa apa yang dilakukannya
membawa rasa senang dan puas dalam hidupnya ditandai
dengan
pernyataan kesetujuannya terhadap hal
tersebut. Enjoyment and
Feeling Satisfied 1, 2, 3,
4, 5, 6 6
2. Alat Ukur Calling Orientation