Spektrometer Massa Analisis Komponen Minyak Atsiri Dengan GC-MS

2.3.2 Spektrometer Massa

Gambar 2.7 Skema Alat Spektroskopi Massa http:planetcopas.blogspot.com201206prinsip-kerja-spektrometer-massa.html Spektrometer massa adalah suatu alat berfungsi untuk mendeteksi masing-masing molekul komponen yang telah dipisahkan pada sistem kromatografi gas yang terdiri dari sistem analisis dan sistem ionisasi. Pada sistem GC-MS ini, yang berfungsi sebagai detektor adalah spektometer massa itu sendiri dari sistem analisis dan sistem ionisasi, dimana Electron Impact ionization EI adalah metode ionisasi yang umum digunakan. Analisis GC-MS merupakan metode yang cepat dan akurat untuk memisahkan campuran yang rumit Agusta, 2000. Spektrometer massa pada umumnya digunakan untuk: 1. Menentukan massa suatu molekul 2. Menentukan rumus molekul dengan menggunakan Spektrum Massa Beresolusi Tinggi High Resolution Mass Spectra 3. Mengetahui informasi dari struktur dengan melihat pola frakmentasinya. Ketika uap suatu senyawa diletakkan dalam ruang ionisasi spektrometer massa, maka zat ini dibombardir atau ditembak dengan elektron. Elektron.- Elektron ini mempunyai energi yang cukup untuk melemparkan elektron dalam senyawa sehingga akan memberikan ion positif, ion ini disebut dengan ion molekul M + . Ion molekul cenderung tidak stabil dan terpecah menjadi fragmen- fragmen yang lebih kecil. Fragmen-fragmen ini yang akan menghasilkan diagram batang Dachriyanus, 2004. Secara keseluruhan, tahap-tahap proses yang terjadi dalam spektroskopi massa dapat dibagi menjadi injeksi, ionisasi, akselerasi dan deteksi 1. Injeksi Injeksi merupakan proses pemasukan sampel ke dalam instrumen spektroskopi massa. Sampel yang diperlukan sangat sedikit kurang dari 1 ml 2. Ionisasi Sampel yang telah dimasukkan kemudian dipanaskan melebihi titik didihnya, sehingga beralih fasa menjadi gas. Sampel yang telah berbentuk gas dimasukkan dalam ruang ionisasi. Partikel sampel atom maupun molekul kemudian ditembak dengan elektron berenergi tinggi 70 eV. Adanya penembakan itu membuat partikel sampel terbombardir sehingga salah satu elektronnya terpental keluar. Dengan demikian, partikel tersebut menjadi bermuatan positif senyawa yang terbombardir masih dapat dibombardir lebih lanjut untuk membentuk pecahan fragmen yang lebih kecil. Maka dari itu satu senyawa dapat terfragmentasi menjadi beberapa kation. 3. Pembelokan Akselerasi Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. 4. Pendeteksian Defleksi Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elektrik.Sampel yang berbentuk gas vaporised sample masuk ke dalam ruang ionisasi. Kumparan metal yang dipanaskan dengan menggunakan listrik emelepaskanf elektron-elektron yang ada pada sampel dan elektron-elektron lepas itu menempel pada perangkap elektron electron trap yang mempunyai muatan positif. Partikel-partikel dalam sample tersebut atom atau molekul dihantam oleh banyak sekali elektron-elektron, dan beberapa dari tumbukan tersebut mempunyai energi cukup untuk melepaskan satu atau lebih elektron dari sample tersebut sehingga sample tersebut menjadi ion positif. 5. Deteksi Setelah ion-ion dipisahkan berdasarkan massa per muatan mz, maka selanjutnya adalah deteksi beratnya. Sebuah alat pencatat recorder berfungsi untuk mencatat massa kation yang berhasil dipisahkan. Detektor hanya bisa mendeteksi ion. Dengan demikian, partikel netral tidak akan terdeteksi. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat-alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: - Alat Stahl - Seperangkat alat GC-MS Shimadzu - Gelas Erlenmeyer 250 ml Pyrex - Labu destilasi 1000 ml Pyrex - Pipet tetes - Corong Pisah Pyrex - Hot Plate Cimarec 2 - Beaker Glass 250 ml Pyrex - Jarum suntik 1 ml - Statif dan Klem - Botol vial - Aluminium voil - Neraca analitis Mettler AE 2000 - Kapas

3.2 Bahan-Bahan

- Kulit Kayu Manis - Na 2 SO4 anhidrous p.a Merck - NaCl p.a Merck - Dietil Eter p.a Merck - Aquadest

Dokumen yang terkait

Studi Pembuatan Rempeyek Bercita Rasa Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii)

6 68 94

Isolasi Minyak Atsiri dari Simplisia Kulit Kayu Sintok (Cinnamomum sintoc Blume) dengan Metode Destilasi Uap dan Air serta Analisis Komponennya Menggunakan GC-MS

12 102 84

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Kayu Manis ( Cinnamomum burmanii ) Dengan Cara GC-MS

16 147 70

FORMULASI SEDIAAN KRIM MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Krim Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Dengan Basis Vanishing Cream Dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphylococcus epidermidis.

0 4 12

Uji stabilitas mikrobiologis pembersih gigi tiruan dengan bahan minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii)

0 0 6

Identifikasi Senyawa Penyusun Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)Dari Lubuk Pakam, Laguboti Dan Dolok Sanggul Dengan Menggunakan GC-MS

0 0 44

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Identifikasi Senyawa Penyusun Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)Dari Lubuk Pakam, Laguboti Dan Dolok Sanggul Dengan Menggunakan GC-MS

0 0 17

Identifikasi Senyawa Penyusun Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)Dari Lubuk Pakam, Laguboti Dan Dolok Sanggul Dengan Menggunakan GC-MS

0 0 12

Isolasi Minyak Atsiri dari Simplisia Kulit Kayu Sintok (Cinnamomum sintoc Blume) dengan Metode Destilasi Uap dan Air serta Analisis Komponennya Menggunakan GC-MS

0 0 24

Isolasi Minyak Atsiri dari Simplisia Kulit Kayu Sintok (Cinnamomum sintoc Blume) dengan Metode Destilasi Uap dan Air serta Analisis Komponennya Menggunakan GC-MS

0 0 16