31
IV. Pola eleminasi 1. BAB
− Pola BAB : 3-5x hari
− Karakter feses : Encer dan berbau khas
− Riwayat pendarahan : - − BAB terakhir
: ibu An.T mengatakan BAB terakhir pada pukul 07 malam.
− Diare : -
− Penggunaan laksatif : -
2. BAK
− Pola BAK : 6-8x hari
− Karakter urine : kuning dan berbau khas
− Nyerirasa terbakarkesulitan BAK : Tidak − Riwayat penyakit ginjalkandung kemih: Tidak ada riwayat
penyakit − Upaya mengatasi masalah
: -
Universitas Sumatera Utara
32
2.3. Analisa Data No
Data Etiology
Masalah Keperawatan
1 DS :
− Ibu mengatakan anak demam sejak 2 Minggu
lalu − Ibu mengatakan badan
anaknya terasa panas
DO :
a. T: 39
C b.
HR : 100xmenit c.
RR : 30 x menit Proses infeksi
Menganggu pusat pengaturan suhu
tubuh
Peningkatan suhu tubuh
Resiko demam kejang berulang
2
DS:
− Orang tua menanyakan apa yang menyebabkan
anaknya kejang − Orang tua mennayakan
apakah anaknya bisa kejang kembali
− Orang tua menanyakan bagaimana cara agar
anaknya tidak kembali kejang
DO:
− Orang tua mengatakan tidak tau tentang penyakit
demam kejang.
−
Orang tua kelihatan bingung
Proses penyakit
Hospitalisasi dan kurang Terpajan
informasi Kurang pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
33 3
DS: - DO :
− An. T Tampak letih dan lemah
− Susu formula yang diberikan tidak habis,
hanya 100 cc − BB badan 2300gr
−
Konjungtiva
anemis
Kejang
Vomiting center terganggu
Nausea, anoreksia
Gangguan nutrisi Resiko gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Universitas Sumatera Utara
34
2.4 Diagnosa Keperawatan
1. Resiko demam kejang berulang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit
klien
3. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan muntah
Universitas Sumatera Utara
35
2.5 Intervensi Keperawatan No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Resiko demam
kejang berulang bd Peningkatan suhu
Tujuan : Suhu tubuh kembali
normal Kriteria hasil :
gelisah Klien dapat
istirahat tubuh. a.
Pantai tanda-tanda vital b.
Lakukan kompres hangat c.
Anjurkan klien banyak minum ±2000-2500
mlhari d.
Berikan obat sesuai indikasi dokter
a. Untuk mengetahui
perubahan suhu tubuh b.
Untuk menurunkan panas c.
Untuk mengganti cairan yang hilang
d. Untuk mempercepat
penyembuhan klien
2. Kurang
pengetahuan bd kurang informasi
tentang penyakit klien.
Tujuan : Klien keluarga mengerti
dengan kondisi sekarang
Kriteria hasil : Orang tua tampak
tidak cemas tenang
a. Bina hubungan yang baik
dengan orang tua klien b.
Berikan penjelasan tentang keadaan anaknya
c. Berikan kesempatan
orang tua klien keluarga untuk mengekpresikan
perasaanya d.
Berikan pendidikan kesehatan tentang
penyakit anaknya e.
Libatkan orang tua dalam proses keperawatan
a. Mempermudah dalam
proses tindakan keperawatan
b. Untuk mengurangi
kecemasan keluarga c.
Mengetahui keluahan dan kecemasan yang sedang
dihadapi d.
Menambah pengetahuan ibu dan keluarga
e.
Mempercepat proses penyembuhan
3. Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh b
d muntah a.
Anjurkan orang tua untuk memberikan anak makan
dalam keadaan hangat b.
Anjurkan orang tua untuk memberikan anak makan
porsi kecil tapi sering a.
Mengurangi mual dan muntah
b. Menghindari terjadinya
mual dan muntah c.
Menambah selera makan d.
Mengetahui kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
36 Tujuan : Nutrisi
seimbang Kriteria hasil :
− Klien tidak lemah dan letih
− Klien tidak mual dan
muntah − Diet yang
disediakan habis
c. Kaji makan yang disukai
klien d.
Monitor makan yang dihabiskan setiap makan
e. Timbang BB Klien
f. Jelaskan pada orang tua
pentingnya nutrisi untuk pemulihan kesehatan
nurtisi klien e.
Dengan menimbang berat badan perawat dapat
mengetahui perkembangan dan
pertumbuhan anak f.
Menambah pengetahuan ibu dan keluarga
Universitas Sumatera Utara
37
Implementasi keperawatan Evaluasi
1. Mempertahankan suhu tubuh stabil
2. Melakukan dan mengajarkan pada
keluarga cara kompres panas serta menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan cara perawatan anak
demam 4.
Beri terapi anti konvulsan jika diindikasikan. Terapi konvulsan dapat
diindikasikan pada anak-anak yang memenuhi kriteria tertentu antara lain :
kejang fokal atau kejang lama, abnormalitas neurology, kejang tanpa
demam, derajat pertama, usia dibawah 1 tahun dan kejang multiple kurang dari
24 jam.
S:
Ibu An.T Mengatakan demam anaknya sudah mulai turun dan BB
meningkat
O :
klien terlihat sudah mulai makan dan sudah mulai aktif
A :
Masalah belum teratasi − Klien masih muntah
P :
intervensi dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
38
2.6 Evaluasi
Keefektifan intervensi keparawatan pada anak dengan kejang dapat dilakukan dengan pengkajian secara terus menerus dan evaluasi terhadap asuhan
yang dapat di observasi: 1.
Anak dan keluarga memahami tanda dan tingkah laku yang menyebakan kejang
2. Mengkaji lingkungan situasi yang dapat membahayakan anak saat kejang
3. Keluarga mampu melakukan manajemen perawatan anak-anak selama kejang
4. Anak dan keluarga memahami tentang tearpi pengobatan dan bisa
mengidentifikasi faktor-faktor akibat pengobatan 5.
Keluarga merasa tenang dan mengerti tentang kondisi anaknya 6.
Anak merasakan bahagia, memahami tentang kesehatannya dan tetap berinteraksi dengan teman-teman
Universitas Sumatera Utara
39
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Asuh Keperawatan ini penulis sudah mampu untuk menerapkan asuhan keperawatan pada An. A dengan diagnosa medisnya yaitu
demam kejang melalui proses:
Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, penulis dapat mengumpulkan data pada klien dengan kejang demam yang dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik,
observasi dan dokumentasi keperawatan. Sehingga dengan pengkajian didapat data dasar berupa data demografi, riwayat kesehatan sekarang, riawayat kesehatan
terdahulu, riwayat kesehatan keluarga dan pemeriksaan fisik serta data penunjang
Diagnosa Keparawatan
Setelah pengumpulan data maka dapat ditemukan masalah-masalah keperawatan melalui analisa data dengan diagnosa :
1. Resiko kejang berulang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan muntah 3.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi tentang penyakit klien
Perencanaan
Pada tahap perencanaan dapat disusun rencana tindakan dengan prioritas masalah yang bertujuan: keseimbangan cairan tubuh, demam berkurang, napsu
makan meningkat, tidak terjadi kejang berulang, kecemasan orang tua berkurang.
Implementasi
Pada tahap ini merupakan realisasi mandiri dan kolaborasi dari perencanaan yang sudah disusun.
Evaluasi
Pada tahap evaluasi dapat dinilai keberhasilan asuhan Keperawatan yang sudah dijalankan. Pada umumnya tujuan tercapai sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Terlaksananya asuhan keperawatan ini tidak terlepas dari dukungan dari tim
medis, staf ruangan dan klien keluarga klien.
Universitas Sumatera Utara
40
3.2 Saran
Berdasarkan hasil penerapan Asuhan keperawatan yang dilakukan maka beberapa masukan yang dapat diberikan antara lain :
Klien dan Keluarga
Kepada klien dan keluarga diharapkan mampu menjaga kesehatan serta mempunyai keinginan untuk melaksanakan tindakan-tindakan dan nasehat-
nasehat yang telah diberikan tenaga kesehatan demi kesehatan klien agar tidak terjadi kejang berulang.
Tenaga Perawat
Dalam melakukan pengkajian pada klien keluarga diharapkan perawat perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan keterampilan dan komunikasi
tereupetik. Sehingga memudahkan dalam pengumpulan data agar asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik, perlu adanya perencanaan yang matang
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan diharapkan adanya kerjasama yang baik dengan klien, keluarag klien dan tim kesehatan lainnya.
Institusi Pendidikan
Diharapkan study kasus ini dapat meningkatkan mutu dan kualitas tenaga kesehatan serta mengahsilkan tenaga kesehatan yang professional.
Universitas Sumatera Utara
41
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, S. 2003. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta Carpenito, L. J. 2006. Buku Saku Diagnostik Keperawatan Edisi 10. Jakarta:
EGC. Doenges, M, et all. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta.
Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. Mansjoer. 2002. Kapital Selecta Kedokteran. Jilid Ke 1. Media Aesculapius:
Jakarta. NANDA, 2005. .Nursing Diagnosis: Definition And Klasification 2005-2006.
NANDA Internasional Philadelphia. Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.
Ngastiyah. 2004. Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.
Potter Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Smeltzer, S.C Bare. 2000. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Jakarta : EGC. Martin, dkk. 1998. Standar Perawatan Pasien, Proses Keperawatan, Diagnosa
dan Evaluasi, Edisi 5, EGC, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
42
LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari
Tanggal No
Dx Implementasi
Evaluasi
1 Senin
02 Juni 2014
I 1. Memonitor TTV tubuh An.T
2. Melakukan dan mengajarkan
orang tua An.T cara kompres panas dan menjelaskan
tujuannya 3.
Menganjurkan pada orang tua untuk memasangkan
anaknya pakain yang tipis 4.
Melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan
keperawatan
S:
Orangtua mengatakan anaknya masih demam.
Orang tua mengatakan ada melakukan kompres
hangat
O:
- An.T tampak lemah - Bibir An.T kering
- Suhu 39
o
C - Anak masih demam
A:
Masalah belum teratasi
P :
Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
Universitas Sumatera Utara
43 II 1.
Membina hubungan yang baik dengan orang tua klien
2. Memberikan penjelasan
tentang demam kejang 3.
Memberikan kesempatan orang tua klien keluarga
untuk mengekpresikan perasaanya
4. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit anaknya
5. Melibatkan orang tua dalam proses keperawatan
S:
- Ibu mengatakan mengerti dengan