Rumusan Masalah Intervensi Faktor-Faktor Mempengaruhi Keamanan dan Kenyamanan

11

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan data pengkajan, diagnosa keperawatan utama pasien dapat meliputi yang berikut: Doenges, 2000 1. Resiko tinggi injury berhubungan dengan aktivitas motorik dan hilangnya kesadaran selama kejang 2. Gangguan perfusi serebral b d peningkatan tekanan intracranial 3. Peningkatan suhu tubuh bd status metabolic 4. Kurang pengetahuan behubungan dengan kurangnya informasi 5. Resiko kejang demam berulang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh Universitas Sumatera Utara 12

3. Intervensi

Berdasarkan dianosa keperawatan diatas, maka dapat disusun perencanaan asuhan keperawatan. Pada tahap ini akan ditetapkan tujuan kriteria hasil dan rencana tindakan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan Doenges, 2000. No No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional 1. I Tujuan: Klien terhindar dari banyak fisik Kriteria hasil : − Klien tenang 1. Gali bersama klien keluarga berbagai stimulasi yang dapat menjadi pencetus kejang. 2. Pertahanan bantalan lunak pada penghalang tempat tidur 3. Evaluasi kebutuhan untuk berikan pelindungan pada kepala 1. Stimulasi seperti lampu yang terang dapat meningkatkan aktivitas otak yang selanjutnya meningkatkan resiko terjadinya kejang 2. Mengurangi trauma saat kejang terjadi selama klien berada ditempat tidur 3. Penggunaan penutup kepala dapat memberikan perlindungan tambahan Universitas Sumatera Utara 13 4. Gunakan thermometer dengan bahan mental atau dapat suhu melalui lubang telinga jika perlu 5. Pertahanan tirah baring secara ketat jika klien mengalami tanda-tanda timbulnya fase prodomal aura 6. Tinggallah bersama klien dalam waktu beberapa lama selama setelah kejang 7. Miringkan kepala kesalah satu sisi lakukan penghisapan 4. Menurunkan resiko klien mengigit dan menghancurkan thermometer atau kemungkinan mengalami trauma jika taiba-tiba terjadi kejang 5. Pemahaman kepentingan untuk mempertimbang kan tentang pentingnya kebutuhan keamanan diri sendiri 6. Meningkatkan keamanan klien dan menghindari terjadinya trauma 7. Menurunkan resiko terjadinya trauma mulut tetpi tidak boleh dipaksa karena Universitas Sumatera Utara 14 pada jalan nafas sesuai indikasi 8. Atur kepala, tempatkan diatas daerah yang empuk atau Bantu meletakkan pada lanati jika keluar dari tempat tidur jangan lakukan restrein. 9. Lakukan penilaian TTV 10. Berikan obat sesuai indikasi kerusakan pada gigi dan jaringan lunak dapat terjadi 8. Menurunkan resiko trauma fisik ketika klien kehilangan control terhadap otot volunteer 9. Mencatat keadaan postikal dan waktu penyembuhan pada keadaan normal 10. Untuk mengoptimalkan penekanan terhadap aktivitas kejang dengan dosis obat yang terendah dan efek samping Universitas Sumatera Utara 15 11. Pantau kadar sel darah, elektrolit dan glukosa yang minimal 11. Mengidentifikas ikan factor yang memperberat . menurunkan ambang kejang 2 2 Tujuan : Gangguan perfusi serebral terati Kriteria hasil : − Tingkatkan kesaradan membaik − Tanda-tanda vital stabil − Tak ada tanda peningkatan TIK 1. Tentukan faktor yang berhubungan dengan keadaan penyebab khusus selama koma penurunan perfusi serebral dan potensial terjadinya peningkatan TIK 2. Pantau status neurologist sesering mungkin dan bandingkan dengan keadaan normal 1. Kerusakankem unduran tandagejala neurologist atau kegagalan memperbaikiny a setelah fase awal memerlukan tindakan pembedahan 2. Mengetahui kecenderungan tingkat kesadaran dan potensial pneningkatan TIK dan mengetahu lokasi, luas dan kemajuan resolusi kerusakan SSP Universitas Sumatera Utara 16 3. Pantau tanda- tanda vital 4. Evaluasi pupil, catat ukuran, kesamaan, bentuk dan reaksinya terhadap cahaya 5. Letakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan dan dalam posisi anatomis 6. Pertahankan keadaan tirah baring, 3. Variasi mungkin terjadi oleh karena tekanan trauma serebral pada daerah vasomotor otak 4. Gangguan penglihatan yang spesifik mencerminkan daerah otak yang terkena, mengindikasika n kemanan yang harus mendapat perhatian dan mempengaruhi intervensi yang akan dilakukan 5. Menurunkan tekanan arteri dengan meningkatkan dramas dan meningkatkan sirkulasi perfusi 6. Aktivitas stimulasi yang kontiniu dapat Universitas Sumatera Utara 17 cipatakan lingkungan yang tenang 7. Cegah terjadinya mengdan saat defeksi dan pernafasan yang memaksa 8. Berikan oksigen sesuai indikasi meningkatkan TIK istirahat total dan ketanangan mungkin diperlukan untuk pencehana terhadap pendarahan dalam kasus stroke 7. Manuver valsava dapat meningkatkan TIK dan memperbesar resiko terjadinya pendarahan 8. Menurunkan hipoksia yang dapat menyebabkan vasodilatasi serebral dan tekanan meningkat terbentuknya edema Universitas Sumatera Utara 18 9. Berikan obat sesuai dengan indikasi 9. Dapat digunakan untuk mengontrol kejang dan atau untuk aktivitas sedatif 3 III Tujuan : Suhu tubuh kembali normal Kriteria hasil : − Klien tidak gelisah − Klien dapat istirahat 1. Monitor suhu tubuh klien 2. Monitor tanda- tanda vital klien 3. Lakukan kompres dengan air hangat jika temperature 38 derajat celcius 4. Cegah penggunaan pakaian yang tebal dan terlalu 1. Mengawasi keadaan yang dapat menimbulkan komplikasi 2. Kekurangan cairan meningkatkan frekuensi jantung, menurunkan TD dan mengurangi volume nadi 3. Meningkatkan rasa nyaman dengan menurunkan vasodilatasi 4. Meningkatkan rasa nyaman klien Universitas Sumatera Utara 19 ketat 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat sesuai indikasi 5. Untuk mengoptimalka n terhadap proses metabolic dengan dosis obat yang terendah dan dengan efek samping yang minimal 4 IV Tujuan : klien keluarga mengerti kondisi kesehatan sekarang Kriteria Hasil : − Orang tua keluarga tidak gelisah 1. Jelaskan mengenai penyakit dan perlunya pengobatan penanganan penyakit sesuai indikasi 2. Berikan informasi tentang penyebab timbulnya proses penyakit 1. Memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi kan kesalahan persepsi dan keadaan penyakit yang ada seabagi sesuatu yang dapat ditangani dalam cara hidup yang normal 2. Memberikan kemudahan untuk mengidentifikas i terjangkitnya penyakit Universitas Sumatera Utara 20 pada klien keluarga 3. Berikan petunjuk yang jelas pada klien untuk minum obat bersamaan dengan waktu makan jika memungkinkan 4. Diskusikan mengenai efek samping secara khusus seperti mengantuk, heperaktif, gangguan tidur, mual muntah 5. Tekankan perlunya untuk melakukan evaluasi yang teratur melakukan pemeriksaan laboratorium yang teratur sesaui indikasi 6. Bicarakan kembali kemungkinan efek dari 3. Dapat menurunkan iritasi lambung 4. Dapat mengindikasika n kebutuhan akan perubahan dalam dosis obat pilihan yang lain. 5. Kebutuhan terapeutik dapat berubah dan atau efek samping obat yang serius dapat terjadi 6. Ganggaun kadar hormonal yang terjadi selama Universitas Sumatera Utara 21 perubahan homone 7. Diskusikan manfaat kesehatan umum yang baik seperti diit yang adekuat 8. Tinjau kembali pentingnya kebersihan mulut dan perawatan gigi yang teratur kehamilan dapat meningkatkan resiko kejang 7. Meningkatkan perasan sehat dan mneingkatkan kemampuan koping yang baik 8. Menurunkan resiko infeksi mulut dan hyperplasia dari gusi 5. V Tujuan : tidak terjadi demam kejang berulang Kh : suhu tubuh dalam batas normal 1. Pantai tanda- tanda vital 2. Lakukan kompres hangat 3. Anjurkan klien banyak minum ±2000-2500 mlhari 4. Berikan obat sesuai indikasi dokter 1. Untuk mengetahui perubahan suhu tubuh 2. Untuk menurunka panas 3. Untuk mengganti cairan yang hilang 4. Untuk mempercepat penyembuhan klien Universitas Sumatera Utara 22

4. Implementasi