Pemeriksaan Diagnostik Pengkajian Faktor-Faktor Mempengaruhi Keamanan dan Kenyamanan

8 2 Menentukan letak focus epileprogenik 3 Mengangkat tumor, kelainan otak lainnya 4 Namun pembedahan dapat meninbulkan berbagai komplikasi lain : edema serebral, hemoragi, hidrocepalus, infark serebral atau peningkatan kejang. Ngastiyah, 2005.

3. Penatalaksanaan Keperawatan

a. Pertahanan suhu tubuh stabil b. Menjelaskan cara perawatan anak demam c. Melakukan dan mengajarkan pada keluarga cara kompres panas serta menjelaskan tujuan d. Beri terapi anti konvulsan jika diindikasikan. Terapi konvulsan dapat diindikasikan pada anak-anak yang memenuhi kriteria tertentu antara lain : kejang fokal atau kejang lama, abnormalitas neurology, kejang tanpa demam, derajat pertama, usia dibawah 1 tahun dan kejang multiple kurang dari 24 jam.

4. Pemeriksaan Diagnostik

Ngastiyah, 1995 menjelaskan beberapa pemeriksaan penunjang untuk kejang demam, yaitu : a. Untuk mengetahui adanya keadaan patologis di otak : tumor, edema, infark, lesi congenital dan hemoragik b. MRI Magnetic Resenance Imaging Menentukan adanya perubahan patologis SSP c. Rontgen Tengkorak, Tidak banyak mebantu untuk mendiagnosa aktivitas kejang kecuali untuk mengetahui adanya fraktur d. Pemeriksaan Metabolk Pemeriksaan Laboratorium Meliputi : 1 Glukosa darah 2 Kalsium fungsi ginjal dan hepar e. EEG Sangat bermanfaat untuk menentukan diagnosa kejang dan menentukan lesi serta fungsi neurology. Universitas Sumatera Utara 9

1. Pengkajian

a. Identitas Klien Nama, umur, jenis kelamin, nama orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, alamat dan diagnosa medis serta tanggal masuk b. Riwayat Kesehatan − Riwayat Kesehatan Sekarang Klien mengalami peningkatan suhu tubuh 38 C, peningkatan nadi, apnea, keletihan dan kelemahan umum, inkontinesia baik urine ataupun fekal, sensitivitas terhadap makanan, mual muntah yang berhubungan dengan aktivitas kejang. Klien akan merasa nyeri otot dan sakit kepala. − Riwayat Kesehatan Dahulu Adanya klien riwayat terjatuh trauma, faktur, adanya riwayat alergi dan adanya infeksi. − Riwayat Kesehatan Keluarga Faktor resiko demam kejang pertama yang penting adalah deman, selain itu terdpat factor herediter. c. Pemeriksaan Fisik I. Kepala : kulit kepala bersih san beruban, tidak ada luka lesi, rambut klien tipis, mukosa mulut kering, skelera tidak iketrik, konjungtiva anemis II. Leher : tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid tidak ada kelainan III. Dada : simetris kiri- kanan, tidak tertaba massa IV. abdomen : distansi abdomen, terdenngar bising usus V. Ekstremitas : terpasang cairan infuse di tangan kanan dengan cairan RL, turgor kulit jelek ± 3 detik, kekuatan otot VI. Genitalia : tidak ada keluhan. VII. Tanda-tanda vital − Suhu tubuh klien meningkat lebih dari 37’5 C − Pernapasan : Gigi mengatup, siasonosis, apnea, pernapasan menurun cepat; peingkatan mucus. − Sirkulasi : Hipertensi, peningkatan nadi. Universitas Sumatera Utara 10 d. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita 0-5 tahun Smeltzer, 2000 1 Pertumbuhan Pertambahan BB 2 kg tahun pada usia 21 bulan, kelihatan kurus, tapi aktifitas motorik tinggi, system tubuh matang berjalan dan lompat, TB 6-7 cm tahun, kesulitan makan, eliminasi mandiri, kognitif berkembang, mmebutuhkan pengalaman belajar, inisiatif dan mampu identifikasi identitas diri. 2 Perkembangan Motorik, bahasa, kognitif Berdiri satu kaki, menggoyangkan jari kaki, mengambar acak, menjepit benda, melambaikan tangan, makan sendiri, menggunakan sendok, menyebutkan empat gambar dan warna, menyebutkan warna benda, mengerti kata sifat, menirukan berbagai bunyi kata, paham dengan arti larangan berespon terhadap panggilan, menagis bial dimarahi, permintaan sederhana, kecemasan perpisahan orang terdekat, mengenali semua anggota keluarga. e. Pemeriksaan Penunjang 1 CT-Scan Untuk mengetahui adanya keadaan patologis di otak : tumor, edema, infark, lesi congenital dan hemogragik. 2 MRI Magnetic Resenance Imaging Menentukan adanya perubahan patologis SSP 3 Rontgen Tengkorak 4 Tidak banyak membantu untuk mendiagnosa aktivitas kejang kecuali untuk mengetahui adanya fraktur a Pemeriksaan Metabolk Pemeriksaan Laboratorium Meliputi: − Glukosa darah − Kalsium fungsi ginjal dan hepar − Pemeriksaan adanya infeksi : test widal, lumbal fungsi − Kecepatan sedimentasi, hitung platelet − Pemeriksaan serologi imunologi Universitas Sumatera Utara 11

2. Rumusan Masalah