Demineralisasi dan Remineralisasi Enamel

yang keempat. Pada potongan melintang, prisma enamel tampak seperti lubang kunci dengan kepala dan ekor, sedangkan pada potongan memanjang tampak seperti persegi panjang. Prisma enamel merupakan massa kristal-kristal hidroksiapatit pada pola yang teroganisir. 21,24

2.2.1 Demineralisasi dan Remineralisasi

Demineralisasi enamel adalah lepasnya sebagian maupun seluruh mineral dalam hidroksiapatit enamel karena larut dalam asam. Kondisi demineralisasi enamel terjadi bila pH larutan disekeliling permukaan enamel lebih rendah dari 5,5, dimana dilaporkan bahwa pH kritis enamel gigi berada diantara 5,2 dan 5,5. Semakin rendah pH saliva, maka akan menyebabkan ion hidrogen semakin meningkat sehingga dapat merusak ikatan hidroksiapatit Ca 10 PO 4 6 OH 2 pada enamel gigi. Adapun pengaruh pH terhadap koefisien laju reaksi menunjukkan, bahwa semakin kecil atau semakin asam media, maka semakin tinggi laju reaksi pelepasan ion kalsium dari enamel gigi. 8,9,21 Demineralisasi dapat dibedakan menjadi demineralisasi yang disebabkan oleh karies dan demineralisasi non karies yang terdiri atas atrisi, abrasi, dan erosi. Gambar 2. Prisma enamel, struktur dasar dari enamel. A: Diagram prisma enamel dan hubungannya dengan enamel gigi. B: Potongan melintang prisma enamel. C dan D: Potongan memanjang prisma enamel. 24 Universitas Sumatera Utara Demineralisasi oleh karies disebabkan oleh asam yang berasal dari fermentasi karbohidrat oleh bakteri. Sedangkan demineralisasi non karies seperti pada erosi terjadi karena asam yang berasal dari makanan dan minuman, obat-obatan, asam lambung dan dari lingkungan pekerjaan yang berkontak langsung dengan gigi tanpa melibatkan aktifitas bakteri. Pada tahap awal, erosi kurang disadari oleh penderita sebab tidak terjadi perubahan warna dan bukan berbentuk lubang. Gejala awal erosi adalah suatu bercak putih yang secara mikroanatomi terlihat bulat, licin, dan mengkilap. Pada tahap lanjut, semakin banyak enamel hilang, permukaan gigi semakin licin dan mengkilap, serta permukaan yang membulat pada elemen gigi menjadi rata. 25 Pada saat asam berkontak dengan enamel maka ion hidrogen pada larutan asam mulai melarutkan kristal enamel. Mula-mula, daerah selubung prisma prisma sheath melarut dan berlanjut ke inti prisma, membentuk permukaan dengan gambaran seperti sarang lebah. Kemudian asam yang tidak berionisasi anion berdifusi ke dalam daerah interprismatik pada enamel gigi dan melarutkan lebih lanjut mineral pada daerah bagian bawah permukaan enamel. Struktur prisma enamel menjadi irreguler diikuti dengan derajat hilangnya enamel yang bervariasi dari satu tempat ketempat lain. 14 Reaksi kimia pelepasan ion kalsium dari enamel gigi dalam suasana asam ditunjukkan dengan persamaan reaksi sebagai berikut: 26,27 Ca 10 PO 4 6 OH 2 10Ca 2+ + 6PO 4 3- + 2OH - Padat Larut Dari reaksi di atas, ketika pH menjadi asam, ion OH - akan diubah oleh ion [H + ] ke bentuk H 2 O dan PO 4 3- menjadi bentuk HPO 4 2- . HPO 4 2- tidak dapat dikontribusi kepada keseimbangan hidroksiapatit yang normal karena dalam hidroksiapatit normal yang terkandung di dalamnya adalah PO 4 dan bukan HPO 4 sehingga mengakibatkan hidroksiapatit melarut. 26,27 Demineralisasi yang terus-menerus akan membentuk pori- pori kecil atau porositas pada permukaan enamel yang sebelumnya tidak ada sehingga nantinya dapat menyebabkan penurunan kekerasan enamel. 9 Universitas Sumatera Utara Remineralisasi merupakan proses dimana ion mineral kalsium dan fosfat kembali membentuk kristal hidroksiapatit pada enamel. Kunci utama dalam proses remineralisasi adalah dengan mengembalikan pH rongga mulut ke tingkat yang lebih tinggi daripada pH kritis enamel gigi dan terdapat ion Ca 2+ dan PO 4 3- yang cukup pada rongga mulut. 8,21,28 Remineralisasi dapat terjadi jika terdapat sebagian kristal yang terdemineralisasi sehingga kristal yang terdemineralisasi tersebut dapat kembali ke ukuran semula ketika terekspos dengan cairan yang mengandung ion Ca 2+ dan PO 4 3- . Ion kalsium dan fosfat akan menghambat proses penguraian hidroksiapatit dan menyebabkan terjadinya rebuilding atau pembangunan kembali sebagian kristal hidroksiapatit yang larut. Mikroporositas yang disebakan oleh karena minuman asam mengakibatkan enamel gigi memiliki energi tegangan permukaan yang tinggi sehingga memungkinkan mineral Ca 2+ dan PO 4 3- masuk ke dalam mikroporositas tersebut. Mikroporositas enamel yang terjadi akan terisi Ca 2+ dan PO 4 3- karena mikroporositas enamel hanya akan diisi dengan ion mineral yang memiliki jari-jari ionik yang sama dengan jari-jari ionik mineral yang hilang. Pergantian mineral pada mikroporositas enamel akan stabil hanya bila ion Ca 2+ dan PO 4 3- yang larut juga tergantikan dengan kedua ion tersebut. 8,21 Remineralisasi enamel tidak selalu dapat terjadi, dalam prosesnya selalu dipengaruhi oleh banyak hal, seperti waktu perendaman, supersaturasi larutan terhadap gigi, laju endapan reaktan dan pH larutan. Jika faktor tersebut tidak memenuhi maka remineralisai enamel akan terhambat. Proses remineralisasi adalah proses penting yang memiliki pengaruh secara signifikan pada kekerasan dan kekuatan gigi. 8,21,28,29

2.2.2 Kekerasan Enamel