2.1.1 Taksonomi Cengkeh
Berdasarkan ilmu taksonomi, cengkeh diklasifikasikan menjadi:
4
• Kingdom
: Plantae •
Subkingdom : Tracheobionta
• Filum
: Angiosperma •
Kelas : Dicotyledonae
• Ordo
: Myrtales •
Famili : Myrtaceae
• Genus
: Syzygium •
Spesies : Syzygium aromaticum L.
2.1.2 Kandungan Cengkeh
United States Department of Agriculture USDA melaporkan bahwa dalam 100 gram cengkeh terkandung beberapa mineral seperti kalsium sebesar 44 mg, 0,231
mg tembaga, 1,28 mg zat besi, 60 mg magnesium, 0,256 mg mangan, dan 90 mg fosfor.
4
Eugenol merupakan senyawa yang berperan dalam memberikan aroma khas menyegarkan dan pedas pada cengkeh, dan mempunyai efek analgesik, antiinflamasi,
antimikroba, antiviral, antifungal, antiseptik, sehingga senyawa ini banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi.
6,7,17
Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak cengkeh, dengan kandungan dapat mencapai
72-90, kandungan lain pada minyak cengkeh antara lain:
4,6,7,10
a. Asetil eugenol yang berfungsi sebagai antioksidan dan aktivitas antiplatelet;
beta-kariofilen, asam krategolik, dan vanillin yang berfungsi sebagai agen antiinflamasi, antioksidan, dan antitumor.
b. Tannin seperti asam galatanat dan metil salisilat yang dapat meningkatkan
ketahanan terhadap asam pada enamel gigi. c.
Flavonoid seperti eugenin, kaempferol, rhamnetin, dan eugenitin yang berfungsi sebagai agen antiinfalamasi, antifungal, dan antioksidan.
Universitas Sumatera Utara
d. Triterpenoid seperti asam oleanolik yang berfungsi sebagai antimikroba dan
antikanker.
2.1.3 Manfaat Cengkeh
Cengkeh merupakan tanaman herbal yang mempunyai banyak manfaat, dengan aroma khasnya yang harum dan sedikit pedas, cengkeh dapat digunakan untuk
membuat lemari dan laci-laci menjadi harum. Kandungan kimia pada minyaknya yang sangat bermanfaat membuatnya banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan
obat berbagai masalah kesehatan sejak ribuan tahun yang lalu.
4,5
Cengkeh mempunyai peran terapeutik dalam kondisi berikut:
4,5-7,17-20
a. Anti-septik: minyak cengkeh dapat digunakan untuk mengurangi infeksi, luka,
dan sakit akibat gigitan serangga. b.
Anti-fungal: cengkeh bermanfaat dalam mengurangi infeksi jamur seperti athlete’s foot. Ali dkk di Dubai 2009 juga mengemukakan bahwa kandungan
eugenol yang ada pada cengkeh terbukti dapat menghambat perkembangan jamur Candida albicans.
c. Anti-bakteria: minyak cengkeh dapat secara efektif membunuh bakteri infeksi
pada kasus keracunan makanan. Chaiya A dkk di Thailand 2013 mengemukakan bahwa kandungan eugenol dalam obat kumur cengkeh dapat menghambat tumbuhnya
bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus viridans yang dapat menyebabkan terjadinya plak gigi.
d. Anti-kasinogenik: asam oleanolik yang merupakan salah satu komponen dari etil
asetat dalam ekstrak cengkeh berperan dalam aktivitas antitumor dengan menginduksi proses apoptosis.
e. Aktivitas antiplatelet: cengkeh dapat melancarkan peredaran darah karena
kandungan eugenol dan asetil eugenol yang ada pada cengkeh dapat menghambat agregasi platelet.
f. Berkumur dengan kandungan cengkeh dapat mengurangi sakit kerongkongan dan
bau mulut.
Universitas Sumatera Utara
g. Hipertensi: mengunyah cengkeh secara teratur setidaknya selama 6 minggu atau
lebih dapat membantu mengurangi hipertensi. h.
Analgesik: serbuk cengkeh yang diaplikasikan pada gusi gigi yang sakit dapat mengurangi rasa sakit, selain itu dapat juga mengurangi sakit pada sakit telinga dan
sakit kepala, dan sakit gigi. i.
Cengkeh dapat membantu dalam meredakan masalah pencernaan seperti muntah- muntah, diare, dan perut kembung.
j. Antioksidan: minyak cengkeh dapat berfungsi sebagai antioksidan yang kuat.
USDA United States Department of Agriculture menetapkan skala yang bernama ORAC Oxygen Radical Absorption Capacity, dimana semakin tinggi skor ORAC,
semakin mampu bahan tersebut merusak radikal bebas, dan minyak cengkeh mempunyai skor ORAC tertinggi yaitu 10.786.875 disusul minyak thyme dengan skor
159.500, sehingga cengkeh dikenal sebagai sang juara dari seluruh bahan antioksidan. Selain dalam bidang kesehatan, cengkeh dapat juga dimanfaatkan untuk
mengusir nyamuk dan ngengat. Dalam bidang industri pabrik, cengkeh digunakan sebagai bahan dalam pasta gigi, sabun, kosmetik, obat kumur, parfum, dan rokok.
Cengkeh juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat gosok balsam untuk mengurangi rasa sakit karena rematik, dan produk aroma terapi Jirovets, 2010.
17
2.1.4 Manfaat Cengkeh Terhadap Kekerasan Enamel