edge ketebalan enamel sebesar 2 mm, gigi premolar cusp sebesar 2,3-2,5 mm, dan gigi molar cusp sebesar 2,5-3 mm. Gigi premolar satu permanen memiliki ketebalan
enamel sebesar 0,904 mm dari puncak cusp lingual, 0,625 mm dari puncak cusp buccal, 0,95 mm dari lingual occlusal, dan 0,68 mm dari buccal occlusal.
Schwartz GT 2000 mendeskripsikan ketebalan enamel pada gigi premolar, molar 1, molar 2, dan molar 3 melalui tabel berikut.
33
Tabel 1. Nilai rerata ketebalan enamel manusia pada rahang atas dan rahang bawah.
33
Daerah pengukuran gigi
Rerata ketebalan enamel gigi mm
Molar 1 Molar 2
Molar 3 Premolar
Lingual cusp tips 1,77
1,80 1,81
0,90 Buccal cusp tips
1,98 2,05
2,26 0,62
Lingual occlusal 1,53
1,55 1,59
0,95 Buccal occlusal
1,91 1,81
1,96 0,68
2.2.4 Alat Penguji Kekerasan Enamel
Kekerasan enamel umumnya diukur dengan menggunakan alat pengukur kekerasan mikro yaitu Knoop Hardness Tester dan Vickers Hardness Tester.
Gutierrez-salazar MP dan Reyes-Gasga J melaporkan kekerasan enamel yang diukur berkisar 270-360 VHN Vickers Hardness Number, Chuenarrom C dkk melaporkan
kekerasan enamel berkisar dari 316-328 VHN, Mettu S dkk melaporkan kekerasan enamel berkisar 395.01±5.97
VHN, sedangkan Cirano FR dkk melaporkan sebesar 398,41±24,74 VHN. Variasi kekerasan enamel dapat terjadi karena faktor gambaran
histologi gigi, komposisi kimiawi yang terkandung pada gigi, dan persiapan sampel.
15,16,29,34
a. Metode Knoop
Metode Knoop biasanya digunakan untuk mengukur nilai kekerasan obyek yang kecil atau tipis. Beban pengujian kekerasan Knoop berkisar antara 10 hingga
Universitas Sumatera Utara
1000 gram. Indentor diamond Knoop menghasilkan indentasi kecil yang berbentuk belah ketupat yang elongasi dimana ratio antara diagonal yang panjang dibanding
diagonal pendek adalah 7:1, yang diukur adalah panjang diagonal terbesar. Kemudian, daerah yang terjejas dibagi dengan beban yang diberikan sehingga
menghasilkan Knoop Hardness Number KHN.
35,36
Gambar 3. Bentuk indentasi alat kekerasan Knoop
36
b. Metode Vickers
Vickers hardness tester adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur nilai kekerasan enamel. Pengujian kekerasan Vickers dilakukan dengan membuat
indentasi pada permukaan obyek yang diuji dengan indentor diamond yang berbentuk piramida dengan dasar persegi dan sudut 136
o
antara satu permukaan dengan permukaan yang berlawanan seperti di gambar 4. Beban yang diinginkan ditekan
pada permukaan obyek selama 10 sampai 15 detik. Setelah itu, panjang kedua garis diagonal pada lekukan yang dihasilkan diukur di bawah mikroskop untuk
mendapatkan nilai rata-ratanya.
35,36
Kemudian, nilai kekerasan Vickers HV dapat dihitung dengan rumus:
29
HV = 1,854 x F Petunjuk:
F= beban yang diterapkan d
2
d= rata-rata panjang kedua garis diagonal pada lekukan
Universitas Sumatera Utara
Pengujian kekerasan enamel menggunakan metode Vickers lebih banyak digunakan dibandingkan metode Knoop karena bentuk persegi yang dihasilkan oleh
indentor Vickers lebih mudah diukur dan hasil juga lebih akurat. Perubahan kecil pada bentuk persegi yang dihasilkan oleh indentor dapat dideteksi dengan mudah,
sementara lekukan yang dihasilkan oleh indentor Knoop berbentuk rhomboid sehingga pendeteksian kesalahan sulit dilakukan. Untuk menghindari bias nilai
kekerasan sampel, beberapa indentasi harus dilakukan pada setiap sampel dan diambil nilai rata-ratanya.
15
,29
Gambar 4. Bentuk indentasi alat kekerasan Vickers
35
2.3 Gigi Premolar Pertama Maksila Permanen