Pengolahan dan Analisis Data

7. Pengukuran kekerasan setelah direndam dalam obat kumur cengkeh selama 1 minggu. Setiap sampel dilakukan pengukuran kekerasan sebanyak 3 kali lalu diambil rata-ratanya yang merupakan kekerasan permukaan sampel. Gambar 9. Cara kerja microvickers hardness tester. 53

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

Data dianalisis secara statistik dengan SPSS v.20 menggunakan analisis: a. Uji analisis T Berpasangan untuk melihat perubahan pada setiap kelompok pada saat sebelum dan setelah perendaman obat kumur cengkeh pada sampel. b. Uji analisis varians satu arah atau Oneway ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc untuk melihat perbedaan kekerasan antar kelompok setelah perendaman obat kumur cengkeh pada sampel. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Penelitian mengenai pengaruh obat kumur cengkeh terhadap nilai kekerasan enamel setelah perendaman larutan asam telah dilakukan dengan pengujian kekerasan enamel pada 32 gigi premolar pertama maksila yang dibagi secara random menjadi 8 kelompok perlakuan. Kelompok A1, A2, A3, dan A4 direndam dengan obat kumur cengkeh dengan waktu perendaman masing-masing kelompok 30 detik, 1 menit, 2 menit, dan 4 menit dan kelompok B1, B2, B3, dan B4 direndam dengan obat kumur cengkeh yang ditambah saliva buatan dengan waktu perendaman masing-masing kelompok 30 detik, 1 menit, 2 menit, dan 4 menit. Penelitian dilakukan selama 1 minggu. Sampel merupakan gigi yang telah diekstraksi untuk keperluan ortodonti yang diperoleh dari Puskesmas maupun praktik dokter gigi di sekitar Kotamadya Medan. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Seluruh sampel direndam dalam jus jeruk kemasan dengan pH 3,6 sebelum direndam dalam obat kumur cengkeh. Masing-masing kelompok perlakuan dilakukan pengujian kekerasan enamel awal, setelah perendaman jus jeruk kemasan, dan setelah perendaman obat kumur cengkeh dengan menggunakan Microvickers hardness tester FM-800 Future Tech, Japan dan angka yang dihasilkan adalah dalam satuan VHN Vickers Hardness Number. Tabel 2 memperlihatkan nilai rerata kekerasan permukaan enamel awal, setelah perendaman jus jeruk kemasan, dan setelah perendaman obat kumur cengkeh. Seluruh sampel mengalami penurunan kekerasan permukaan enamel setelah direndam dalam jus jeruk kemasan. Semakin lama direndam dalam obat kumur cengkeh, semakin besar juga penurunan kekerasan permukaan enamel yang terjadi kelompok A1-A4, sementara pada kelompok perendaman obat kumur cengkeh yang ditambah saliva buatan terlihat mengalami peningkatan kekerasan permukaan enamel bahkan melebihi kekerasan enamel awal kelompok B1-B4. Universitas Sumatera Utara