89
�
�
= 2
�
�
1 + �
�
�
�
= 2 × 0.79437
1 + 0.79437 �
�
= 1,58874
1.79437 �
�
= 0,8854 Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel Y di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen r
i
nilai r
tabel
yaitu 0,885 0,349 sehingga instrumen untuk variabel Y dinyatakan reliabel.
5.3. Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausalsebab akibat atau fungsional. Analisis regresi linier
sederhana juga digunakan untuk melihat bagaimana variabel independen X mempengaruhi variabel dependen Y. Untuk menguji regresi linier sederhana
antara variabel X dengan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut : a =
∑�
�
�∑�
� 2
� − ∑�
�
∑�
�
�
�
n ∑�
� 2
− ∑�
� 2
a = 670,140294822,69582
− 1720,77636852,0277 32 × 94822,69582
− 1720,776
2
a = 63544500,3
− 63415805,6 3034326,266
− 2961070,04 a =
128694,7 73256,226
a = 1,756
Universitas Sumatera Utara
90
b = n
∑X
i
Y
i
− ∑X
i
∑Y
i
n ∑X
i 2
− ∑X
i 2
b = 32 × 36853,0277
− 1720,776670,1402 32 × 94822,69582
− 1720,776
2
b = 1179296,89
− 851598,083 3.034.326,27
− 2961070,04 b =
327698,807 73256,23
b = 4,473 Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana, nilai sistem
komputerisasi dan efektivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah Y = 4,473 + 1,756 X. Hasil dari
persamaan regresi diatas mempunyai makna: Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana tersebut diperoleh nilai
konstanta a sebesar 1,756 dan nilai b 4,473 yang artinya jika variabel independen yaitu sistem komputerisasi tetap X=0 maka perubahan efetktivitas
kerja pegawai sebesar 4,473 atau 13,9781. Koefisien regresi bernilai 0,349 mengakibatkan sistem komputerisasi berpengaruh positif terhadap efetktivitas
kerja pegawai. Nilai ini menunjukan bahwa setiap adanya upaya penambahan satu satuan pada sistem komputerisasi atau variabel X ditingkatkan 100 maka
efetktivitas kerja pegawai akan bertambah sebesar 0,349. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa signifikan dan bersifat
positif antara sistem komputerisasi terhadap efetktivitas kerja pegawai di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
91
5.4. Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara sistem komputerisasi variabel X terhadap efetktivitas kerja pegawai variabel
Y, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Sugiyono, 2005 .
N = 32 ∑� = 1720,776
∑� = 670,1402 ∑�
2
= 94822,69582 ∑�
2
= 14594,61961 ∑xy =
36853,0277
r
xy
= N
∑xy − ∑x∑y �{N∑x
2
− ∑x
2
}{N ∑y
2
− ∑y
2
}
r
xy
= 32 x 36.853,0277
−
1.720,776 670,1402
�{32 x
94.822,69582
−
1.720,776
2
}{32 x
14.594,61961
−
670,1402
2
} r
xy
= 1.179296,89
− 1153161,17 �{3034326,27 − 2961070,04}{467027,827 − 449087,888}
r
xy
= 26.135,72
�{73.256,23}{17.939,939} r
xy
= 26.135,72
�{1.314.212.298} r
xy
= 26.135,72
36.252,0661 r
xy
= 0,7209
Universitas Sumatera Utara
92
Hasil perhitungan korelasi yang didapat sebesar 0,7209 bernilai positif, berarti ada hubungan antara sistem komputerisasi terhadap efetktivitas kerja
pegawai Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Priovinsi Sumatera Utara. Maka hasil dari perhitungan korelasi sebelumnya perlu disesuaikan dengan nilai tabel.
Dari perhitungan korelasi di atas diperoleh nilai rhitung adalah 0,7209, bila dikonsultasikan dengan nilai r
tabel
untuk n = 32 dan kesalahan 5 maka r
tabel
adalah 0,349. Dengan demikian korelasi itu signifikan dan hipotesis yang diajukan dapat diterima karena r
xy
adalah lebih besar dari nilai r
tabel
n = 32 yaitu 0,7209 0,349. Untuk mengetahui kadar tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka
diperlukan interpretasi sebagai berikut Sugiyono, 2005 : 212 :
Tabel 5.5 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,39 Rendah
Antara 0,40 – 0,59 Sedang
Antara 0,60 – 0,79 Tinggi
Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien Korelasi Product Moment, maka diperoleh hasil 0,7209. Jadi dapat disimpulkan dengan
adanya sistem komputerisasi memberi pengaruh positif terhadap efetktivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.
Dengan kata lain, apabila salah satu variabel terjadi peningkatan, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang berkorelasi. Selain itu, dengan
Universitas Sumatera Utara
93
mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi Sugiyono, maka dapat dilihat bahwa r = 0,7209 berada pada interval koefisien antara 0,60 –
0,79. Jadi, tingkat pengaruh antara sistem komputerisasi terhadap efetktivitas kerja pegawai di Dinas Pertambangan dan Energi Privinsi Sumatera Utara berada
pada tingkat hubungan tinggi.
5.5. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Uji “t”