23
dan sangat rendah, dengan terlebih dahulu skala ordinal dirubah menjadi skala interval, dengan cara sebagai berikut :
Interval
=
Skor tertinggi − Skor terendah
Banyak Bilangan
=
5 −1
5
=
0,80 Dengan demikian dapat diketahui jarak jawaban responden masing-masing
variabel yaitu : 1.
Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00 2.
Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20 3.
Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40 4.
Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60 5.
Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80 Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah dan sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian
tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.
2.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan menggunakan analisa kuantitatif untuk menguji pengaruh antara variabel
dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y yaitu dengan instrumen :
Universitas Sumatera Utara
24
1. Koefesien Korelasi Product Moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan
mentransformasikan skala ordinal terlebih dahulu menjadi skala interval. Adapun cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
r
xy
=
N ∑xy − ∑x∑y
�{N∑x
2
−∑x
2
}{N ∑y
2
− ∑y
2
} Keterangan :
Rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y N = Jumlah sampel uji coba
x = Variabel bebas y = Variabel terikat
Dari hasil perhitungan di atas, maka akan menunjukkan tiga kemungkinan, sebagai berikut :
a Koefisien Korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 berarti hubungan
antara kedua variabel tidak ada. b
Koefisien Korelasi yang diperoleh positif r = + berarti kenaikan nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki
hubungan positif. c
Koefisien Korelasi yang diperoleh negatif r = - berarti kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti
menurunnya variabel yang lain.
Universitas Sumatera Utara
25
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefesien korelasi, digunakan penafsiran atau
interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono 2005 : 149, yaitu :
Tabel 1.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan r dalam variabel, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, apabila nilai r yang
diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam variabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.
2. Koefesien Determinant
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, perhitungan dilakukan dengan
mengkuadratkan nilai koefesien korelasi product moment dan dikaitkan dengan 100 maka dalam mengujinya menggunakan rumus sebagai berikut :
D =
r
xy 2
x 100 Keterangan:
D = Koefisien Determinant
r
xy
= Koefisien Korelasi Product Moment antara x dan y
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN