BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan rumus, didapat nilai koefisien – koefisien b
= 39,743, b
1
= -0,006, b
2
= 0,048, b
3
= 3,087, b
4
= 0,137. Sehingga persamaan regresi linier yang didapat adalah
1. Pada uji linier berganda dengan taraf nyata 0.05, dk pembilang = 1, dk penyebut = 3, maka F
tabel
yang didapat sebesar 5,19 dan F
hitung
sebesar 60,995. Diperoleh F
hitung
F
tabel
dan dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H
1
diterima. Ini menunjukan adanya hubungan fungsional yang signifikan antara jumlah penduduk miskin X
1
, angkatan kerja X
2
, rata-rata lama sekolah X
3
, PDRB X
4
terhadap indeks pembangunan manusia Y. 2. Koefisien determinasi sebesar 0,980, menunjukan bahwa hanya 98 indeks
pembangunan manusia dipengaruhi oleh jumlah penduduk miskin, angkatan kerja, rata-rata lama sekolah, dan PDRB. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
faktor-faktor lainnya yang tidak tertera pada tulisan ini. Pada analisis korelasi antara variabel bebas dengan variabel tak bebas,
korelasi yang kuat terjadi pada ketiga variabel bebas yaitu PDRB X
4
sebesar 0,976, rata-rata lama sekolah X
3
sebesar 0,811, dan jumlah angkatan kerja X
2
sebesar 0,615 terhadap variabel terikat yaitu indeks pembangunan manusia Y.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
Dari hasil analisis diatas, penulis dapat mengajukan saran bahwa peningkatan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah dilakukan dengan
meningkatkan variabel-variabel X
2
, X
3
, X
4
yakni angkatan kerja, rata-rata lama sekolah, dan PDRB.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan manusia merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memperbaiki
kualitas penduduk,
hal ini
dapat ditempuh
dengan cara
meningkatkan kapasitas dasar dan daya beli. Peningkatan kapasitas dasar adalah upaya untuk meningkatkan produktivitas penduduk melalui pengembangan
pengetahuan dan pendidikan serta perbaikan derajat kesehatan penduduk. Upaya ini merupakan bagian dari fungsi dan tanggung jawab pemerintah dalam
menyediakan fasilitas sosial ekonomi dasar. Sedangkan peningkatan daya beli dapat
ditempuh melalui
perbaikan eonomi,
sehingga tercipta
perluasan kesempatan kerja.
Dalam upaya peningkatan efektifitas pembangunan manusia, tidak terlepas dari penggunaan data statistik baik untuk perencanaan, pemantauan maupun
evalusai. Pencapaian pembangunan manusia dapat dilihat dari dua segi, yaitu: 1. Meningkatkan status pembangunan manusia dapat dilihat berdasarkan nilai
IPM suatu daerah. Nilai IPM ini mencerminkan kualitas penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Kenaikanpenurunan nilai IPM secara tidak
langsung merupakan gambaran kondisi kesejahteraan penduduk disuatu daerah.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia IPM, UNDP membagi tingkatan status pembangunan manusia suatu wilayah kedalam tiga golongan yaitu
rendah kurang dari 50, sedang atau menengah antara 50 sampai 80, dan tinggi 80 keatas. Untuk keperluan daerah tingkat II level kabupaten,
tingkatan status menengah dibagi menjadi dua, yaitu menengah bawah dan menengah atas, dengan kriteria rendah IPM50, menengah bawah
50≤IPM66, menengah atas 66≤IPM80, dan tinggi IPM80. 2. Membuat peringkat berdasarkan besaran IPM yang dapat menunjukkan
secara relatif kinerja pembangunan suatau wilayah terhadap wilayah lain. Dengan diketahuinya peringkat IPM, maka tingkat kesejahteraan disuatu
daerah dapat dibandingkan dengan daerah lain. Besaran IPM merupakan besaran kumulatif selama beberapa tahun dan periode terakhir, maka
peringkat yang dihasilkan juga merupakan hasil kerja kumulatif beberapa masa pemerintahan.
2.2 Sekilas tentang Penduduk Miskin, Angkatan Kerja, Rata-rata Lama Sekolah, Produk Domestik Regional Bruto PDRB.
Kita akan berbicara sedikit mengenai faktor-faktor yang menjadi faktor pengaruh terhadap IPM. Penduduk miskin merupakan penduduk yang tidak mampu dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran . Angkatan kerja didefinisikan sebagai penduduk usia
15 tahun keatas yang bekerja dan atau sedang mencari kerjapengangguran. Rata- rata lama sekolah merupakan lama sekolah tahun penduduk usia 10 tahun
keatas. Produk Domestik Regional Bruto menunjukkan kemampuan suatu daerah
Universitas Sumatera Utara
dalam menghasilkan pendapatanbalas jasa kepada faktor-faktor yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi.
2.3 Pengertian Regresi