Untuk ,  yaitu  nilai  statistik  F  jika  dilihat  dari  tabel  distribusi  F  dengan
derajat  kebebasan  pembilang dan
,  dan maka;
Dengan  demikian  dapat  dilihat  bahwa  nilai .
Maka ditolak  dan
diterima.  Hal  ini  berarti  persamaan  regresi  linier berganda  Y  atas
bersifat  nyata  yang  berarti  bahwa  jumlah  penduduk miskin,  angkatan  kerja,  rata-rata  lama  sekolah,  dan  produk  domestik  regional
bruto  PDRB    secara  bersama-sama  mempengaruhi  indeks  pembangunan manusia.
3.4  Koefisien Determinasi
Pada  bahasan  sebelumnya  pada  tabel  4,6  dapat  dilihat  harga =  15,49996  dan
nilai =
15,06997396  yang  telah  di  hitung  sebelumnya,  maka  nilai  koefisien determinasi  dapat dihitung  dengan  :
Universitas Sumatera Utara
Untuk  koefisien  korelasi  ganda  digunakan  rumus  sebagai  berikut  :
Dari  hasil  perhitungan  diperoleh  korelasi  R  positif  yaitu  sebesar  0,985 yang  menunjukkan  bahwa  antara  variabel  bebas  X    dengan  variabel  tak  bebas  Y
berhubungan  secara  positif  dengan  pengaruh  yang  tinggi.  Adapun  nilai  koefisien determinasi
yaitu  sebesar  0,972  yang  digunakan  untuk  mengetahui  presentase pengaruh  variabel  independent  terhadap  perubahan  variabel  dependent.  Yang
berarti  bahwa  presentase  jumlah  penduduk  miskin,  angkatan  kerja,  rata-rata  lama sekolah,  dan  produk  domestik  regional  bruto  PDRB  berpengaruh  terhadap
terjadinya  indeks  pembangunan  manusia  yaitu  sebesar  0,98  atau  98.  Sedangkan sisanya  sebesar 100 - 98 = 2 yang  dipengaruhi  oleh  faktor-faktor  lain.
3.5  Koefisien Korelasi 3.5.1   Perhitungan  Korelasi antara  Variabel  Bebas dan Variabel  Terikat
Untuk  mengukur  besarnya  pengaruh  variabel  bebas  terhadap  variabel  tidak  bebas maka  dari  tabel  sebelumnya  dapat  dihitung  besar  koefisien  korelasinya  yaitu
sebagai  berikut  : 1.  Koefisien  korelasi  antara  Indeks  Pembangunan  Manusia  Y  dengan  jumlah
penduduk  miskin
Universitas Sumatera Utara
Nilai  yang  negatif  menandakan  hubungan  yang  berlawanan  antara  indeks pembangunan  manusia  dengan  jumlah  penduduk  miskin,  artinya  semakin  tinggi
jumlah  penduduk  miskin  maka  semakin  rendah  indeks  pembangunan  manusia  di daerah  tersebut.  Hubungan  keduanya  tergolong  kuat,  ini  ditandai  dengan  nilai  r  =
- 0,9650
2.  Koefisien  Korelasi  antara  Indeks  Pembangunan  Manusia  Y  dengan  angkatan kerja
Universitas Sumatera Utara
Nilai  yang  positif  menandakan  hubungan  yang  searah  antara  indeks  pembangunan manusia  dengan  jumlah  angkatan  kerja.  Artinya,  semakin  tinggi  jumlah  angkatan
kerja  maka  semakin  tinggi  pula  indeks  pembangunan  manusia  di  daerah  tersebut. Hubungan  keduanya  tergolong  sangat   kuat,  ini  ditandai  dengan  nilai  r = 0,615.
3.      Koefisien  korelasi  antara  Indeks  Pembangunan  Manusia  Y  dengan  rata-rata lama  sekolah
Universitas Sumatera Utara
Nilai  yang  positif  menandakan  hubungan  yang  searah  antara  indeks  pembangunan manusia  dengan  rata-rata  lama  sekolah.  Artinya  semakin  tinggi  tingkat  rata-rata
lama  sekolah  maka  akan  semakin  tinggi  pula  indeks  pembangunan  manusia didaerah  tersebut.    Hubungan  keduanya  tergolong  sangat    kuat,  ini  ditandai
dengan  nilai  r = 0,811.
4.      Koefisien  korelasi  antara  Indeks  Pembangunan  Manusia  Y  dengan  PDRB
Universitas Sumatera Utara
Nilai  yang  positif  menandakan  hubungan  yang  searah  antara  indeks  pembangunan manusia  terhadap  PDRB.  Artinya,  jika  indeks  pembangunan  manusia  meningkat
maka  akan  meningkatkan  PDRB,  sebaliknya  jika  indeks  pembangunan  manusia menurun  maka  akan  menurunkan  PDRB.  Hubungan  keduanya  tergolong  sangat
kuat,  ini  ditandai  dengan  nilai  r = 0,8998.
Dari  keempat  nilai  diatas  bahwa  korelasi  antara  indeks  pembangunan manusia  dengan  jumlah  penduduk  miskin  -  0,9650,  angkatan  kerja
,  rata- rata  lama  sekolah
,  dan  PDRB  0,8998.  Dari  keempat  nilai  tersebut  yang terbesar  adalah  korelasi  hubungan  antara  indeks  pembangunan  manusia  terhadap
PDRB  sebesar  0,8998,  jika  indeks  pembangunan  manusia  meningkat  maka  akan meningkatkan  PDRB,  sebaliknya  jika  indeks  pembangunan  manusia  menurun
maka  akan  menurunkan  PDRB  yang  berarti  bahwa  PDRB  memberikan  pengaruh lebih  besar  terhadap  indeks  pembangunan  manusia  dari  pada  jumlah  penduduk
miskin,  angkatan  kerja, dan rata-rata  lama  sekolah.
3.5.2  Perhitungan  korelasi antar  variabel  bebas
1.  Koefisien  korelasi  antara  jumlah  penduduk  miskin  X
1
dengan  angkatan  kerja X
2
.
r
12
=
 
 
 
 
 
2 2
2 2
2 1
2 1
2 1
2 1
X X
n X
X n
X X
X X
n 
 
 
 
 
Universitas Sumatera Utara
=
  
 
  
 
  
 
2 2
712,3 51050,17
10 665,71
47009,4301 10
712,3 665,71
46748,8146 10
 
= -0,729 Nilai
r
12
sebesar  -0,729.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  jumlah  penduduk  miskin dengan  angkatan  kerja  memiliki  korelasi  negatif.  Nilai  yang  negatif  menandakan
hubungan  yag  berlawanan  antara  jumlah  penduduk  miskin  dengan  angkatan  kerja.
2.  Koefisien  korelasi  antara  jumlah  penduduk  miskin  X
1
dengan  rata-rata  lama sekolah  X
3
.
r
13
=
 
 
 
 
 
2 3
2 3
2 1
2 1
3 1
3 1
X X
n X
X n
X X
X X
n 
 
 
 
 
=
  
  
  
 
   
 
2 2
80,9 654,604
10 665,71
47009,4301 10
80,9 665,71
5372,6022 10
 
Universitas Sumatera Utara
= -0,714 Nilai  r
13
sebesar  -0,714.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  jumlah  penduduk  miskin dengan  rata-rata  lama  sekolah  memiliki  korelasi  negatif.  Nilai  yang  negatif
menandakan  hubungan  yang  berlawanan  antara  jumlah  penduduk  miskin  dengan rata-rata lama  sekolah.
3.  Koefisien  korelasi  antara  jumlah  penduduk  miskin  X
1
dengan  PDRB  X
4
.
r
14
=
 
 
 
 
 
2 4
2 4
2 1
2 1
4 1
4 1
X X
n X
X n
X X
X X
n 
 
 
 
 
=
  
 
  
 
  
 
2 2
175,94 3349,46
10 665,71
47009,4301 10
175,94 665,71
0255 ,
10952 10
 
= -0,919 Nilai  r
14
sebesar  -0,919.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  jumlah  penduduk  miskin dengan  PDRB  memiliki  korelasi  negatif.  Nilai  yang  negatif  menandakan
hubungan  yang  berlawanan  antara  jumlah  penduduk  miskin  dengan  PDRB.
Universitas Sumatera Utara
4.  Koefisien  korelasi  antara  angkatan  kerja  X
2
dengan  rata-rata  lama  sekolah X
3
.
r
23
=
 
 
 
 
 
2 3
2 3
2 2
2 2
3 2
3 2
X X
n X
X n
X X
X X
n 
 
 
 
 
=
  
  
  
 
   
 
2 2
80,9 654,604
10 712,3
51050,17 10
80,9 712,3
2012 ,
5763 10
 
= 0,112 Nilai  r
23
sebesar  0,112.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  angkatan  kerja  dengan rata-rata  lama  sekolah  memiliki  korelasi  positif.  Nilai  yang  positif  menandakan
hubungan  yang  searah  angkatan  kerja dengan  rata-rata lama  sekolah.
5.  Koefisien  korelasi  antara  angkatan  kerja X
2
dengan  PDRB X
4
.
r
24
=
 
 
 
 
 
2 4
2 4
2 2
2 2
4 2
4 2
X X
n X
X n
X X
X X
n 
 
 
 
 
=
  
 
  
 
  
 
2 2
175,94 3349,46
10 712,3
51050,17 10
175,94 712,3
8429 ,
12686 10
 
Universitas Sumatera Utara
= 0,548 Nilai  r
24
sebesar  0,548.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  angkatan  kerja  dengan PDRB  memiliki  korelasi  positif.  Nilai  yang  positif  menandakan  hubungan  yang
searah  angkatan  kerja dengan  PDRB.
6.  Koefisien  korelasi  antara  rata-rata lama  sekolah  X
3
dengan  PDRB  X
4
.
r
34
=
 
 
 
 
 
2 4
2 4
2 3
2 3
4 3
4 3
X X
n X
X n
X X
X X
n 
 
 
 
 
=
   
 
  
 
  
 
2 2
175,94 3349,46
10 80,9
654,604 10
175,94 80,9
8926 ,
1427 10
 
= 0,811
Universitas Sumatera Utara
Nilai  r
34
sebesar  0,811.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  rata-rata  lama  sekolah dengan  PDRB  memiliki  korelasi  positif.  Nilai  yang  positif  menandakan  hubungan
yang  searah  rata-rata lama  sekolah  dengan  PDRB.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
IMPLEMENTASI  SISTEM
4.1  Pengertian  Implementasi  Sistem
Implementasi  sistem  adalah  prosedur  yang  dilakukan  untuk  menyelesaikan  desain sistem  yang  ada  dalam  desain  sistem  yang  disetujui,  menginstal  dan  memulai
sistem  atau  sistem  yang  diperbaiki.
Tahapan  implementasi  sistem  merupakan  tahapan  penerapan  hasil  desain yang  tertulis  ke  dalam  programming.  Pengolahan  data  pada  tugas  akhir  ini
menggunakan  software yaitu  SPSS 22 dalam  memperoleh  hasil  perhitungan.
4.2  Sekilas Tentang Program  SPSS
SPSS  merupakan  salah  satu  paket  program  komputer  yang  digunakan  untuk mengolah  data  statistik.  Analisis  data  akan  menjadi  lebih  cepat,  efisien,  dengan
hasil  perhitungan  yang  akurat  dengan  program  untuk  analisis  statistik  yang  paling populer  yaitu  SPSS Statistical Product and Service Solution.
SPSS  pertama  sekali  diperkenalkan  oleh  tiga  mahasiswa  Standford University  pada  tahun  1968.  Tahun  1948  SPSS  sebagai  software  muncul  dengan
nama  SPSSPC+  dengan  sistem  Dos.  Lalu  sejak  tahun  1992  SPSS  mengeluarkan versi  Windows.  SPSS  dengan  sistem  Windows  telah  mengeluarkan  software
Universitas Sumatera Utara
dengan  beberapa  versi  yang  berkembang  dalam  penggunaannya  dalam  mengolah data statistika.
SPSS  sebelumnya  dirancang  untuk  pengolahan  data  statistik  pada  ilmu- ilmu  sosial,  sehingga  SPSS  merupakan  singkatan  dari  Statistical  Package  for  the
Social  Science.  Namun,  dalam  perkembangan  selanjutnya  penggunaan  SPSS diperluas  untuk  berbagai  jenis  penggunaan,  misalnya  untuk  proses  produksi  di
perusahaan,  riset  ilmu-ilmu  sains  dan  sebagainya.  Sehingga  kini  SPSS  menjadi singkatan  dari  Statistical Product and Service Solutions.
4.3 Pengolahan  Data dengan  SPSS