Kesimpulan Saran Anatomi dan Histologi Ovarium

46 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa : 1. Kelompok usia tumor epitel ganas ovarium yang paling banyak adalah kelompok umur 40 tahun, yaitu pramenopause dan menopause 2. Kelompok paritas tumor epitel ganas ovarium yang paling banyak adalah kelompok nulipara jumlah paritas 3 3. Kelompok perempuan nulipara ditemukan paling banyak pada tumor epitel ganas ovarium tipe serosum 4. Tumor epitel ganas ovarium paling banyak berada pada stadium lanjut stadium III 5. Tumor epitel ganas ovarium tipe serosum adalah yang terbanyak pada stadium lanjut stadium III 6. Kadar CA-125 pada tumor epitel ganas ovarium mengalami peningkatan diatas nilai normal ≥35 IUmL 7. Tumor epitel ganas ovarium tipe musinosum adalah tipe yang paling banyak mengalami peningkatan kadar CA- 125 ≥35 IUmL 8. Kadar CA-125 dengan tipe histopatologi tumor epitel ganas ovarium tidak memiliki hubungan yang signifikan.

6.2. Saran

Selama dalam proses penelitian ini, dapat diungkapkan beberapa saran dari penulis yang mungkin dapat bermanfaat. Adapun saran tersebut adalah : 1. Dalam penelitian ini ditemukan kesulitan untuk mendapatkan data sampel penelitian yang dikarenakan tidak lengkapnya data rekam medis. Sebaiknya data ini dilengkapi dengan baik agar mempermudah proses penelitian berikutnya Universitas Sumatera Utara 46 2. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih luas untuk mengidentifikasi faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi ekspresi kadar CA-125. Universitas Sumatera Utara 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi dan Histologi Ovarium

Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian besar ovarium berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum. Sebagian kecil ovarium berada di dalam ligamentum latum, disebut hilus ovarii. Pada bagian hilus ini masuk pembuluh darah dan saraf ke ovarium. Lapisan yang menghubungkan lapisan belakang ligamentum latum dengan ovarium dinamakan mesovarium. xi Bagian ovarium yang berada di dalam kavum peritonei dilapisi oleh epitel selapis kubik-silindrik, disebut epitelium germinativum. Di bawah epitel ini terdapat tunika albuginea dan di bawahnya lagi baru ditemukan lapisan tempat folikel – folikel primordial. Tiap bulan satu folikel, kadang – kadang dua folikel, berkembang menjadi folikel de Graaf. Folikel – folikel ini merupakan bagian ovarium terpenting dan dapat ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam, dan juga dalam tingkat – tingkat perkembangan dari satu sel telur yang dikelilingi oleh satu lapisan sel saja sampai folikel de Graaf matang. Folikel yang matang ini terisi dengan likuor follikuli yang mengandung estrogen, dan siap untuk berovulasi. 11 Pada waktu dilahirkan bayi perempuan mempunyai sekurang – kurangnya 750.000 oogonium. Jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel – folikel. Pada umur 6-15 tahun ditemukan 439.000, pada 16-25 tahun 159.000, antara umur 26-35 tahun menurun sampai 59.000, dan antara 34-45 hanya 34.000. Pada masa menopause semua folikel sudah menghilang. 11 Ovarium dilapisi oleh satu lapisan sel kuboid rendah atau gepeng yaitu epitel germinal, yang bersambungan dengan mesotelium peritoneum viscerale. Di bawah epitel germinal adalah lapisan jaringan ikat padat yang disebut tunika albuginea. xii Ovarium memiliki korteks di tepi dan medula di tengah, tempat ditemukannya banyak pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. Selain folikel, Universitas Sumatera Utara 6 korteks mengandung fibrosit dengan serat kolagen dan retikular. Medula adalah jaringan ikat padat tidak teratur yang bersambungan dengan ligamentum mesovarium yang menggantungkan ovarium. Pembuluh darah besar di medula membentuk pembuluh darah yang lebih kecil yang menyebar di seluruh korteks ovarium. Mesovarium dilapisi oleh epitel germinal dan mesotelium peritoneum. 12 Di stroma korteks terlihat banyak folikel ovarium, terutama jenis yang lebih kecil, dalam berbagai tahap perkembangan. Folikel yang paling banyak adalah folikel primordial, yang terletak di tepi korteks dan di bawah tunika albuginea. Folikel ini dikelilingi oleh satu lapisan sel folikuler gepeng. Folikel primordial mengandung oosit primer yang kecil dan imatur, yang membesar secara bertahap seiring perkembangan folikel menjadi folikel primer, sekunder, dan matur. Sebelum ovulasi folikel matur, semua folikel yang sedang berkembang mengandung oosit primer. 12 Folikel yang lebih kecil dengan sel kuboid, silindris, atau berlapis kuboid yang mengelilingi oosit primer disebut folikel primer. Seiring dengan bertambahnya ukuran folikel, cairan, yang disebut likuor folikuli liquor follicularis, mulai menumpuk diantara sel – sel folikular, yang sekarang disebut sel granulosa. Daerah – daerah yang mengandung cairan akhirnya menyatu untuk membentuk suatu rongga berisi cairan, yaitu antrum. Folikel dengan rongga antrum disebut folikel sekunder antrum. Folikel ini lebih besar dan terletak lebih dalam di korteks. Semua folikel yang lebih besar, termasuk folikel primer, folikel sekunder, dan folikel matur memperlihatkan lapisan sel granulosa, teka interna, dan lapisan jaringan ikat sebelah luar, teka eksterna. 12 Folikel ovarium yang paling besar adalah folikel matur. Folikel ini memperlihatkan struktur sebagai berikut : antrum besar yang berisi likuor folikuli; kumulus ooforus, suatu bukit kecil tempat oosit primer berada; korona radiata, lapisan sel yang langsung melekat pada oosit primer; sel granulosa yang mengelilingi antrum; lapisan dalam teka interna; dan lapisan luar teka eksterna. 12 Setelah ovulasi. Folikel besar kolaps dan berubah menjadi organ endokrin sementara, korpus luteum. Sel granulosa folikel berubah menjadi sel lutein granulosa yang berwarna lebih muda, dan sel teka interna menjadi sel teka lutein Universitas Sumatera Utara 7 yang berwarna lebih gelap. Jika tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum mengalami regresi, degenerasi, dan akhirnya berubah menjadi jaringan parut yang disebut korpus albikans. 12 Kebanyakan folikel ovarium tidak mencapai maturitas. Folikel – folikel ini mengalami degenerasi atresia pada semua tahap perkembangan folikel dan menjadi folikel atretik, yang akhirnya diganti oleh jaringan ikat. 12 Gambar 2.1.1. Ovarium. Folikel Primordial dan Primer. Dikutip dari : Tufts University,2009 http:ocw.tufts.edudata4221179.pdf Gambar 2.1.2. Ovarium. Gambaran menyeluruh. Dikutip dari : http:reproduksiumj.blogspot.co.id201108siklus-menstruasi.html Universitas Sumatera Utara 8

2.2. Kanker Ovarium