23
2.4.1 Struktur Molekular CA-125
CA-125 merupakan glikoprotein transmembran yang memiliki karakteristik mirip dengan protein yang berikatan dengan mucin. Karena itu CA-125 disebut
juga dengan MUC-16. Dengan berat molekul 2,5-5 MioDalton, MUC-16 merupakan glikoprotein yang berikatan dengan mucin terberat. Dua puluh tahun
setelah penemuan CA-125 barulah diketahui bahwa MUC-16 terletak pada kromosom 19p13.2.
xx
MUC-16 terdiri dari terminal-N, multiple repeat domain, dan terminal-C. Terminal N terdiri atas serine, threonin dan prolin, dan terminal-C terdiri dari
tironin. Terminal C memiliki domain SEA sperm protein, enterokinase, dan agrin yang bermuatan positif dan dapat berikatan dengan asam nukleat dan asam
lainnya yang bermuatan negatif.
xxi
Gambar 2.4.1. Struktur Molekular CA-125
A Struktur molekular CA-125 yang terdiri dari terminal-N, multiple repeat domain
dan terminal-C. B
Gambaran struktur molekular CA-125 pada kanker ovarium tipe epitel pada mikroskrop elektron.
2.4.2 Cara Kerja CA-125
Meskipun banyak studi yang telah dilakukan untuk menganalisa fungsi dari CA-125, namun peranannya dalam tubuh dan patogenesis penyakit masih belum
Universitas Sumatera Utara
24
dapat dipastikan. Beberapa studi mengungkapkan adanya hubungan CA-125 dengan respon imun selular. CA-125 juga dapat berikatan dengan NK cell,
sehingga pada wanita hamil CA-125 memiliki peranan untuk mencegah penolakan sistem imun terhadap fetus.
21
CA-125 juga dapat berikatan dengan mesotelin, suatu protein yang diekspresikan oleh sel kanker ovarium, paru-paru, dan pankreas serta sel mesotel
normal. Interaksi antara CA-125 dan sel mesotel dapat memiliki peranan untuk implantasi dari sel kanker ovarium ke peritoneum.
21
2.4.3 Peranan Klinis CA-125 CA-125 diketahui meningkat pada kanker ovarium. Karena CA125
dihasilkan oleh epithel coelomic, yang termasuk didalamnya adalah sel mesothel dan jaringan Mullerian, maka tumor non-epithelial secara umum tidak
mengekspresikan glikoprotein ini, atau mengekspresikan namun dalam kadar yang rendah. Ekspresi CA-125 pada kanker ovarium tipe epitel epithelial ovarian
carcinoma EOC bervariasi tergantung pada jenis histologi. Hogdall dkk dengan menggunakan tissue array mendapatkan bahwa CA-125 diekspresikan pada 85
tipe serous, 65 tipe endometroid, 40 tipe clear cell, 36 undifferentiated adenocarcinoma dan hanya 12 pada tipe mucinous.
20
Kadar CA-125 pada individu normal adalah 35 IUL. Selain itu, beberapa
keadaan dapat meningkatkan kadar CA-125 seperti disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.4.1. Kondisi yang Menyebabkan Peningkatan Kadar CA-125
Non-Kanker Kanker
Endometriosis Kanker payudara
Fibroid Kanker pankreas
Penyakit radang panggul Kanker kolon
Hepatitis Kanker paru
Kehamilan Kanker endometrium
Menstruasi Peritonitis
Dikutip dari : Clarke-Pearson.2009
Universitas Sumatera Utara
25
Saat ini, pemeriksaan CA-125 sudah sering digunakan dalam berbagai praktik klinis. Pemeriksaan CA-125 sebagian besar dilakukan pada pasien dengan
kecurigaan kanker ovarium maupun keganasan lain. Terdapat perbedaan pola kenaikan serum CA-125 pada keganasan dan non keganasan, dimana pada
keganasan kadar serum CA-125 cenderung terus meningkat sementara pada non keganasan kadar CA-125 akan statis atau menurun.
22,23
Tidak adanya gejala spesifik pada kanker ovarium, terutama pada stadium awal menyebabkan sulitnya menentukan indikasi klinis untuk pemeriksaan kadar
CA-125. Sehingga pada pemeriksaan klinis sehari-hari CA-125 diperiksa pada berbagai gejala klinis, diantaranya nyeri abdomen, pembesaran abdomen,
perdarahan pervaginam pada perempuan post menopause, dan penurunan berat badan.
xxii
Terdapat empat peran utama CA-125 terhadap penilaian yang telah ditetapkan dengan berbagai tingkat penggunaan klinis dan kehandalan. Empat
peran utama tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Prediksi hasil CA-125 telah dipelajari karena kemampuannya untuk memprediksi hasil
pengobatan perempuan dengan kanker ovarium dan erat terkait kanker, seperti tuba falopi dan kanker peritoneal primer.
2. Deteksi
CA-125 secara luas digunakan untuk mendeteksi kanker ovarium berulang pada perempuan yang telah dirawat sebelumnya.
3. Monitoring
CA-125 digunakan sepanjang perjalanan kemoterapi untuk memantau atau menilai efektivitas pengobatan.
4. Penyaringan
CA-125 sering digunakan untuk mendeteksi kanker ovarium, peritoneum primer, dan kanker tuba falopi pada perempuan beresiko tinggi, atau pada
perempuan dengan temuan abnormal dan pemeriksaan fisik ataupun USG.
24
Universitas Sumatera Utara
26
Seperti halnya kebanyakan kanker, deteksi dini kanker ovarium mengarah ke tingkat kesembuhan yang lebih tinggi. Karena belum ada tes deteksi dini yang
sangat efektif untuk kanker ovarium, dan gejala kanker ini adalah variabel. Banyak wanita didiagnosis pada tahap lanjut. Oleh karena itu, ada banyak usaha diarahkan
untuk mampu menyaring kanker ini, atau setidaknya mendeteksi pada stadium awal agar segera diberi pengobatan.
24
Tes CA-125 sendiri telah terbukti tidak efektif dalam penyaringan untuk kanker ovarium pada populasi umum. Pada kenyataanya, sebuah penelitian baru
– baru ini perempuan yang menerima CA-125 dan USG tahunan menyebabkan
peningkatan hasil yang relatif merugikan terhadap perempuan yang tidak mendapatkan tes deteksi dini karena hasil tes yang tidak normal mengindikasikan
dilakukannya pembedahan, yang ternyata tidak diperlukan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi “angka”, membuat
hal ini tidak dapat diandalkan sebagai tes deteksi dini untuk kanker reproduksi lainnya.
24
Hasil tes menunjukan 50 dari mereka dengan kanker ovarium stadium awal ketika pengobatan adalah yang paling sukses. Selanjutnya, tes ini tidak
meningkat pada sebagian populasi dalam kondisi yang tidak terkait dengan kanker.
24
CA-125 sangat diandalkan pada deteksi dini perempuan pra menopause karena ovulasi dan menstruasi dapat menyebabkan peningkatan kadar.
Namun,penelitian ini sedang berlangsung untuk melihat kemungkinan lain untuk kanker ovarium.
24
2.5 Hubungan CA-125 dengan Jenis Histopatologi Tumor Epitel Ganas Ovarium