Gambaran Klinis Diagnosis Kanker Epitel Ovarium 1. Defenisi dan Epidemiologi

12 menarche dini sebagai faktor risiko, walaupun beberapa studi menganggap itu sebagai faktor risiko yang lemah. 8 Faktor Genetik. Pada kebanyakan kasus, faktor genetik herediter multigenik berinteraksi dengan faktor lingkungan dalam menimbulkan tumor. Sekitar 5-10 pasien kanker ovarium memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker ovarium. Sedangkan perempuan dengan riwayat keluarga sindrom keganasan ovarii herediter HOCS berpeluang tinggi menderita kanker ovarium sampai 20, sesuai dengan pertambahan usia risiko tersebut meningkat pula. 8 Ada 3 jenis kanker ovarium yang diturunkan yaiyu kanker ovarium site specific familial; Sindrom kanker payudara-ovarium, yang disebabkan oleh mutasi dari gen BRCA 1 dan berisiko sepanjang hidup lifetime sampai 85 timbul kanker payudara dan risiko lifetime sampai 50 timbulnya kanker ovarium pada kelompok tertentu. Walaupun mastektomi profilaksis kemungkinan menurunkan risiko, tetapi persentase kepastian belum diketahui. Ooforektomia profilaksis mengurangi risiko sampai 2 ; Sindrom kanker Lynch tipe II, dimana beberapa anggota keluarga dapat timbul berbagai jenis kanker, termasuk kanker kolorektal nonpoliposis, endometrium, dan ovarium. 11 Faktor Diet. Diet tinggi lemak dapat meningkatkan risiko, sedangkan vitamin, serat, buah dan sayur dapat menurunkan risikonya. 8 Faktor Lingkungan. Insidens kanker ovarium tinggi pada negara – negara industri. Penyakit ini tidak ada hubungannya dengan obesitas, minum alkohol, merokok, maupun minum kopi. Juga tidak ada kaitannya dengan penggunaan bedak talkum ataupun intake lemak yang berlebihan. 11

2.3.4. Gambaran Klinis

Pada stadium dini umumnya asimtomatik, atau hanya terdapat gejala tidak khas yang ringan, seperti tidak nafsu makan, kembung, sakit perut, penurunan berat badan, dll. Keluhan tersering dari pasien adalah perut kembung tidak nyaman, mudah dikelirukan sebagai dispepsia. Perut kembung dapat disebabkan oleh massa pelvis menyebabkan naiknya tekanan kavum pelvis, atau asites, massa Universitas Sumatera Utara 13 abdominal membuat tekanan intra-abdomen meninggi. Umumnya tanpa nyeri perut atau hanya nyeri samar, bila tumor mengalami torsi, ruptur, perdarahan dan terinfeksi, dapat timbul nyeri perut yang lebih jelas. Selain itu, sebagian pasien dapat mengalami perdarahan pervaginam iregular, umumnya gejala ini terjadi pada tumor sel granulosa dan tekoma yang mampu memproduksi estrogen. 8 Tanda fisik yang dapat dijumpai adalah sebagai berikut. 1. Massa kavum pelviko-abdominal Ketika tumor ovarium terletak di kavum pelvis, pemeriksaan ginekologis meraba massa di satu atau kedua sisi uterus, bila tumor membesar dapat memasuki kavum abdomen. Permukaan tumor ganas dapat bersifat nodular, padat atau kistik dan padat, bila mengenai jaringan sekitar tumor menjadi terfiksasi. Bila di resesus rekto-uterina terdapat massa keras padat nodular dan koalesen, umumnya bersifat ganas. 2. Tanda asites Pada pemeriksaan fisik terdapat pekak bergeser shifting dullness positif, bila asites masif seluruh abdomen pekak pada perkusi. Asites keganasan ovarium umumnya berwarna merah muda sanguineus, pemeriksaan sitologi dapat menemukan sel ganas. 3. Kelainan tanda seksual sekunder Merupakan manifestasi hormon yang diproduksi tumor ovarium. Misalnya pubertas prekok sebelum remaja, perdarahan pervaginam pada menopause, amenore pada usia reproduktif atau perdarahan iregular uteri, maskulinisasi, dll. 8

2.3.5 Diagnosis

Tumor epitel ganas ovarium, khususnya stadium dini, dewasa ini belum mempunyai metode diagnosis yang spesifik dan sensitif. Gabungan penggunaan beberapa metode pemeriksaan berikut dapat membantu meningkatkan keberhasilan diagnosis praoperasi. a. Pemeriksaan Pencitraan 1. Ronsen toraks dapat membantu menemukan hidrotoraks; film polos abdomen dapat menemukan lesi kalsifikasi dalam teratoma; pemeriksaan Universitas Sumatera Utara 14 minum barium dan enema barium membantu menyingkirkan tumor primer gastrointestinal dan mengetahui apakah saluran gastrointestinal terkena; pencitraan saluran kemih dapat menemukan desakan atau situasi invasi terhadap buli – buli dan ureter. 2. USG dapat menemukan tumor kecil ovarium yang tidak jelas dengan palpasi; dapat membedakan sifat solid atau kistik dari tumor serta apakah di dalam kista terdapat papila, ini membantu diagnosis sifat jinak atau ganas dari tumor; dapat menemukan asites dan lesi implantasi agak besar dalam kavum pelviko-abdominal, khususnya membantu penentuan lesi metastatik ke hati, limpa dan ginjal dan organ padat lain. USG vaginal memiliki berkemampuan diferensiasi lebih tinggi, jarak prober vagina organ kavum pelvis lebih dekat sehingga lebih jelas melihat ukuran dan bentuk ovarium. 3. Pemeriksaan CT dan MRI dapat menemukan lesi kecil yang sulit ditemukan USG, kemampuan diferensiasi lebih tinggi, sehingga akurasi meningkat. Selain itu, CT dan MRI dapat dengan jelas menunjukan hubungan tumor dan jaringan organ sekitarnya, situasi kelenjar limfe kavum abdomen, pelvis, ada tidaknya metastasis ke hati, limpa dan organ padat lain, untuk diagnosis, penentuan stadium tumor sangat membantu. 4. PETCT merupakan bentuk teknik pencitraan paling maju dewasa ini. Zat kontras yang sering dipakai adalah deoksiglukosa yang dilabel dengan 18F 18F-FDG, waktu paruhnya relatif lebih panjang, dapat mencerminkan metabolisme glukosa dalam tubuh. Jaringan tumor memiliki metabolisme lebih kuat terhadap 18FDG, ambilan FDG jaringan tumor ganas jauh lebih tinggi dari jaringan normal dan tumor jinak. Ambang nilai ukuran tumor yang dapat dideteksi dari teknik pencitraan klinis pada umumnya adalah 1 cm³, PET mungkin dapat menemukan lesi yang lebih kecil. 8 b. Pemeriksaan Sitologi Terutama dilakukan pemeriksaan sitologi dari asites. Asites keganasan ovarium merupakan transudat, kebanyakan dapat ditemukan sel adenokarsinoma, Universitas Sumatera Utara 15 pemeriksaan ini penting bagi peningkatan diagnosis keganasan ovarium praoperasi. 8 c. Laparoskopi Laparoskopi membantu diagnosis dini keganasan ovarium. Ketika hasil pemeriksaan USG atau CA-125 darah mencurigakan massa pelvis sebagai keganasan ovarium; asites masif menyulitkan diferensiasi TB, sirosis hati dan keganasan ovarium, dapat dilakukan laparoskopi untuk memastikan diagnosis. Selain itu juga membantu diferensiasi keganasan primer atau metastatik ovarium serta penentuan stadium keganasan ovarium secara tepat, dll. 8 d. Pemeriksaan Petanda Tumor Jenis tumor ovarium sangat beragam, tidak setiap jenis memiliki zat petanda tumor yang bersesuaian, dewasa ini petanda tumor yang telah dikenal kurang spesifik, harus digabungkan dengan hasil pemeriksaan lain barulah dapat menegakkan diagnosis.  AFP : pada tumor sel germinal ganas ovarium, misal tumor endodermal dan teratokarsinoma dapat bereaksi positif, tapi harus menyingkirkan hepatokarsinoma, hepatitis, kehamilan, dll yang dapat memberikan AFP positif. Pemeriksaan AFP juga dapat dijadikan satu parameter pemantau perkembangan penyakit pasca terapi.  Beta-HCG : β-HCG merupakan zat petanda sensitif bagi tumor sel germinal ovarium yang mengandung unsur koriokarsinoma, seperti teratokarsinoma dan koriokarsinoma primer.  CA-125 : CA-125 merupakan antigen terkait dengan keganasan epitel ovarium, pada tumor jinak yang berasal dari duktus Mulleri lainnya, endometriosis dan inflamasi peritoneum juga dapat bereaksi positif. Spesifitas zat petanda ini tidak terlalu kuat, tapi sensitivitasnya tinggi, reaksi positif pada keganasan epitel ovarium dapat mencapai 82-94. Ini merupakan zat petanda kanker ovarium yang paling banyak digunakan di klinis. 8 Universitas Sumatera Utara 16

2.3.6. Klasifikasi Berdasarkan Histopatologi