= 11623,806 x 100
= 0,49
Sesuai dengan perhitungan di atas, maka prevalensi onikomikosis di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Haji Adam Malik
Medan periode Januari 2007- Desember 2012 adalah 0,49.
5.2.2 Distribusi Onikomikosis Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian, didapati jumlah penderita onikomikosis dengan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 83 orang sedangkan lelaki sebanyak
33 orang. Hal ini menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu signifikan antara kedua gender. Hasil ini sesuai dengan penelitian Kusmarinah Bramono 2005
yaitu pada tahun 1997-1998 di 10 buah hospital negeri di Indonesia yang mengatakan bahwa onikomikosis sering terjadi pada perempuan yaitu sebanyak
374 orang 67 daripada total pasien yang menderita onikomikosis sebanyak 557 orang. Ini karena paparan yang konstan terhadap air yaitu pada golongan
ibu rumah tangga. Jadi meskipun perempuan lebih banyak terkena onikomikosis tapi lelaki juga memiliki peluang yang sama besar Prakash
Gelotar et al, 2012.
5.2.3. Distribusi Onikomikosis Berdasarkan Umur
Hasil penelitian menunjukkan bahawa terdapat dua kelompok umur yang terbanyak menderita onikomikosis yaitu kelompok umur 18-45 tahun
yaitu sebanyak 58 orang 50 dan kelompok 45 tahun adalah sebanyak 44 orang 38. Kedua kelompok tersebut mendominasi angka kejadian
onikomikosis dibandingkan dengan kelompok umur 0-5 tahun, 5-11 tahun dan 11-18 tahun. Hasil ini sesuai dengan penelitian Thomas et al 2010 yaitu pada
tahun 2003 yang mengatakan onikomikosis sering terjadi pada dewasa dan lanjut usia dengan umur 18-45 tahun dan 45 tahun yaitu sebanyak 70 .
42
Universitas Sumatera Utara
Tingginya prevalensi onikomikosis pada usia dewasa dan usia tua adalah disebabkan oleh insufisiensi sirkulasi perifer, penyakit diabetes, penurunan
imunitas, kelambatan dalam pertumbuhan kuku baru dan penebalan pada kuku, berkurangnya kemampuan untuk menjaga kebersihan diri dan sering terpapar
pada lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit jamur Amartya De et al,2013.
Onikomikosis yang dijumpai pada balita dan anak-anak adalah sangat sedikit disebabkan oleh kurangnya paparan terhadap persekitaran yang
terinfeksi, pertumbuhan kuku baru lebih cepat, dan memiliki permukaan kuku yang lebih kecil sehingga susah untuk terjadinya invasi dari jamur
Elewski,2013.
5.2.4. Distribusi Onikomikosis Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pekerjaan yang paling banyak menderita onikomikosis adalah pada golongan ibu rumah tangga yaitu
sebanyak 27 orang 23,3 Sesuai dengan penelitian Roberts et al 2002 didapati bahwa jenis pekerjaan yang paling sering berhubungan dengan
terjadinya onikomikosis adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 63. Faktor pekerjaan dapat mempengaruhi seseorang itu terhadap
onikomikosis.Salah satu penyebabnya adalah dengan pemakaian sepatu dan kaos kaki yang lama seperti pada pegawai dan mahasiswa. Pemakaian yang
lama dapat menghalang ventilasi dan tidak menyerap keringat sehingga menghasilkan persekitaran yang panas dan lembap sesuai untuk pertumbuhan
jamur Amartya De et al,2013. Angka kejadian onikomikosis pada ibu rumah tangga tinggi disebabkan
oleh pekerjaan rumah yang sering terpapar pada air seperti mencuci pakaian, mencuci kamar mandi, dan mencuci piring dan mangkuk. Terdapat juga
43
Universitas Sumatera Utara
onikomikosis pada petani yang disebabkan oleh peningkatan aktiviti fizikal luar dan berjalan tanpa alas kaki di atas tanah yang lembap Thomas et al, 2010.
5.2.5. Distribusi Onikomikosis Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal