Uji Moderating Model Pengujian Hipotesis 5

51

4.4.4. Uji Koefisien Determinasi R2 Tabel 4.7

Uji Koefisien Determinasi R 2 Mod el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .884 a .781 .769 6805577762.314 a. Predictors: Constant, X3,X2, X1 Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai adjusted R-Square sebesar 0,769. Nilai tersebut memiliki arti bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini Nilai Aset Tetap, Pendapatan Asli Daerah dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran mampu menjelaskan pengaruh terhadap variabel dependen Anggaran Belanja Pemeliharaan sebesar 76,9 sedangkan sisanya sebesar 23,1 100 - 76,9 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model.

4.5. Model Pengujian Hipotesis 5

4.5.1. Uji Moderating

Terdapat tiga cara dalam melakukan pengujian moderating yaitu uji interaksi, uji nilai selisih mutlak, dan uji residual. Pengujian variabel moderating dengan uji interaksi maupun uji selisih nilai mutlak mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinieritas yang tinggi antar variabel dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik Ghozali, 2006 : 164. Untuk mengatasi multikolinieritas ini maka dikembangkan metode lain Universitas Sumatera Utara 52 yang disebut uji residual. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan uji residual dalam menguji moderating.Hipotesis moderating ini diterima terjadi jika terdapat ketidakcocokan yang diperoleh dari deviasi hubungan linear antara variabel independen. Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Model ini terbebas dari gangguan multikolinearitas karena hanya menggunakan satu variabel bebas. 1. Pengujian Belanja Modal Dalam Memoderasi Hubungan Antara Nilai Aset Tetap Terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan Hasil regresi Belanja Modal dalam memoderasi hubungan antara Nilai Aset Tetap terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan yang diukur melalui Rasio dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.8 Uji Moderating I Berdasarkan pengujian tersebut maka model persamaan residual yang diperoleh adalah sebagai berikut : Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standa rdized Coeffi cients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant - 927487163363.5 41 386182567064.9 90 -2.402 .020 Y 250.726 21.070 .842 11.900 .000 a. Dependent Variable: AbsRes_1 Sumber : Data Olahan SPSS Universitas Sumatera Utara 53 Z = -927487163363.541+ 250.726Y + e Keterangan : Z : Belanja Modal Y : Anggaran Belanja Pemeliharaan e : error Berdasarkan hasil SPSS tersebut dapat dilihat bahwa nilai T hitung pada penelitian ini adalah Positif dan nilai tersebut signifikan dimana 0,000 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Belanja Modal mampu memoderasi hubungan antara Nilai Aset Tetap terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan. 2. Pengujian Belanja Modal Dalam Memoderasi Hubungan Antara Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan Hasil regresi Belanja Modal dalam memoderasi hubungan antara terhadap Pendapatan Asli Daerah yang diukur melalui Rasio dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.9 Uji Moderating II Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 12382111.65 1894030.590 6.537 .000 Y .000 .000 .339 2.741 .008 a. Dependent Variable: AbsRes_2 Sumber : Data Olahan SPSS Universitas Sumatera Utara 54 Berdasarkan hasil SPSS tersebut dapat dilihat bahwa nilai T hitung pada penelitian ini adalah Positif dan nilai tersebut signifikan dimana 0,008 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Belanja Modal mampu memoderasi hubungan antara Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan. 3. Pengujian Belanja Modal Dalam Memoderasi Hubungan Antara Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan Hasil regresi Belanja Modal dalam memoderasi hubungan antara terhadap Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran yang diukur melalui Rasio dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.10 Uji Moderating III Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3503344.45 7 6700031.025 .523 .603 Y .003 .000 .734 8.240 .000 a. Dependent Variable: AbsRes_3 Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan hasil SPSS tersebut dapat dilihat bahwa nilai T hitung pada penelitian ini adalah Positif dan nilai tersebut signifikan dimana 0,000 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Belanja Universitas Sumatera Utara 55 Modal mampu memoderasi hubungan antara Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan.

4.6. Pembahasan dan hasil

Dokumen yang terkait

Pengaruh Nilai Aset Tetap yang Akan Dipelihara dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan Dalam Penyusunan APBD pada Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

2 71 81

Analisis Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Pemeliharaan Dalam Realisasi Anggaran Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 33 98

Pengaruh Nilai Aset Tetap Yang Akan Dipelihara, Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan Dalam Penyusunan Apbd Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumtera Utara Tahun 2102-2014

1 53 89

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Belanja Modal terhadap Alokasi Belanja Pegawai pada Pemerintah Kab/Kota di Sumatera Utara

0 4 95

“PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA PERIMBANGAN, DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Perimbangan, Dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Terhadap Belanja Modal (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota

1 17 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN KOTA DI SUMATERA UTARA.

0 7 16

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, PENDAPATAN ASLI DAERAH, SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN, DAN LUAS WILAYAH Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Dan Luas Wilayah Terhadap Anggaran Belanja Modal (Studi Empiris Pada

0 0 15

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Belanja Modal terhadap Alokasi Belanja Pegawai pada Pemerintah Kab Kota di Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Belanja Modal terhadap Alokasi Belanja Pegawai pada Pemerintah Kab Kota di Sumatera Utara

0 0 2

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATENKOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 15