Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

41 4. Variabel Anggaran Belanja Pemeliharaan Y memiliki nilai minimum 435765709 , nilai maksimum sebesar 82863248170, mean sebesar 11774248147.52 dan standard deviation sebesar 14165308054.628 dengan jumlah sampel 60. 5. Variabel Belanja Modal Z memiliki nilai minimum 10455270 , nilai maksimum sebesar 99683222, mean sebesar 36049345.55 dan standard deviation sebesar 30785591.594 dengan jumlah sampel 60.

4.3. Uji Asumsi Klasik

4.3.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki retribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2006: 110. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan dari analisis statistik Kolmogorov- Smirnov,pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa nilai memiliki p-value 0,05 yaitu signifikansi pada angka 0,072 yang mempunyai arti bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi normal. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a,b Mean .0000004 Std. Deviation 6601979666.67731500 Most Extreme Differences Absolute .109 Positive .109 Negative -.054 Test Statistic .109 Asymp. Sig. 2-tailed .072 c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Universitas Sumatera Utara 43 Gambar 4.1. Uji Normalitas Histogram Hasil perhitungan SPSS untuk uji normalitas data menggunakan Histogram Display Normal Curve pada gambar 4.1 variabel Pendapatan Asli Daerah Regresi Residual menunjukkan bahwa bentuk histogram mengikuti bentuk distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 4.2 Uji Normalitas Grafik P-Plot Pada gambar 4.2 P-P Plot terlihat bahwa nilai plot P-P terletak di sekitar garis diagonal. Plot tidak menyimpang jauh dari garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, yang menunjukkan bahwa regresion residual model ini berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas dalam seluruh tahap, menyimpulkan arti bahwa semua Variabel dalam penelitian ini telah berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 45

4.3.2. Uji Multikolinieritas

Nilai korelasi yang lebih besar dari 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Multikolinieritas terjadi apabila nilai tolerance 0,10 dan VIF 10. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Model Tolerance VIF Intreprestasi hasil X1 .511 1.958 Tidak terjadi multikolinearitas X2 .988 1.012 Tidak terjadi multikolinearitas X3 .514 1.944 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan Hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.3, menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Demikian juga hasil perhitungan Variance Inflation Factor VIF tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari model regresi yang digunakan tidak terjadi multikolinieritas.

4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Nilai Aset Tetap yang Akan Dipelihara dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan Dalam Penyusunan APBD pada Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

2 71 81

Analisis Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Pemeliharaan Dalam Realisasi Anggaran Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 33 98

Pengaruh Nilai Aset Tetap Yang Akan Dipelihara, Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan Dalam Penyusunan Apbd Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumtera Utara Tahun 2102-2014

1 53 89

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Belanja Modal terhadap Alokasi Belanja Pegawai pada Pemerintah Kab/Kota di Sumatera Utara

0 4 95

“PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA PERIMBANGAN, DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Perimbangan, Dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Terhadap Belanja Modal (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota

1 17 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN KOTA DI SUMATERA UTARA.

0 7 16

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, PENDAPATAN ASLI DAERAH, SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN, DAN LUAS WILAYAH Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Dan Luas Wilayah Terhadap Anggaran Belanja Modal (Studi Empiris Pada

0 0 15

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Belanja Modal terhadap Alokasi Belanja Pegawai pada Pemerintah Kab Kota di Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Belanja Modal terhadap Alokasi Belanja Pegawai pada Pemerintah Kab Kota di Sumatera Utara

0 0 2

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATENKOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 15