2. Kepala Seksi Kartu Keluarga KK dan Kartu Tanda Penduduk KTP,
yaitu Ibu. Endang Susilaningsih S.Sos Sebagai informan kunci II 3.
Masyarakat yang terlibat secara langsung dalam pengurusan KK dan KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota yaitu: Bpk Arnold
Surbakti, Putri , ibu Ronita Ginting, Adelina Sitorus sebagai informan utama.
5.2 Data Primer Deskripsi Hasil Wawancara Terkait pelayanan Kartu keluaga KK dan Kartu tanda Penduduk KTP Dan Hasil Observasi
Langsung Ke Lapangan
Dalam penelitian ini, peneliti membuat pedoman wawancara dan mewawancarai beberapa informan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pelayananan KK dan KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan. Pertanyaan dibuat terstruktur sesuai dengan enam indikator yang digunakan oleh
peneliti yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas. Kemudian, peneliti juga melakukan observasi langsung ke
lapangan.
5.2.1 Produktivitas
Produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga mengukur efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai
ratio antara input dengan output. Dalam hal ini, produktivitas dilihat dari seberapa besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat
dari hasil wawancara dengan kepala bidang kependudukan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Jadi disini kita melayani 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Jadi kan tertumpunya kemari semua pencetakan KK dan KTP. Jadi
dalam satu hari itu bisa sampai 1000 KTP dan minimal 600 KK. Sekarang ini juga masyarakarat dituntut dan diwajibkan untuk
mengurus KK dan KTP, karena seluruh institusi atau pengurusan administrasi membutuhkan identitas ditambah lagi banyaknya
sekarang bantuan-bantuan dari pemerintah ya, seperti BPJS. Jadi kan butuh identitas kependudukan yang sah. Jadi kalau
partisipasi masyarakat sekarang luar biasa ya, makanya kerjaan kita juga luar biasa ya. Jadi tiap hari kita itu gak bisa pulang jam
4.15. keseringan itu kita kadang pulang jam 8 atau jam 9 malam. Kita punya 3 mesin yang beroperasi, sedangkan satu mesin per
hari Cuma bisa mencetak sampai 200 KK dan KTP. Istilahnya beban kerja kita sekarang ini lebih beratlah. Kalau berbicara
tentang kinerja pegawai yah,mereka sudah luar biasalah yah, mereka istirahat hanya jam istirahat saja ya, gak ada waktu
main-mainlah. Kalau dana kita itu bersumber dari APBD ditambah dengan Bantuan APBN. Kalau Blangko KTP itu
diadakan pusat sedangkan tinta dan toner nya dari provinsi sedangkan blangko KK itu sebagian besar dari APBN, Cuma
kalau pengadaannya dari APBN tidak mencukupi bisa ditambah dari APBD”. wawancara tgl 7 juni 2016
Dari hasil wawancara bisa diketahui bahwa beban kerja pegawai seksi KK dan KTP tinggi. Hal ini juga senada dengan hasil wawancara dengan kepala seksi
KK dan KTP ibu Endang, dimana beliau mengatakan bahwa kinerja pegawainya sangat tinggi. hal ini bisa dilihat dari beban kerja pegawai yang juga sangat tinggi.
5.2.2 Kualitas Layanan