Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam SDA, khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan.
Karena secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur
pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik
maupun luar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah
Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
4.1.2 Pemerintahan
Pemerintah daerah Kota Medan adalah Walikota Medan beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. Secara
garis besar struktur organisasi pemerintah Kota Medan dapat digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Medan
Sumber : Website Pemerintah Kota Medan www.pemkomedan.go.id
Administrasi pemerintahan Kota Medan pada saat ini terdiri atas 21 kecamatan dengan 151 kelurahan yang terbagi dalam 2001 lingkungan. Fungsi
Pemerintah Kota Medan pada dasarnya dapat dibagi ke dalam lima 5 sifat, yaitu:
diakses pada 28 mei 2016
1 Pemberian pelayanan, 2 Fungsi pengaturan penetapan perda,
3 Fungsi pembangunan, 4 Fungsi perwakilan dengan berinteraksi dengan pemerintah provinsi
pusat, 5 Fungsi koordinasi dan perencanaan pembangunan kota.
4.1.3 Demografi
Universitas Sumatera Utara
Menurut data yang diperoleh dari badan pusat statistik BPS provinsi sumatera utara, laju pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Pada tahun 2011, penduduk kota Medan mencapai 2.117.224 jiwa. Dibanding hasil Sensus Penduduk 2010, terjadi pertambahan penduduk sebesar
19.614 jiwa 0,94. Dengan luas wilayah mencapai 265,10 , kepadatan penduduk mencapai 10.501 jiwakilometer persegi, dan pada tahun 2014 yang lalu
juga mengalami peningkatan, sehingga menjadi 2.191.140 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk di Medan ini diperkirakan akan terus bertambah tidak saja
karena pertumbuhan alami penduduk tetapi juga karena arus migrasi yang berlangsung dari daerah-daerah lain menuju Medan. Dengan tingkat kepadatan
penduduk yang cukup tinggi dengan jumlah pasangan usia subur di Kota Medan sebanyak 302.969, mengindikasikan bahwa pertumbuhan penduduk Kota Medan
setiap tahun terus mengalami peningkatan.
4.2 Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan 4.2.1 Sejarah Singkat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Medan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan merupakan instansi yang sebelumnya dikenal sebagai Kantor Catatan Sipil Kota Medan. Tugas
utamanya adalah melaksanakan Catatan Sipil. Pencatatan Sipil sendiri merupakan suatu upaya hukum pencatatan kelahiran, perkawinan, Status anak dan kematian.
Sebagai hasil absorbsi dari masa pemerintahan kolonial Belanda, padaawalnya pelaksanaan catatan sipil oleh pemerintah Indonesia bersifat pluralis. Artinya
catatan sipil dilaksanakan dengan penggolongan-penggolongan warga Negara
Universitas Sumatera Utara
Indonesia berdasarkan pasal 131 dan 163 Indische Satatregeling dengan ketentuan:
1. Untuk orang Eropa digunakan Reglament pencatatan sipil Eropa Staatblad
1849 2.
Untuk perkawinan campuran ditetapkan penetapan Raja tanggal 29 Desember 1896 No.158
3. Untuk Tionghoa digunakan Statblad 1917
4. Untuk orang Indonesia digunakan Staatblad 1920, dan bagi orang
Indonesia Kristiani, Jawa, Madura, Ambon, Staatblad digunakan 1933 KUH perdata pembagian ini berubah sejak tanggal 27 desember 1966,
berdasarkan Instruksi Presidium Kebinet No.31uIN1221966 yang mengatur bahwa warga Negara dibedakan atas Warga Negara Indonesia WNI dan Warga
Negara Asing WNA. Sejalan dengan perkembangan tugas Kantor Catatan Sipil, terjadi pula perkembangan hukum individu. Diantaranya berkaitan dengan
pelaksanaan perkawinan sesuai dengan UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang kemudian dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah No . 9 Tahun
1975. Sementara itu, berkaitan dengan peraturan dan peningkatan Pembina penyelenggaraan catatan sipil lahirlah Kepres No.121983 dan Keputusan
Mandagri No.541983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Catatan Sipil Kabupaten Kotamadya. Tugas lain yang dijalankan oleh Kantor Catatan Sipil
berikutnya adalah administrasi kependudukan yang dilaksanakan berdasarkan. 1.
Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1977 tentang pendaftaran penduduk 2.
Keputusan Mentri Dalam Negri No.2A1995 tentang Prosedur dan Tata Cara Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk
Universitas Sumatera Utara
3. Keputusan Mentri Dalam Negeri No.1501998 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk 4.
Peraturan Daerah No.11998 tentang Penyelenggaraan Penduduk dalam Rangka Kotamadya Tingga II Medan
5. Keputusan Walikota Medan No.4741273SK1998 tentang Peraturan
Pelaksanaan. 6.
Menyusul Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan diubah dengan Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang
Perintahan Daerah . Maka berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No.4 Tahun 2001,
Keputusan Walikota Medan No.24 Tahun 2001, Kantor Catatan Sipil mengalami perubahan dan perlusasan tugas menjadi Dinas Kependudukan. Dengan demikian,
disamping masih melaksankan tugas-tugas pencatatan Sipil, Dinas Kependudukan juga melaksanakan tugas-tugas kependudukan lainnya. Selanjutnya berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Medan No.03 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi di Lingkungan Pemerintahan Kota Medan Dinas Kependudukan Kota
Medan Berubah Menjadi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.
4.2.2. Visi dan Misi