commit to user
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sebelum penulis mengemukakan jenis penelitian yang akan digunakan, maka terlebih dahulu akan diuraikan secara singkat mengenai metode. Metode
menurut Setiono
43
adalah suatu alat untuk mencari jawaban dari pemecahan masalah, oleh karena itu suatu metode atau alatnya harus jelas terlebih dahulu
apa yang akan dicari. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah
yang ada dengan cara mengumpulkan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Metode penelitian sangat mementukan dalam suatu
penelitian karena mutu, nilai dan validitas suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh pemilihan metode penelitian secara tepat.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif descriptve research adalah untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai
fenomena atau kenyataan sosial. Penelitian ini dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak melakukan pengujian hipotesis. Hasil
penelitian ini bisa menjadi masukan bagi kegiatan penelitian berikutnya. Berdasarkan pada masalah yang diteliti maka pendekatan terbaik yang
dapat dipergunakan adalah jenis penelitian empiris. Apabila dilihat dari sifatnya maka merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penelitaian yang
43
Setiono, 2005, Pemahaman Terhadap Metodelogi Penelitian Hukum, Program Pasca Sarjana UNS, Surakarta, hal 1.
commit to user
43
dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lain.
44
Burhan Ashshofa mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Data tersebut berupa kata-kata
yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang individu secara holistik utuh
45
. Menurut Lexy J. Moleong, kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati
atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi dengan mereka,
berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya
46
. Dalam upaya menemukan fakta dan data secara ilmiah, maka peneliti
menetapkan penelitian ini dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif melalui studi kasus dengan pertimbangan bahwa tujuan studi kasus adalah untuk
memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu. Studi kasus
digunakan untuk keperluan penelitian, mencari kesimpulan dan diharapkan dapat ditemukan pola, kecenderungan, arah dan lainnya yang dapat digunakan untuk
membuat perkiraan-perkiraan masa depan. Moleong mengatakan bahwa metode kualitatif ini digunakan karena
beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan
secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dengan responden
47
. Dalam mempelajari hukum, tentunya tidak boleh lepas dari 5 lima
konsep hukum yang menurut Soetandyo Wignjosoebroto seperti dikembangkan oleh Setiono 2005 adalah sebagai berikut :
44
Lexy J. Moeloeng, 1998, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, hal 196.
45
Burhan Ashsofa, 2001, metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, hal, 21-22.
46
Ibid, hlm 112
47
Lexy j. Moleong, ibid, hal, 5.
commit to user
44
1. Hukum adalah asas-asas moral atau kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati dan berlaku universal yang menurut bahasa Setiono disebut sebagai
hukum alam. 2. Hukum merupakan norma atau kaidah yang bersifat positif di dalam sistem
perundang-undangan. 3. Hukum adalah keputusan-keputusan badan peradilan dalam penyelesaian
kasus atau perkara in concreto atau apa yang diputuskan oleh hakim. 4. Pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variabel sosial
yang empirik. 5. Manifestasi makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagai tampak
dalam interaksi mereka yang menurut bahasa Setiono disebut sebagai hukum yang ada dalam benak manusia.
Dalam penelitian ini penulis mendasarkan pada konsep hukum yang ke-5, yang menurut Soetandyo Wignjosoebroto, seperti yang dikembangkan oleh
Setiono 2005, hukum dalam hal ini dikonsepsikan sebagai manifestasi makna- makna simbolik para pelaku sosial sebagai tampak dalam interaksi mereka
hukum yang ada dalam benak manusia. Dalam penelitian ini, penulis ingin menggali pendapat-pendapat, ide-ide, pikiran-pikiran dari pelaku peristiwa
secara langsung dan mendalam sehingga diperoleh informasi dan data-data yang akurat, yang penulis perlukan dalam penulisan ini.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang Problematika Yang Dihadapi Jaksa Dalam Penyidikan Tindak Pidana
Korupsi, dalam tahap penyidikan yang meliputi pemanggilan saksi, pemanggilan dan pemeriksaan tersangka, penggeledahan, penyitaan, penangkapan serta
penahanan dan pemberkasan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian anatar lain:
1. Kejaksaan Negeri Karanganyar. 2. Perpustakaan Pascasarjana UNS.
commit to user
45
3. Perpustakaan Fakultas Hukum UNS.
B. Jenis dan Sumber Data