Pemanggilan saksi Pengertian Penyelidikan dan Penyidikan

commit to user 62 • Mencari serta mengumpulkan barang bukti • Membuat terang suatu tindak pidana, dan • Menemukan dan menentukan pelakunya. Mengawali tahap penyidikan, kepala seksi tindak pidana khusus kejaksaan negeri menerbitkan surat perintah penyidikan yang berisi personil penyidikan dan dasar penyidikan. Selanjutnya dibuat rencana penyidikan yang berisi jadwal penyidikan, siapa saja saksi yang akan diperiksa, barang bukti yang akan dikumpulkan dan arah pertanyaan terhadap saksi. Secara garis besar rencana penyidikan merupakan blue print penyidikan. Blue prin berguna sebagai alat kendali, pengawasan, dan arah penyidikan. Tahap-tahap penyidikan meliputi :

a. Pemanggilan saksi

Sebelum dilakukan penyidikan sudah dilakukan penyelidikan. Pada saat penyelidikan, penyelidik sudah meletakkan dasar-dasar pemeriksaan. Pemetaan terhadap kasus dan saksi-saksi yang akan diperiksa sudah dilakukan juga dalam tahap penyelidikan. Hal ini akan memudahkan pemanggilan saksi dalam penyidikan sehingga pemanggilan saksi yang tidak perlu atau tidak ada kaitannya dengan perkara dapat dihindari. Pasal 1 butir 26 KUHAP “Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidik, penuntutan dan praperadilan tentang suatu perkara pidan yang ia dengan sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri”. Dari rumusan pasal 1 butir 36 KUHAP di atas, maka yang disebut sebagai saksi harus : a Seseorang yang mendengar sendiri b Melihat sendiri commit to user 63 c Mengalami sendiri peristiwa pidananya d Orang yang bersangkutan dapat menjelaskan sumber pengetahuan akan apa yang ia dengar, ia lihat, dan ia alami sendiri. Pemanggilan saksi memuat identitas saksi dan untuk apa saksi dipanggil. Surat panggilan tersebut ditandatangani oleh kepala Kejaksaan Negeri Kajari atu kepala seksi pidana khusus Kejaksaan selaku pejabat penyidik. Pasal 112 KUHAP 1. Penyidik yang melakukan pemeriksaan, dengan menyebutkan alasan pemanggilan secara jelas, berwenang memanggil tersangka dan saksi yang dianggap perlu untuk diperiksa dengan surat pemanggilan yang dengan memperhatikan tenggang waktu yang wajar antara diterimanya panggilan dan hari orang itu diharuskan memenuhi panggilan tersebut. 2. Orang yang dipanggil wajib datang kepada penyidik dan jika ia tidak datang, penyidik memanggil sekali lagi, dengan perintah kepada petugas untuk membawa kepadanya. Berdasarkan pasal diatas antara tanggal hari diterimanya Surat panggilan dengan hari tanggal orang yang dipanggil diharuskan memenuhi panggilan, harus ada tenggang waktu yang layak minimal 3 hari sebelum hari pemeriksaan . Biasanya penyidik sangat memperhatikan tenggang waktu pemanggilan karena hal ini berkaitan dengan konsekuensi yuridis yang mungkin terjadi. Apabila saksi tidak mau hadir tanpa lasan yang sah dan sudah dipanggil secara layak sebanyak tiga kali maka sesuai dengan pasal 112 ayat 2 KUHAP penyidik dapat mendatangkannya secra paksa.

b. Pemanggilan dan Pemeriksaan Tersangka