perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini secara empiris erat kaitanya dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan anggaran belanja daerah dan Analisis
Standar Belanja ASB baik dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian tersebut dilakukan dengan berbagai pendekatan yang berbeda.
1. Nurrahmawati 2006 melakukan perhitungan analisis standar belanja ASB pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Dompu. Dalam
penelitian ini disimpulkan bahwa dari tiga sub dinas yang dijadikan fokus penelitian, kesemuanya mengalami overfinacing sehingga dengan
kelebihan anggaran ini menunjukkan tidak efisiennya pengelolaan pada unit kerja.
2. Penelitian juga dilakukan oleh Azmi 2007 yang meneliti tentang Analisis Standar Belanja ASB pada Pemerintah Kota Sawahlunto
dengan mengambil kegiatan yang setara dalam kelompok kegiatan pengawasanpengamatan.
Penelitian ini
juga bertujuan
untuk menganalisis
kebutuhan anggaran
untuk kegiatan
pengawasanpengamatan serta menilai kewajaran alokasi anggarannya. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa 11
kegiatan pengawasanpengamatan yang mengalami overfinancing dan terdapat 25
kegiatan pengawasanpengamatan mengalami underfinancing. 3. Blondal dan Kim 2006 yang meneliti penganggaran di Thailand
menyimpulkan bahwa Thailand sangatlah solid dalam penganggarannya, secara tradisional sangat sentralistisk yang telah memberikan kekuatan
disiplin anggaran. Departemen-departemen hanya memperbaiki alokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
dan efisiensi dalam hal operasional dan pengeluaran publik yang mampu mengurangi terpusatnya proses anggaran. Dalam memformulasikan
anggaran yang mempunyai peran penting tetap dipegang oleh jajaran kementerian.
4. Ahmad Dijanto Sajuti 2008 meneliti tentang Implementasi model
analisis standar belanja dalam penyusunan anggaran kegiatan pelatihan di Kabupaten Halmahera Selatan yang menyimpulkan perbandingan dari 30
kegiatan pelatihan teknis maupun nonteknis antara DPA dengan model ASB dengan menggunakan analisis Comparative Buget Statement,
menghasilkan 18 kegiatan pelatihan teknis maupun nonteknis mengalami underfinancing dan yang mengalami overfinancing adalah sebanyak 12
kegiatan pelatihan teknis maupun nonteknis.
G. Hipotesis Penelitian