Analisis Hasil Estimasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 30

B. Analisis Hasil Estimasi Data

1. Pengujian Outlier pada Data

Berdasarkan data yang telah tersaji tabel 4.1, untuk mengetahui data mengandung outlier atau tidak, dapat dilakukan melalui aplikasi SPSS. Hal pertama yang dilakukan ialah mencari nilai rata-rata, dan standar deviasi untuk setiap variabel dari data yang disajikan didapatkan hasil nilai rata-rata serta standar deviasi untuk masing-masing variabel adalah untuk anggaran sebesar 60.610.123,75 dengan standar deviasi 128.212.537,3 , variabel orang sebesar 186,48 dengan standar deviasi 145,25, dan variabel hari sebesar 2,68 dengan standar deviasi 3,15. Selanjutnya, untuk menguji ada atau tidaknya data yang ekstrim outlier, maka harus dilakukan standarisasi dengan nilai Z hasil dapat dilihat dalam lampiran. Selanjutnya untuk mendeteksi ada atau tidaknya data yang ekstrim outlier, dapat dilakukan pengujian dengan kurva distribusi normal sebagaimana data yang sudah distandarkan. Dengan menggunakan nilai α = 5 maka kurva dapat digambarkan sebagai berikut : perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 31 Berdasarkan kurva di atas, dapat dikatakan bahwa suatu data dianggap outlier apabila nilai Z yang di dapat ialah z +2,5 atau z - 2,5. Melalui perhitungan di atas didapatkan hasil seluruh data dinyatakan lolos dalam pengujian outlier.Anto Dajan, 1986 2 Pembuatan dan Pengujian Koefisien Regresi pada Model Pendidikan dan Pelatihan a. Pengujian Koefisien Regresi pada Model Pendidikan dan Pelatihan Berdasarkan data yang telah disajikan lampiran, untuk mendapatkan sebuah model dan pengujian koefisien regresi Pendidikan dan Pelatihan, yaitu dengan cara meregresi data dengan menggunakan aplikasi SPSS didapatkan hasil sebagai berikut Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini, diketahui nilai uji F sebesar 5763,837 dengan signifikansi 0,000. Dimana diisyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil dari 5. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel oranghari output independent dalam penelitian ini secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen Anggaran.Hal ini berarti bila terjadi kenaikan oranghari, maka juga berpengaruh terhadap kenaikan anggaran. Sedangkan bila dilihat dari hasil regresi variabel secara individu, variabel orang maupun hari secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dengan nilai uji F sebesar 455,339 dengan signifikansi 0,000, yang mana nilai signifikansi F lebih kecil dari 5 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 32 Y = 609.512 + 96.806X 0,0074 0,0000 Menurut hasil regresi diatas, didapatkan nilai signifikansi variabel oranghari adalah 0,000. Lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi 5. Ini berarti bahwa variabel oranghari secara statistik berpengaruh terhadap anggaran pada tingkat signifikansi 0,05. Bila kita melihat regresi dengan setiap individu atau variabel dipisah, didapatkan nilai signifikansi masing-masing variabel sebesar 0,000 untuk variabel orang, dan 0,000 untuk variabel hari. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel orang maupun variabel hari secara statistik berpengaruh terhadap anggaran pada signifikansi 5. b. Pembentukan Model Analisis Standar Belanja Pendidikan dan Pelatihan Berdasarkan hasil regresi diatas, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi model ASB Pendidikan dan Pelatihan adalah Y = 609.512 + 96.806X atau dengan kata lain, model ASB Pendidikan dan Pelatihan adalah : Belanja Total = 609.512 + 96.806 x jumlah hari x jumlah peserta

3. Perhitungan Batas Minimum dan Batas Maksimum Belanja

Batas maksimum maupun batas minimum digunakan untuk menganalisis kewajaran dari suatu anggaran yang ditetapkan untuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 33 sebuah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang akan dilaksanakan. Batas maksimum dan batas minimum juga digunakan untuk perbandingan anggaran setiap belanja yaitu dengan memprosentasekan setiap belanja yang harus dianggarkan. Sebelum menghitung batas maksimum maupun batas minimum, harus mengetahui standar deviasinya terlebih dahulu sebagai berikut : Setelah mendapatkan kekeliruan baku taksiran, maka dapat dihitung besarnya belanja rata-rata, belanja minimum dan belanja maksimum dengan menggunakan model Analisis Standar Belanja Pendidikan dan Pelatihan sebagai berikut : Belanja rata-rata : Y = 609.512 + 96.806X = 609.512 + 96.806620 = 60.629.486 Belanja minimum : Belanja maksimum : perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 34 Tabel 4.2. Analisis Kekeliruan Baku Taksiran Kegiatan Diklat Kabupaten Boyolali Tahun 2006 – 2010 Sumber : Tabel 4.1 data diolah Kegiatan Anggaran Output X Y- 1 782.235.300 8232 797.511.095 -15,284,579 233.618.343.590.961 2 46.379.000 460 45.142.635 1,238,540 1.533.981.083.892 3 46.277.500 450 44.174.585 2,105,104 4.431.462.850.816 4 32.010.000 400 39.334.335 -7,322,076 53.612.789.627.700 5 134.932.500 1401 136.236.140 -1,302,792 1.697.266.760.761 6 94.768.000 900 87.736.835 7,032,720 49.459.143.565.680 7 24.940.000 200 19.973.335 4,969,207 24.693.013.239.642 8 46.136.000 430 42.238.485 3,899,732 15.207.911.231.717 9 14.769.000 100 10.292.835 4,478,848 20.060.074.928.256 10 118.871.000 1134 110.389.205 8,483,020 71.961.620.855.343 11 38.930.000 414 40.689.605 -1,757,365 3.088.332.586.760 12 24.751.000 210 20.941.385 3,812,142 14.532.429.677.878 13 289.702.000 2500 242.624.835 47,076,464 2.216.193.415.666.830 14 19.002.000 159 16.004.330 3,000,269 9.001.615.932.528 15 74.357.000 699 68.279.030 6,079,808 36.964.064.222.499 16 4.580.000 81 8.453.540 -3,870,831 14.983.330.385.479 17 5.377.000 100 10.292.835 -4,913,153 24.139.067.488.256 18 39.841.000 540 52.887.035 -13,043,973 170.145.229.015.934 19 4.808.000 84 8.743.955 -3,933,250 15.470.455.090.510 20 3.850.000 55 5.936.610 -2,083,864 4.342.489.378.882 21 4.608.000 55 5.936.610 -1,325,864 1.757.915.479.082 22 11.963.000 130 13.196.985 -1,231,345 1.516.210.016.487 23 79.871.250 760 74.184.135 5,688,867 32.363.206.605.916 24 20.674.000 175 17.553.210 3,123,367 9.755.419.855.006 25 98.784.500 930 90.640.985 8,145,027 66.341.468.088.740 26 21.379.000 208 20.747.775 633,755 401.645.678.877 27 6.000.000 160 11.191.135 -10,098,537 101.980.451.560.076 28 5.000.000 138 9.571.425 -8,968,796 80.439.303.124.623 29 23.800.000 459 45.045.830 -21,243,654 451.292.822.100.651 30 7.850.000 192 12.198.895 -11,346,342 128.739.481.773.354 31 9.000.000 200 16.973.335 -10,970,794 120.358.310.019.642 32 26.781.900 219 21.812.630 4,971,785 24.718.643.202.590 33 10.000.000 95 9.808.810 193,880 37.589.279.908 34 73.900.000 684 66.826.955 7,074,904 50.054.267.458.204 35 10.000.000 110 11.260.885 -1,258,217 1.583.109.012.516 36 10.000.000 107 10.970.470 -967,797 936.631.749.379 37 15.000.000 180 18.037.235 -3,034,665 9.209.193.483.024 38 41.012.000 411 40.399.190 615,054 378.291.410.615 39 25.100.000 162 17.294.745 8,807,850 77.578.223.031.756 40 77.165.000 867 84.542.270 -7,375,669 54.400.492.755.021 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 35

4. Menghitung Prosentase Alokasi Belanja Rata-rata

Menghitung Alokasi belanja rata-rata kepada masing-masing objek belanja aktivitas dilakukan dengan cara Keterangan : n : Jumlah kegiatan diklat sehingga hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.3. Perhitungan Prosentase Alokasi Belanja Rata-rata Kegiatan Diklat Kabupaten Boyolali Tahun 2006 – 2010 Objek Belanja Perhitungan alokasi Hon. PNS 430,85740 10,77 Hon. Non-PNS 66,73340 1,67 belanja jasa kantor 1037,55940 25,94 Bahan habis pakai 306,22640 7,66 Belanja cetak penggandaan 253,75640 6,34 Perjalanan dinas 659,60940 16,49 sewa 140,27040 3,51 mamin 802,77440 20,07 sewa perlengkapan peralatan kantor 21,92940 0,55 B.bahanmaterial 186,12040 4,65 B. Rawat kend 6,77740 0,17 B. Modal 53,70740 1,34 B.Kursus 33,62240 0,84 Sumber : Lampiran 1 data diolah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 36

5. Menghitung Prosentase Alokasi Belanja Minimum

Menghitung prosentase alokasi belanja minimum kepada masing- masing objek belanja dilakukan dengan cara mencari terlebih dahulu selisih prosentase belanja rata-rata dengan belanja minimum, hasilnya dialokasikan kepada masing-masing objek belanja, lalu besarnya prosentase alokasi belanja minimum adalah belanja rata-rata - alokasi selisih masing-masing objek belanja, sebagai berikut : Selisih prosentase = 60.629.486 – = 21.265.515 = 21.265.51560.629.486 x 100 = 35 Tabel 4.4. Perhitungan Prosentase Alokasi Belanja Minimum Kegiatan Diklat Kabupaten Boyolali Tahun 2006 – 2010 Objek Belanja Perhitungan alokasi alokasi belanja minimum Hon. PNS 10,77100 x 35 = 3,78 10,77 - 3,78 = 6,99 Hon. Non-PNS 1,67100 x 35 = 0,59 1,67 - 0,59 = 1,08 belanja jasa kantor 25,94100 x 35 = 9,10 25,94 - 9,10=16,84 Bahan habis pakai 7,66100 x 35 = 2,69 7,66 - 2,69 = 4,97 Belanja cetak penggandaan 6,34100 x 35 = 2,22 6,34 - 2,22 = 4,12 Perjalanan dinas 16,49100 x 35 = 5,78 16,49 - 5,78= 10,71 sewa 3,51100 x 35 = 1,23 3,51 - 1,23 = 2,28 mamin 20,07100 x 35 = 7,04 20,07 - 7,04 = 13,03 sewa perlengkapan peralatan kantor 0,55100 x 35 = 0,19 0,55 - 0,19 = 0,36 B.bahanmaterial 4,65100 x 35 = 1,63 4,65 - 1,63 = 3,02 B. Rawat kend 0,17100 x 35 = 0,06 0.17-0,06=0,11 B. Modal 1,34100 x 35 = 0,47 1,34 - 0,47 =0,87 B.Kursus 0,84100 x 35 = 0,29 0,84 - 0,29 =0,55 Sumber : Tabel 4.3 data diolah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 37

6. Menghitung Prosentase Alokasi Belanja Maksimum

Menghitung presentase alokasi belanja maksimum dilakukan dengan cara mencari terlebih dahulu selisih prosentase belanja rata-rata dengan belanja maksimum, hasilnya dialokasikan kepada masing-masing objek belanja, lalu besarnya alokasi belanja maksimum = belanja rata- rata + alokasi selisih masing-masing objek belanja, hasilnya sebagai berikut Selisih prosentase = 60.629.486 – 89.810.440 = 29.180.954 = 29.180.95460.629.486 x 100 = 48 Tabel 4.5. Perhitungan Prosentase Alokasi Belanja Minimum Kegiatan Diklat Kabupaten Boyolali Tahun 2006 – 2010 Objek Belanja Perhitungan alokasi alokasi belanja maksimum Hon. PNS 10,77100 x 35 = 3,78 10,77 + 3,78 = 14,55 Hon. Non-PNS 1,67100 x 35 = 0,59 1,67 + 0,59 = 2,25 belanja jasa kantor 25,94100 x 35 = 9,10 25,94 + 9,10=35,04 Bahan habis pakai 7,66100 x 35 = 2,69 7,66 + 2,69 = 10,34 Belanja cetak penggandaan 6,34100 x 35 = 2,22 6,34 + 2,22 = 8,57 Perjalanan dinas 16,49100 x 35 = 5,78 16,49 + 5,78= 22,27 sewa 3,51100 x 35 = 1,23 3,51 + 1,23 = 4,74 mamin 20,07100 x 35 = 7,04 20,07 + 7,04 = 27,11 sewa perlengkapan peralatan kantor 0,55100 x 35 = 0,19 0,55 + 0,19 = 0,74 B.bahanmaterial 4,65100 x 35 = 1,63 4,65 + 1,63 = 6,29 B. Rawat kend 0,17100 x 35 = 0,06 0.17+0,06=0,23 B. Modal 1,34100 x 35 = 0,47 1,34 + 0,47 =1,81 B.Kursus 0,84100 x 35 = 0,29 0,84 + 0,29 =1,14 Sumber : Tabel 4.3 data diolah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 38

7. Penyusunan Analisis Standar Belanja Secara Keseluruhan

a. Kegiatan yang termasuk dalam lingkup ASB Pendidikan dan Pelatihan Diklat, antara lain : 1 Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS daerah dan Pendidikan 2 Penyusunan analisa standar belanja 3 Sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah 4 Bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah 5 Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi PNS daerah 6 Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan 7 Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap 8 Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat 9 Penyuluhan kualitas gizi dan pakan ternak 10 Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi peternakan masyarakat 11 Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna 12 Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna 13 Pemberdayaan petani pemakai air perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 39 14 Kegiatan pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran 15 Pendidikan dan pelatihan formal 16 Sosialisasi peraturan perundang-undangan 17 Pembinaan puskesmas menuju puskesmas era desentralisasi 18 Pembinaan sarana pelayanan kesehatan 19 Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak telantar 20 Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma 21 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 22 Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 23 Sosialisasi program kegiatan penyelenggaraanpemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan 24 Pembinaan gerakan lingkungan hidup 25 Koordinasi dan pembinaan pelaksanaan program adipura 26 Pembinaan penyusunan dan penerapan dokumen UKLUPL 27 Sosialisasi penyelenggaraan SOS 28 Penataran bagi petugas pelayanan umum 29 Bintek kearsipan 30 Sosialisasi kearsipan 31 Pendidikan pendahuluan bela bangsa 32 Pendidikan dan latihan bagi kader linmas perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 40 33 Sosialisasi dan komunikasi kebijakan politik dan pembangunan kepada masyarakat ormas, orpol, LSm, dll 34 Penyuluhan narkoba 35 Sosialisasi di daerah rawan bencana 36 Pelatihan PKB Kabupaten Boyolali 37 Pendidikan dan latihan SAR 38 Pelatihan P3MD 39 Pelatihan, penelitian, dan pengelolaan potensi desakelurahan 40 Pelatihan dan pembinaan pengelolaan usaha ekonomi desa simpan pinjam b. Pengendali Belanja Cost driver : 1 Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan 2 Hari pendidikan dan pelatihan c. Satuan Pengendali Belanja Tetap : Rp 609.512 per kegiatan d. Satuan Pengendali Belanja Variabel : 96.806 x Jumlah peserta x jumlah hari pendidikan dan pelatihan e. Perhitungan Belanja Total : Rp 609.512 + 96.806 x Jumlah peserta x jumlah hari pendidikan dan pelatihan f. Batasan Alokasi Objek perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 41 Tabel 4.6. Batasan Alokasi Objek Kegiatan Diklat Kabupaten Boyolali Tahun 2006 – 2010 Objek Belanja Rata-rata Batas bawah Batas atas Hon. PNS 10,77 6.99 14.55 Hon. Non-PNS 1,67 1.08 2.25 belanja jasa kantor 25,94 16.84 35.04 Bahan habis pakai 7,66 4.97 10.34 Belanja cetak penggandaan 6,34 4.12 8.57 Perjalanan dinas 16,49 10.71 22.27 sewa 3,51 2.28 4.74 mamin 20,07 13.03 27.11 sewa perlengkapan peralatan kantor 0,55 0.36 0.74 B.bahanmaterial 4,65 3.02 6.29 B. Rawat kend 0,17 0.11 0.23 B. Modal 1,34 0.87 1.81 B.Kursus 0,84 0.55 1.14 Jumlah 100 65 135 Sumber : Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5 data diolah

8. Verifikasi Kewajaran Belanja Dalam Suatu Kegiatan Dengan

Menggunakan Model ASB Untuk menggambarkan lebih lanjut penggunaan model ASB yang telah dibuat dalam mengevaluasi kewajaran nilai belanja suatu kegiatan. Berikut ini dihitung besarnya belanja berdasarkan model ASB, baik secara rata-rata, minimum, maupun maksimum dari data yang telah diolah lalu dibandingkan dengan belanja yang ada pada RKA, sebagai berikut : Model = Rp 609.512 + 96.806 x Jumlah peserta x jumlah hari pendidikan dan pelatihan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 42 Berikut ini merupakan tiga buah analisis kewajaran kegiatan yang diajukan oleh dua Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berbeda. Untuk kegiatan pertama yang menjadi cost driver ialah jumlah peserta 400 orang, lamanya pendidikan dan pelatihan 5 hari, sedangkan untuk kegiatan kedua yang menjadi cost driver adalah jumlah peserta 350 orang dengan lamanya kegiatan 3 hari. Tabel 4.7. Anggaran Kegiatan Diklat Untuk Verifikasi Kewajaran Belanja Dengan Metode ASB No 1 2 Kegiatan Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja dengan TNIPOLRI dan kejaksaan Bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan Daerah Anggaran 110.127.000 47.495.000 Hon. PNS 9,460,000.00 Hon. Non-PNS 94,970,000 belanja jasa kantor Bahan habis pakai 15,157,000 8,535,000 Belanja cetak penggandaan 15,500,000 Perjalanan dinas sewa mamin 14,000,000 sewa perlengkapan peralatan kantor B.bahanmaterial B. Rawat kend B. Modal B.Kursus Sumber : DPA-SKPD Satpol PP dan DPPKAD data diolah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 43 Tabel 4.8. Verifikasi Kewajaran Belanja Kegiatan Diklat Dengan Metode ASB Kegiatan Anggaran Belanja Berdasarkan DPA – SKPD Output OH Belanja Berdasarkan ASB Batas Minimum Berdasarkan ASB Batas Maksmum Berdasarkan ASB Keterangan 1 110.127.000 2000 194.222.332 109.108.753 262.355.526 Wajar 2 47.495.000 1050 102.256.242 66.394.978 138.127.732 Tidak wajar, dibawah batas minimum yang diperkenankan Sumber : Tabel 4.7 data diolah Berdasarkan hasil perhitungan dari kedua kegiatan tersebut, terdapat satu kegiatan yang proses penganggarannya wajar yaitu kegiatan 1 Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja dengan TNIPOLRI dan kejaksaan. Sedangkan untuk kegiatan 2 mengalami ketidak-wajaran dalam proses penganggarannya. Pada kegiatan kedua Bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan Daerah, anggaran yang dibuat di bawah nilai kewajaran, yaitu sebesar Rp18.899.978,00 dari nilai minimum yang ditetapkan oleh model ASB Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Boyolali tahun 2006 – 2010. Anggaran yang diajukan di bawah nilai kewajaran, dikhawatirkan output yang dihasilkan dari kegiatan tersebut tidak tercapai dengan baik, karena beban kerja lebih besar dengan anggaran yang diberikan. Tabel Verifikasi Kewajaran Belanja Dalam Suatu Kegiatan Dengan Menggunakan Model ASB lampiran, menunjukkan analisa lebih lanjut mengenai ketidakwajaran belanja yang dibuat berdasarkan DPA dari kedua kegiatan tersebut diatas. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 44 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan