perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
bersama-sama common cost untuk melaksanakan seluruh program atau kegiatan unit kerja. Oleh karena itu dalam penghitungan ASB, anggaran
belanja tidak langsung dalam satu tahun anggaran harus dialokasikan ke setiap program atau kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun
anggaran yang bersangkutan.
b. Belanja langsung merupakan belanja yang dialokasikan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Karakteristik belanja
langsung adalah bahwa input alokasi belanja yang ditetapkan dapat diukur dan diperbandingkan dengan output yang dihasilkan.
C. Analisis Standar Belanja
Analisis Standar Belanja merupakan salah satu yang harus dikembangkan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan dalam penyusunan APBD dengan
pendekatan kinerja. Menurut buku Pedoman Penyusunan APBD berbasis kinerja yang diterbitkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan 2005, Analisis Standar Belanja adalah standar yang digunakan untuk menganalisis anggaran belanja yang digunakan dalam suatu
progam atau kegiatan untuk menghasilkan tingkat pelayanan tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Standar Analisis Belanja digunakan untuk menilai kewajaran beban kerja dan biaya setiap program atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh satuan
kerja perangkat daerah dalam satu tahun anggaran. Penilaian terhadap usulan anggaran belanja dikaitkan dengan tingkat pelayanan yang akan dicapai
melalui program atau kegiatan. Usulan anggaran belanja yang tidak sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
dengan Standar Analisis Belanja akan ditolak atau direvisi sesuai standar yang ditetapkan. Rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah
APBD disusun berdasarkan hasil penilaian terhadap anggaran belanja yang diusulkan satuan kerja perangkat daerah.
Dalam rangka menyiapkan rancangan APBD, Standar Analisis Belanja merupakan standar atau pedoman yang bermanfaat untuk menilai kewajaran
atas beban kerja dan biaya terhadap suatu kegiatan yang direncanakan oleh setiap unit kerja. Standar Analisis Belanja digunakan untuk menilai dan
menentukan rencana program, kegiatan dan anggaran belanja yang paling efektif dan upaya pencapaian kinerja. Penilaian kewajaran berdasarkan
Standar Analisis Belanja berkaitan dengan kewajaran biaya suatu progam atau kegiatan yang dinilai berdasarkan hubungan antara rencana alokasi biaya
dengan tingkat pencapaian kinerja progam atau kegiatan yang bersangkutan. Disamping Standar Analisis Belanja sebagai dasar penilaian usulan anggaran
belanja dapat juga dilakukan berdasarkan kewajaran beban kerja untuk menilai kesesuaian antara program atau kegiatan yang direncanakan oleh
suatu unit kerja dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah SKPD yang bersangkutan.
Penerapan Standar Analisis Belanja pada dasarnya akan memberikan manfaat antara lain: 1 mendorong setiap unit kerja untuk lebih selektif dalam
merencanakan program dan atau kegiatannya; 2 menghindari adanya belanja yang kurang efektif dalam upaya pencapaian kinerja; 3 mengurangi tumpang
tindih belanja dalam kegiatan investasi dan non investasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
D. Arahan Perundang-undangan Analisis Standar Belanja