commit to user 20
Gambar 1. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
D. Hipotesis
1. Pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah diduga lebih
tinggi daripada pendapatan usahatani monokultur jagung. 2.
Efisiensi usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah diduga lebih tinggi daripada efisiensi usahatani monokultur jagung.
E. Asumsi
1. Petani bertindak rasional dalam berusahatani, artinya selalu berusaha
memperoleh pendapatan yang paling tinggi.
Input Usahatani tumpangsari
jagung kacang tanah dan
monoklutur jagung
Output
Tumpangsari jagung- kacang tanah
- Benih jagung dan
kacang tanah -
Pupuk kandang, urea, SP 36 dan phonska
- Pestisida
Tumpangsari jagung- kacang tanah
- Produksi jagung
- Produksi kacang tanah
Analisis usahatani
Pendapatan usahatani tumpangsari jagung-
kacang tanah Efisiensi usahatani
tumpangsari jagung- kacang tanah
Analisis komparatif pendapatan Monokultur jagung:
- Benih jagung
- Pupuk urea, SP 36
dan phonska -
Pestisida Monokultur jagung:
- Produksi jagung
Pendapatan usahatani monokultur jagung
Efisiensi usahatani monokultur jagung
Analisis komparatif efisiensi -
Biaya saprodi -
Biaya tenaga kerja -
Biaya lain-lain
Penerimaan Usahatani
commit to user 21
2. Keadaan daerah penelitian seperti iklim, keadaan tanah, dan serangan
hama penyakit yang berpengaruh terhadap kegiatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah monokultur jagung bersifat normal atau tidak
berpengaruh terhadap penelitian. 3.
Teknologi yang digunakan dalam usahatani dianggap tetap selama masa penelitian.
4. Semua faktor produksi yang digunakan petani diperoleh dari pembelian.
F. Pembatasan Masalah
1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data usahatani pada satu kali
musim tanam yaitu pada bulan November 2010 – Februari 2011. 2.
Harga faktor produksi dan hasil diperhitungkan sesuai dengan harga yang diterima oleh petani di daerah setempat pada saat penelitian dilakukan.
G. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel
1. Usahatani tumpangsari adalah penanaman lebih dari satu jenis tanaman
yang berumur sama ataupun beda umur pada lahan yang sama dengan barisan teratur.
2. Usahatani monokultur adalah usahatani yang hanya membudidayakan satu
komoditas pada satu lahan. 3.
Petani sampel adalah petani pemilik penggarap yang mengusahakan usahatani jagung dengan sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah
atau monokultur jagung. 4.
Luas lahan adalah lahan yang digunakan untuk usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah monokultur jagung, lahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lahan sawah pada luasan tertentu dihitung dalam satuan hektar Ha.
5. Benih
adalah bagian
dari tanaman
yang digunakan
untuk mengembangbiakkan tanaman. Benih yang digunakan dalam usahatani ini
adalah benih jagung dan kacang tanah yang digunakan baik pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah maupun monokultur jagung dihitung
dalam satuan kilogram Kg dan dinilai dengan rupiah RpHaMT.
commit to user 22
6. Tenaga kerja adalah keseluruhan tenaga kerja yang digunakan, baik dalam
usahatani monokultur jagung maupun tumpangsari jagung-kacang tanah dalam satu musim tanam, baik tenaga kerja keluarga maupun tenaga kerja
luar. Semua tenaga kerja dikonversikan ke dalam tenaga kerja pria dan diukur dalam HKP, sedangkan nilai tenaga kerja berdasarkan upah dan
dinyatakan dalam rupiah Rp HKP. 7.
Produksi adalah jumlah hasil panen yang dihasilkan dari usahatani pada satu kali musim tanam yang dinyatakan dalam satuan kilogram Kg.
8. Biaya usahatani adalah biaya mengusahakan yang merupakan biaya alat-
alat luar yang dikeluarkan oleh petani dalam kegiatan usahataninya yang meliputi benih, pupuk, pestisida, upah tenaga kerja luar, alat–alat, pajak,
pengangkutan, selamatan, ditambah dengan biaya tenaga kerja keluarga sendiri, dinyatakan dalam satuan rupiah RpHaMT.
9. Penerimaan usahatani adalah nilai uang yang diterima petani dari hasil
produksi usahatani monokultur jagung maupun tumpangsari jagung kacang tanah, merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi dengan
harga jual produk per kilogram Kg, dinyatakan dalam rupiah RpHaMT.
10. Pendapatan usahatani adalah pendapatan dari usahatani jagung dengan
sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah atau monokultur jagung yang diperhitungkan dari selisih antara penerimaan usahatani jagung
dengan sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah atau monokultur jagung TR dengan biaya usahatani jagung dengan sistem tanam
tumpangsari jagung-kacang tanah atau monokultur jagung TC selama satu musim tanam dengan satuan rupiah per hektar per musim tanam
RpHaMT. 11.
Efisiensi adalah sejumlah konsep yang terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses
produksi. 12.
Analisis komparatif usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah dan monokultur jagung adalah analisis perbandingan antara usahatani
commit to user 23
tumpangsari jagung-kacang tanah dan monokultur jagung untuk mengetahui usahatani mana yang memberikan pendapatan dan efisien
lebih tinggi dengan menggunakan uji t.
commit to user 24
III. METODE PENELITIAN