Metode Dasar Penelitian Metode Pengumpulan Data

commit to user 24

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Metode deskriptif mempunyai ciri bahwa metode ini memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, masalah-masalah yang aktual, dan data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan, dan dianalisis Surakhmad, 1994. Teknik pelaksanaan penelitian ini menggunakan teknik survey, yaitu pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan dengan menggunakan beberapa daftar pertanyaan berbentuk kuesioner. Jumlah itu biasanya cukup besar Singarimbun dan Effendi,1995.

B. Metode Pengumpulan Data

1. Metode pengambilan daerah sampel Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Wonogiri dipilih karena kabupaten Wonogiri merupakan sentra produksi jagung. Pada tahun 2008 produksi jagung di Kabupaten Wonogiri sebesar 311.300 ton. Produksi jagung di Kabupaten Wonogiri menduduki urutan kedua setelah Kabupaten Grobogan. Pengambilan Desa sebagai daerah sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling atau sengaja. Sampel kecamatan diambil dengan kriteria produksi kacang tanah di daerah tersebut merupakan yang terbesar di Kabupaten Wonogiri, serta memiliki produksi jagung yang cukup besar dan dengan pertimbangan di Kecamatan tersebut terdapat petani yang membudidayakan jagung dan kacang tanah. Berdasarkan kriteria tersebut terpilih Kecamatan Ngadirojo. Data luas lahan serta produksi jagung dan kacang tanah di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2. Sampel Desa dipilih dengan kriteria produksi jagung dan kacang tanah di Desa tersebut yang paling tinggi di Kecamatan Ngadirojo sehingga terpilih Desa Gedong sebagai lokasi penelitian. Desa Gedong ini dipilih karena memiliki produksi jagung dan kacang tanah yang paling commit to user 25 besar. Data mengenai produksi jagung dan kacang tanah di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Produksi Jagung, Produksi Kacang Tanah, Luas Lahan Jagung dan Luas Lahan Kacang Tanah tiap DesaKelurahan di Kecamatan Ngadirojo Tahun 2008. No DesaKelurahan Produksi Jagung Kw Produksi Kacang Tanah Kw Luas lahan Jagung Ha Luas lahan Kacang Tanah Ha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Gedong Gemawang Kerjo Kidul Kerjo Lor Pondok Ngadirojo Kidul Mlokonanis Wetan Ngadirojo Lor Mlokomanis Kulon Jatimarto Kasihan 2.834,1 1.992,0 1.943,7 2.102,9 2.576,7 2.007,0 2.186,0 1.510,3 1.047,0 1.357,0 456,6 1.162,1 1.120,2 794,8 800,8 1.132,9 852,6 807,6 804,8 370,0 421,4 208,3 641 482 433 450 535 450 473 350 237 300 97 1020 990 754 725 982 758 753 68 342 393 187 Jumlah 20.013,2 8475,6 4448 6972 Sumber: Kecamatan dalam angka 2008 2. Metode Pengambilan Sampel Responden Data yang dianalisis harus menggunakan jumlah sampel yang cukup besar sehingga dapat mengikuti distribusi normal. Sampel yang besar dan mengikuti distribusi normal adalah sampel yang jumlahnya lebih besar atau sama dengan 30. Berdasarkan pertimbangan tersebut, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 60 orang yang terdiri dari petani 30 petani tumpangsari jagung-kacang tanah dan 30 petani monokultur jagung Singarimbun dan Effendi, 1995. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang menanam jagung dengan sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah dan petani yang menanam jagung dengan sistem tanam monokultur jagung yang berada di Desa Gedong. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa ketua kelompok tani di Desa Gedong diketahui bahwa jumlah petani usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah sebanyak 194 petani, sedangkan jumlah petani yang menanam jagung dengan sistem tanam monokultur sebanyak commit to user 26 107 petani. Sampel dalam penelitian ini diambil 30 petani dari setiap usahatani monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah di Desa Gedong. Pengambilan sampel petani tumpangsari jagung-kacang tanah dan monokultur jagung dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempuyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel Singarimbun dan Effendi, 1995. Metode pengambilan sampel responden secara acak sederhana dilakukan dengan cara undian. Setiap petani mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi petani sampel. Nama-nama petani tumpangsari jagung-kacang tanah dan petani monokultur jagung yang menjadi populasi dalam penelitian disusun pada daftar kerangka sampling dan diberi nomor. Setiap nomor unit penelitian dari kerangka sampling ditulis dalam secarik kertas. Kertas-kertas tersebut kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam kotak dan diundi. Jumlah sampel diambil sebanyak 30 petani pada usahatani tumpangsari jagung- kacang tanah, serta 30 petani pada usahatani monokultur jagung. Nomor- nomor yang terambil menjadi unit penelitian yang terpilih menjadi sampel.

C. Jenis dan Sumber Data