commit to user 38
Tabel 10. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan Makanan di Kabupaten Wonogiri Tshun 2009
No Jenis
Komoditi Luas Panen
ha Produktivitas
kwha Produksi
kw 1
2 3
4 5
6 7
8 9
Padi sawah Padi gogo
Jagung Ubi kayu
Kacang tanah Kedelai
Kacang hijau Sorghum
Ketela rambat 47.970
12.569 64.976
63.337 44.078
25.739
551 687
173 59,73
38,26 58,04
170,08 12,46
13,65 7,37
57,35 180,57
2.865.267 123.898
3.771.109 10.772.082
549.227 351.241
4.064 6.894
31.239 Sumber: Wonogiri dalam Angka 2010
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa ubi kayu memiliki produksi tertinggi hal ini karena ubi kayu hampir ditanam disemua lahan
di Kabupaten Wonogiri, tidak hanya pada lahan tegalan, tetapi juga pada lahan pekarangan yang tidak terpakai, dimanfaatkan petani dengan
ditanami ubu kayu. Produksi jagung di Kabupaten Wonogiri juga cukup besar, hal ini karena keadaan tanah dan lingkungan sangat mendukung
untuk pertumbuhan jagung, sehingga tanaman jagung dapat berproduksi dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten
Wonogiri merupakan daerah penghasil jagung yang cukup potensial.
D. Kondisi Sarana Perekonomian
Jumlah sarana perekonomian yang ada di Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Sarana Perekonomian di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009
No. Sarana
Kabupaten Wonogiri
1. 2.
3. 4.
KUD Koperasi Unit Desa Bank Umum
BPR Bank Perkreditan Rakyat Pasar
a. Umum
b. Desa
c. Hewan
25 12
13
28 68
9 Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri, 2010
commit to user 39
Sarana perekonomian yang tersedia, berhubungan dengan kemudahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Berdasarkan Tabel 11
dapat diketahui bahwa sarana perekonomian yang paling banyak terdapat di Kabupaten Wonogiri adalah pasar. Di Kabupaten Wonogiri terdapat 28 pasar
umum, 68 pasar Desa dan 9 pasar hewan. Pasar merupakan salah satu sarana perekonomian yang paling penting, terutama bagi petani karena pasar
merupakan tempat terjadinya transaksi jual-beli hasil pertanian. Koperasi Unit Desa KUD berperan dalam menyediakan saprodi
maupun kebutuhan lain terutama yang berkaitan dengan kegiatan pertanian. Selain itu, KUD juga berperan sebagai tempat jual beli hasil pertanian bagi
petani di daerah setempat. KUD di Kabupaten Wonogiri sampai saat ini berjumlah 25 unit. Sarana perekonomian lain yang tidak kalah penting adalah
lembaga perkreditan, dalam hal ini bank. Bank, baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan, memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat.
Kurangnya modal petani sering menjadi kendala dalam mengelola usahataninya, oleh karena itu dengan tersedianya bank di wilayah kabupaten
maupun kecamatan, akan sangat membantu terutama sebagai penyedia kredit bagi masyarakat.
commit to user 40
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Budidaya Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah
Usahatani jagung merupakan usahatani yang diusahakan secara turun- temurun oleh petani di Kabupaten Wonogiri. Upaya peningkatan produksi
jagung senantiasa dilakukan petani di Kabupaten Wonogiri, misalnya saja penggunaan varietas unggul dan penerapan sistem tanam. Tanaman jagung
sering ditanam sengan sistem tanam tumpangsari maupun sistem tanam monokultur. Sistem tanam tumpangsari yang sering dilakukan misalnya
tumpangsari jagung-kacang
tanah, tumpangsari
jagung-kedelai dan
tumpangsari jagung-kacang hijau. Sistem tanam tumpangsari jagung kacang- tanah adalah salah satu sistem tanam yang sering diterapkan oleh petani di
Kabupaten Wonogiri terutama di Kecamatan Ngadirojo. Usahatani monokultur jagung memiliki kekurangan dan kelebihaannya
masing-masing. Misalnya saja kelebihan sistem tanam monokultur jagung diantaranya, biaya sarana produksi yang kecil, penanaman dan perawatan
lebih mudah, serta proses usahatani dapat dilakukan secara bersamaan. Kekurangan pada sistem tanam monokultur ini yaitu apabila produksi jagung
rendah dan harga jual jagung pada saat panen juga rendah, pendapatan petani akan turun atau bahkan petani akan mengalami kerugian. Lain halnya dengan
sistem tanam tumpangsari jagung kacang tanah, sistem tanam ini memiliki kelebihan yaitu, apabila harga jagung rendah atau produksinya rendah, petani
masih memiliki tanaman kacang tanah yang dapat menambah pendapatan. Sistem tanam tumpangsari ini juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya
biaya sarana produksi yang besar, proses budidaya yang lebih rumit karena petani menanam dua tanaman, memerlukan tenaga kerja dalam jumlah yang
banyak. Misalnya saja pada saat penanaman dan pemanenan harus dilakukam dua kali atau tidak bersamaan, harus menunggu waktu yang tepat, sehingga
lebih banyak membutuhkan tenaga kerja.