commit to user 18
perlu diperhatikan karena pendapatan usahatani yang tinggi tidak selalu mencerminkan efisiensi usahatani yang tinggi pula.
Menurut Soekartawi 1995: 62, penghitungan efisiensi usahatani yang sering digunakan adalah Return Cost Ratio RC Ratio.
RC Ratio adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya, dirumuskan :
C R
Ratio C
R =
Keterangan : R = Besarnya penerimaan usahatani
C = Besarnya biaya usahatani yang dikeluarkan Semakin besar nilai RC Ratio maka semakin besar keuntungan yang
diperoleh petani.
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Usahatani merupakan himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di suatu tempat, yang diperlukan untuk produksi pertanian, seperti sinar
matahari dan air serta perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan terhadap tanah. Proses usahatani ini membutuhkan adanya input, petani yang
membudidayakan usahatani jagung secara monokultur akan membutuhkan input yang berbeda dengan usahatani jagung secara tumpangsari. input yang
digunakan dalam usahatani ini merupakan biaya yang dikeluarkan petani selama proses usahatani. Biaya adalah nilai dari semua masukan ekonomik
yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk, yang dapat diperkirakan serta diukur. Dalam penelitian ini, biaya usahatani yang digunakan adalah
biaya mengusahakan. Biaya mengusahakan adalah biaya alat-alat luar meliputi upah tenaga kerja luar, bibit, pupuk, obat-obatan, pajak,
pengangkutan, selamatan, biaya penyusutan alat-alat, dan lain-lain ditambah dengan upah tenaga kerja sendiri, yang diperhitungkan berdasarkan upah yang
dibayarkan kepada tenaga kerja luar. Output usahatani akan diperoleh setelah proses usahatani. Ouput yang
dihasilkan dari usahatani monokultur juga akan berbeda dengan ouput yang dihasilkan dari usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah. Ouput disini
commit to user 19
merupakan hasil produksi yang akan diperoleh petani dalam proses usahataninya. Pada usahatani monokultur jagung, petani memperoleh output
berupa jagung, sedangkan pada usahatani tumpangsari jagung kacang tanah, petani akan memperoleh output berupa jagung dan kacang tanah. Penerimaan
adalah nilai yang diterima petani yang merupakan hasil perkalian antara jumlah produk yang dihasilkan dikalikan dengan harga jual produk dinyatakan
dalam rupiah. Usahatani ini bertujuan untuk memperoleh pendapatan bagi keluarga
petani. Besarnya pendapatan untuk masing-masing usahatani dapat diketahui setelah besarnya penerimaan dan biaya masing-masing usahatani juga telah
diketahui. Selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan merupakan pendapatan usahatani. Besarnya pendapatan usahatani monokultur
jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah akan berbeda, untuk mengetahui usahatani mana yang lebih besar memberikan pendapatan dilakukan uji
perbandingan atau uji komperatif pendapatan dengan uji t. Pendapatan yang tinggi belum tentu bahwa usahatani tersebut efisien,
maka dari itu perlu dilakukan uji efisiensi. Efisiensi usahatani yang dapat diketahui dengan menggunakan rumus RC. RC ratio adalah perbandingan
antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani. Apabila nilai RC 1 maka suatu usahatani tumpangsari jagung maupun monokultur jagung dapat
dikatakan efisien. Jika nilai RC = 1 maka suatu usahatani tumpangsari jagung maupun monokultur jagung dapat dikatakan belum efisien, dan jika nilai RC
1 maka suatu usahatani tumpangsari jagung maupun monokultur jagung tidak efisien. Analisis perbandingan efisiensi usahatani tumpangsari jagung-
kacang tanah dengan monokultur jagung menggunakan uji t t-test digunakan untuk menguji usahatani mana yang memiliki efisiensi tertinggi.
Kerangka teori pendekatan masalah dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
commit to user 20
Gambar 1. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
D. Hipotesis